*DUA PULUH TUJUH*

49 5 0
                                    

Dirga menghadang jalan Luvhita yang baru turun dari motor Bayu karena ia merasa ada yang aneh dengan gadis cantik itu. Bagaimana tidak? Siku kanannya di perban, dan jalannya juga sedikit pincang. Persis seperti beberapa waktu lalu, saat Luvhita kecelakaan setelah putus dengannya. Tapi kan sekarang Luvhita tidak sedang putus cinta. Lantas kenapa?

"Misi mas, mau lewat." Bukannya minggir, Dirga malah terus berdiri di depan Luvhita dengan tatapan menyelidik yang membuat Luvhita sedikit risih.

"Bayu ih! Ini temen lo kenapa sih liatin gue kaya mau bunuh gue!" Rengek Luvhita yang malah di tertawai oleh Bayu.

"Naksir kali." Canda Bayu.

"Lo kenapa?" Tanya Dirga yang membuat Luvhita heran. Pasalnya kini Dirga menatapnya dengan khawatir.

"Gue ngga papa. Minggir ah, gue mau ke kelas."

"Lo ngga bisa bohongin gue Luvh. Lo kenapa?" Dirga melembutkan suaranya, membuat Luvhita menunduk, tak mau melihat mata Dirga yang selalu membuatknya tak karuan.

BRUUUKK!

"Pagi-pagi udah genit ke cowok orang! Emang lo tuh selalu cari masalah ya." Luvhita meringis karena di dorong oleh Dara hingga ia terduduk di tanah. Badannya saja masih sakit karena kejadian kemarin malam, dan sekarang di tambah oleh ulah Dara.

"Lo biasa aja dong! Yang lo dorong itu sepupu lo yang selalu lo tindas!" Kesal Bayu seraya membantu Luvhita bangun.

"Lo apa-apaan sih! Ngga pake acara dorong bisa kan?" Tatapan kebencian hadir lagi di mata Dirga setelah ia sembunyikan jauh-jauh hari. Ia kira Dara benar-benar bisa berubah seperti apa yang ia harapkan. Tapi nyatanya watak manusia memang susah di hilangkan.

"Aku ngga suka aja dia deket-deket sama kamu." Bela Dara pada dirinya sendiri.

"Dia siapa? Sepupu lo kan? Bukan orang lain! Coba lo mikir dulu pake otak kalo mau bertindak. Jangan mikir pake dengkul!"

"Kok kamu belain dia sih?" Kesal Dara.

"Udah deh, berhenti! Lagian gue ngga ada niat deketin calon suami lo ini, Ra. Gue ngga kaya lo! Dan gue udah suruh lo minggir tapi ngga mau juga, kan Ga? Lo emang paling bisa bawa gue ke masalah baru. Kalian itu pasangan yang cocok kok. Pasangan memuakkan!" Luvhita segera melangkah pergi dengan tangan yang terkepal kuat. Tak peduli pada kakinya yang masih terasa sakit. Ia benar-benar muak dengan dua sejoli itu. Mereka tak henti-hentinya menganggu Luvhita walau ia sudah berusaha menjauh.

                             *****

"Lo tau siapa yang tendang motor lo itu?" Tanya Shonia yang membuat Luvhita menggelengkan kepalanya, tanda bahwa ia tak tau.

"Apa mungkin Dara?" Luvhita dan Shonia mengalihkan pandangannya pada Ayana yang menaik-turunkan alisnya. Jujur saja, Luvhita dan Shonia pun pernah terpikirkan akan hal itu, walau tak begitu yakin.

"Ya bisa aja sih. Dia kan yang terang-terangan musuhin lo, Vhit." Tanggap Ayana.

"Setau gue dia ngga bisa naik motor deh. Dan dia juga trauma karena pernah jatuh waktu di bonceng motor." Jelas Luvhita.

"Ya terus siapa?" Tanya Shania seraya mengaduk-aduk jus mangganya.  Sedangkan Luvhita dan Ayana kompak mengangkat kedua bahunya dan melanjutkan makan mereka.

BRAAAKK!!!

Suara gebrakan meja itu berhasil mengalihkan perhatian penghuni kantin yang ada. Kini hampir semua mata tertuju pada meja yang di tempati Yola seorang diri. Jujur saja Luvhita CS baru menyadari bahwa ada Yola di meja yang tak jauh dari mereka dan ia hanya sendiri.

MY FREAK BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang