Bab 15 : Permintaan

13 3 0
                                    

Eiichi duduk di sebuah bangku yang hanya setinggi betisnya, yang menghadap ke sebuah kolam koi kecil. Di dalamnya kolam tersebut ada beberapa ekor koi, berenang mengitari kolam tersebut.

"Hm, setidaknya mereka bisa jadi makanan kalau persediaan menipis," tiba-tiba Jirou duduk di sebelahnya.

"Apa? Koi-koi ini?" Eiichi menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan, "Ada-ada saja."

"Jadi, sepertinya Saburou ingin kita tinggal, bagaimana?"

"Bagaimana... Apanya?" Eiichi mengangkat sebelah alisnya.

"Ya bagaimana, pendapatmu atas semua itu?"

Eiichi menjawab tanpa ragu,

"Menurutku kita seharusnya pergi, maksudku, ini kesempatan kita," ujarnya, "Aku tahu, tidak akan mudah, tapi apa lebih baik jika kita membusuk di sini?"

"Ugh, tidak," Jirou menghela nafasnya, "Tapi, mereka berdua itu, sama-sama memiliki karisma seorang pemimpin, ya?"

"Akihiko dan Saburou?"

Jirou mengangguk.

"Yah, benar, tapi soal Saburou," ujarnya, "Sebelum semua ini, ia tidak terlalu begitu, bukan? Maksudku, ia sangat jauh dari definisi pemimpin."

"Ia termasuk orang yang pasif, tapi setelah ini semua, tiba-tiba ia harus menanggung tanggung jawab besar seperti ini," lanjutnya lagi.

"Tapi dia ketua komite kesiswaan 'kan?" ujar Jirou.

"Yah, tapi kita semua tahu kalau wakilnya yang menjalankan semuanya, 'kan?" Eiichi terkekeh pelan, "Saburou tidak pernah ingin posisi itu, hanya karena orang tuanya saja maka ia berakhir menjadi ketua komite."

"Ah, benar, Inaba-san, Inaba Chiharu-san," Jirou tertawa kecil saat mengingat hal yang menurutnya lucu itu, tapi tawa itu berubah menjadi sebuah helaan nafas panjang.

"Entah kenapa, setelah semua ini terjadi, aku lupa mereka semua ada, aku benar-benar hanya fokus pada kita, dan... Keluargaku," ungkap Jirou.

"Tapi sekarang setelah kau menyebutnya aku jadi penasaran bagaimana keadaannya," Jirou mendesah panjang, lagi, "Menurutmu dia baik-baik saja?"

"..... Aku tidak tahu, Jirou," jawab Eiichi pelan, "Kuharap begitu."

"Yah," Jirou mengangkat bahunya, "Entah bagaimana dengan kalian, tapi menurutku dia cukup manis."

"Menurutku juga demikian," Eiichi terkekeh pelan sambil tersenyum tipis.

"Heh, kau bilang seperti itu pun, tapi kau nyatanya tidak suka dengannya--heck, kamu bahkan tidak suka dengan perempuan lainnya, apa jangan-jangan kau..."

"Tidak, bodoh, aku hanya ingin fokus belajar dulu," Eiichi menggelengkan kepalanya sambil memijit dahinya.

"Yah, bagaimanapun juga, Saburou pun, walau dekat dengan Inaba-san, nampaknya tidak tertarik padanya, lalu Akihiko yang cukup terkenal di sekolah, mengejar perempuan yang lebih terkenal lagi; Hayami-san."

"Inaba-san juga terkenal kan? Idola sekolah?" timpal Eiichi.

"Benar, itu sebabnya semakin sulit juga aku untuk mendekatinya," Jirou terkekeh pelan, "Kasihan Jirou," ujarnya lagi, bergurau.

"Eiichi-san? Jirou-san? Saburou-san dan Akihiko-san mencarimu," ucap seseorang secara tiba-tiba.

"Eh?"

***

"Permintaan?" tanya Eiichi, mengulangi ucapan Saburou, sambil bertukar pandang dengan Akihiko, lalu dengan Jirou.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mission Report : KinzokushimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang