*EMPAT BELAS*

77 6 0
                                    

Luvhita masih memeluk Ayah dan Bundanya yang siang ini harus berangkat liburan. Sejujurnya Luvhita ingin sekali berlibur bersama keluarganya, mengingat Ayahnya selalu sibuk. Sekali nya liburan Luvhita tidak di perbolehkan ikut karena orang tuanya ingin Qtime demi keinginan Luvhita yang semoga saja terkabulkan.

"Udah ah, kan ada Dirga. Kalo bisa panggil aja temen kamu kesini biar rame, biar kamu ngga di apa-apain Dirga."

"Tapi Yah, baru aja Ayah pulang. Ah, cemburu Luvhi tuh sama Bunda yang di prioritaskan. Aku mah apa jatuh."

"Kan ini juga karena keinginan kamu, Luvh."

"Tapi Nda.. Ah, ya udah deh sana, tuh taksinya udah nunggu. Tapi janji harus berhasil ya?."

"Lo kira dapet anak tinggal download apa Yang? Tergantung yang di atas lah."

"Siapa yang di atas?."

"Noh tukang lagi benerin genteng! Duh, ngeselin lo!."

"Udah-udah, kalian jangan ribut terus. Kalian jaga diri baik-baik, inget batasan ya. Dirga, pokoknya Ayah titip princess nya Ayah ya."

"Siap Yah."

Luvhita yang masih dalam masa berkabung karena belum rela di tinggal orang tuanya liburan, hanya duduk memeluk bantal sofa di ruang tv tanpa mempedulikan Dirga yang entah kemana. Pokoknya ia harus meminta liburan di Paris satu bulan full jika usaha Ayah dan Bundanya tidak berhasil. Persetan dengan sekolah, yang penting ia happy.

"Sayaaang." Seru Luvhita, membuat Dirga yang sedang membereskan baju-bajunya langsung berlari turun kebawah, takut terjadi apa-apa dengan kekasihnya.

"Kenapa sih teriak-teriak?."

"Sini deh." Luvhita menepuk tempat duduk di sebelahnya. Paham dengan kode Luvhita, Dirga duduk di samping Luvhita. Dan ia di buat terkejut karena Luvhita langsung memeluknya, membenamkan wajahnya di dada bidang Dirga. Membuat Dirga tersenyum dan mengelus-elus puncak kepala Luvhita.

"Kenapa nih?." Tanya Dirga dengan lembut.

"Emang Bunda sama Ayah ngga bisa di rumah aja ya?."

"Nanti kamu ganggu. Udahlah ngga papa, sekalian senengin mereka. Kan Bunda sering banget di tinggal Ayah. Jarang kan Ayah pulang? Walau pun mereka udah ngga muda, tapi mereka juga butuh waktu di mana cuma ada mereka berdua doang. Ngertiin ya Sayang?." Luvhita mengangguk dalam peluknya, membuat Dirga lagi-lagi tersenyum.

"Nanti kalo aku punya suami, aku ngga mau yang kerjanya harus terbang kesana-kemari kaya ngga punya rumah. Intinya yang tiap weekend bisa ngabisin waktu sama keluarga. Aku ngga mau anak-anak aku ngerasain kesepian kaya yang sering aku rasain."

"Emang maunya nikah sama siapa?."

"Emang kamu ngga mau sama aku?."

"Dih, balik tanya."

"Mungkin aku terlalu tinggi menghayal. Aku selalu bayangin nantinya aku nikah sama kamu, nikah muda lagi. Kita punya keluarga kecil yang bahagia, anak kita 5 ya, biar rame. Ngga papa kok aku hamil 5 kali. Tapi itu sih cuma khayalan. Kalo jadi kenyataan ya syukur, engga juga ngga papa."

Entah kenapa rasanya sesak denger khayalan kamu, Yang. Aku aja ngga pernah kepikiran hal itu. Tapi kamu seolah-olah yakin kita berjodoh. Aku udah hancurin kamu tanpa kamu sadari, aku ngga pantes di cintai kamu dengan sangat tulus. Maafin aku.

MY FREAK BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang