*LIMA BELAS*

74 7 0
                                    

Setelah berhasil melepaskan diri dari Dirga yang tidur sambil memeluk Luvhita. Ia segera mandi dan membuat sarapan untuknya dan Dirga. Jangan tanya apakah Luvhita tak ingin membangunkan Dirga, karena nyatanya Luvhita sudah mencobanya beberapa kali tapi tak ada respon walau hanya sekedar gumaman. Entahlah Dirga itu tidur atau mati.

"Selamat pagi istrikuh. Eh, masih calon deng." Luvhita hanya melirik sekilas pada Dirga yang sudah memakai seragam khas badboy alias berantakan. Dan lanjut menata meja makan.

"Aw. Lirikan matamu banyak beleknya. Oh senyumanmu, bikin diabetes."

Pletak

"Kok jidat gue di ketok pake sendok sih, Yang? KDRT nih." Dirga sibuk mengusap keningnya. Sedangkan Luvhita cuek saja seolah tangan sucinya tak melakukan apapun.

"Abis lo ngebacot mulu.
Makan tuh nasi gorengnya, kalo kurang enak bilang ya, biar gue tambahin lagi sianidanya."

"Jadi lo masukin sianida di nasi goreng gue?." Luvhita mengacungkan kedua jempolnya pada Dirga.

"Asiiikk, maknyus dong."

"Lah, si bego."

Luvhita di buat gemas oleh Dirga yang merajuk tak mau berangkat sekolah karena ulah Luvhita yang mendandaninya dengan sangat rapi. Mulai dari baju di masukan, rambut di rapikan, tas di gendong bukan di sampirkan ke pundak, dan dasi yang terpasang indah. Menurut Dirga, ini sangatlah tak keren. Yang ada ia hampir sama dengan si culun Cecep yang hobinya diam seperti menahan buang air.

"Ayo berangkat, darl. Ini udah setengah 7." Luvhita menarik-narik tangan Dirga yang berdiri di ambang pintu dengan wajah cemberut.

"Anda siapa ya mba? Kok anda maksa saya? Apa kita ada hubungan?."

"Kamu tau nggak? Hari ini kamu keliatan ganteeeeeeeeeng banget." Rayu Luvhita seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Yang, ngga keren tau kaya gini! Kaya mau foto ijasah aja! Mending sekalian kamu bikin rambut aku belah tengah trus di pakein kacamata bulet!."

"Sehari aja kok. Ya ya ya?."

"Sana ah, berangkat sendiri. Aku mau bolos."

Terpaksa nih, gue harus keluarin jurus andalan gue. Batin Luvhita.

Luvhita yang lebih pendek dari Dirga lamgsung menjinjit dan CUP.. CUP..

"Oke, marilah kita cabs ke sekolah." Seru Dirga setelah Luvhita mencium kedua pipinya. Dan kini Luvhita hanya bisa menggelengkan kepala melihat mood Dirga yang langsung berubah.

                         *****

"Uwow. What happen nih Babang? Kok jadi rapi gini?." Bayu yang sedari tadi ingin menanyakan perihal penampilan Dirga, baru bisa menanyakan setelah jam pergantian pelajaran dan guru belum juga datang.

"Di paksa sama kanjeng ratu. Apalah dayaku yang hanya bisa menurut karena di butakan oleh cinta."

"Tapi keren, Ga. Kadar ketampanan lo jadi meningkat." Puji Aksa.

"Ah, A'a bisa aja. Kan dedek jadi malu."

Gubrak!

"Ngga pake dorong juga kali, Ga!." Aksa terjatuh ke lantai karena ulah Dirga yang sok malu-malu sambil mendorong bahu Aksa.

"Duh, maaf ya A'a. Aku menyakitimu."

"Lo ngga papa Sa?." Davi yang duduk di sebelah Aksa membantu Aksa untuk berdiri.

Drrrtt

Aksa langsung merogoh saku seragamnya dan membuka Line yang masuk.

LuvhitaQueendza  Sa, lo tarik Dirga ke rooftop, trus lo bawa Dirga ke pinggir. Nah lo dorong tuh dia dari atas. Biar impas

MY FREAK BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang