Tidur nyenyak Akihiko dan Eiichi terpaksa harus terusik oleh pintu kamar mereka yang tiba-tiba terbanting, namun tidak dengan Jirou, yang sejatinya ialah seorang heavy-sleeper.
"Kami butuh kalian sekarang!" ujar Goro dengan lantang, kali ini barulah membangunkan Jirou.
Maka beranjaklah mereka bertiga dari dalam mansion megah itu, dipimpin oleh Goro, dengan senjata yang mereka genggam erat. Namun tiada yang membawa senjata api, hanya senjata jarak dekat seperti pemukul baseball, stik kendo, dan katana.
Selarut ini alangkah baiknya jika kita tidak mengusik 'tetangga', dan terlebih lagi peluru--terutama di masa-masa seperti ini, amatlah mewah.
Di depan gerbang rumah mewah itu, terlihat segerombolan mayat hidup, mendorong-dorong pagar ini, memaksa untuk masuk. Tangannya yang mulai busuk dan terurai, dengan kuku yang tajam, mengais-ngais dari sela-sela pagar.
Sebagian regu penjaga Saburou berusaha untuk menahan gerbang itu sementara yang lainnya berusaha untuk mengeliminasi jumlah mayat hidup di sana. Ketakutan amat jelas terlihat pada air wajah mereka semua.
"Urgh!" geram Akihiko selagi mendaratkan pemukul baseballnya dengan kuat ke kepala mayat hidup yang tersangkut di sela-sela pagar itu hingga pecah, dan membuat otak makhluk aneh itu berceceran di tanah.
Sementara itu Eiichi memotong salah satu tangan mayat hidup itu dan menghunuskan katananya ke arah mulut zombie itu hingga menembus tengkuknya, menusuk mayat hidup lainnya yang berdiri di belakangnya.
Salah satu anggota regu penjaga menendang dada salah satu zombie melalui sela-sela pagar, membuatnya menabrak dan menumbangkan dua zombie di sekitarnya.
"Jika seperti ini terus, gerbangnya tidak akan bertahan!" seru Eiichi.
"Ini tidak akan ada selesainya..." geram Jirou seraya menepuk pundak Akihiko sebelum berlari ke arah tembok sebelah kanan dari arah mansion tersebut.
Pertemanan yang lama nampaknya membuat chemistry antara Akihiko dan Jirou cukup kuat hingga Akihiko langsung mengetahui apa yang direncanakan Jirou.
"Akihiko-san!" seru Goro setelah ia menarik pisaunya dari tengkorak zombie di hadapannya.
"Jirou punya rencana! Tahan gerbangnya!" jawab Akihiko dengan tak kalah lantangnya.
Di tembok itu, Jirou membantu Akihiko memanjat tembok itu dengan membuat kedua tangannya sebagai tumpuan bagi Akihiko untuk menaikinya. Ketika ia berada di atas tembok, Akihiko mengulurkan tangannya dan menarik Jirou, membantunya untuk memanjat tembok itu.
Kini mereka berdua berada di sisi lain tembok itu, berada di depan mansion mewah itu.
Jirou mengambil sebuah kaleng kosong di dekatnya, kemudian melemparkannya ke arah gerombolan zombie itu, menimbulkan bunyi yang cukup keras--setidaknya cukup keras untuk menarik perhatian zombie-zombie itu.
Satu mayat hidup menoleh, kemudian yang lainnya lagi, hingga akhirnya mereka semua menoleh ke arah Jirou dan Akihiko. Dengan langkah pincang mereka berjalan ke arah Akihiko dan Jirou, mulai mengejar mereka.
"Eh?" celetuk Jirou, yang kini justru tidak ingin zombie-zombie itu mengikutinya.
"Jirou! Lari!" seru Akihiko lalu berlari menjauhi mansion, diikuti oleh zombie-zombie itu.
"Mereka berhasil..." ujar salah satu penjaga dengan perasaan yang lega, namun suaranya masih gemetar, ia jelas terlihat masih terguncang dan panik.
"Bodoh! Kan sudah kubilang jangan bermain-main seperti itu, mengganggu satu zombie, kau akan membuat kegaduhan!" ujar seorang lainnya sambil memukul pundak penjaga itu dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Report : Kinzokushima
Action[Highest Ranking : #13 on Zombies (04.10.18)] Petaka menaungi seluruh langit pulau buatan manusia yang bernama Kinzokushima. Layaknya anjing yang menggigit tangan majikannya, serum yang dikembangkan para ilmuwan yang bekerja di bawah pemerintah Jepa...