Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Sesuai permintaan Ray kemarin di taman. Aruna menunggu Ray ditempat parkir sekolahnya.
Aruna mengeluarkan ponselnya dari dalam saku rok sekolahnya. Memainkan salah satu permainan untuk menghilangkan rasa bosannya.
Lima menit kemudian ia melihat sekelilingnya masih belum ada orang yang ditunggunya terlihat. Lima belas menit ia masih menunggu, beruntung siang ini sinar matahari tidak terlalu menyengat. Jadi bukan masalah kalau ia menunggu cukup lama meskipun akan bosan nantinya.
"Run, maaf udah nunggu dari tadi. Soalnya ada rapat kurikulum" ucap Ray yang baru melihatkan batang hidungnya
"Iya kak gak papa"
"Maaf udah bikin lo bosen, nunggu sendirian disini. Berangkat sekarang aja, takut nanti kesorean pulangnya"
Aruna hanya membalas dengan senyum tipis. Lalu melangkahkan kakinya menuju mobil Ray. Ray yang tau perubahan mood Aruna, berusaha sebisa mungkin tidak memperburuk suasana hati Aruna.
Tiga puluh menit mobil Ray melaju ditengah jalanan yang cukup ramai. Dan selama itu pula keduanya tetap bertahan untuk saling diam. Sampai mobil Ray berhenti disalah satu kafe tempat biasa ia datang bersama kedua sahabatnya.
Sebelum Aruna berhasil membuka pintu mobil. Tangan Ray sudah terlebih dahulu mencekal tangan Aruna.
"Run, gue tau lo marah sama gue, gue tau lo pasti bosen nuggu gue dan capek, gue minta maaf. Gue janji lain kali gak akan gue ulangi" ucap Ray menatap mata Aruna lembut
'Sebenarnya gue gak tega lihat kak Ray kayak gini, terlanjur mood gue udah jelek banget lagi' batin Aruna
Aruna tersenyum manis ke arah Ray. Ia pikir dirinya tidak boleh egois dan marah kepada Ray hanya karena masalah sepele tadi."Sekarang udah gak marah?" tanya Ray memastikan
"Enggak kak, buruan turun sampai kapan mau didalam mobil trus" ujar Aruna
Mereka berdua berjalan memasuki kafe tersebut dengan langkah beriringan. Dan tidak lupa jemari tangan Ray yang menggamit jemari tangan Aruna. Ray yang melihat kedua sahabatnya sudah berada dimeja biasa yang mereka tempati, berjalan menghampiri Gilang dan Vino.
"Siang bapak guru" sapa Gilang sambil berhigh five
"Cihh.. malu gue punya sahabat macem lo" sahut Vino
"Berisik lo berdua" ucap Ray yang sudah duduk disamping kiri Aruna
"Cantik siapa namanya" goda Gilang yang diarahkan kepada Aruna. Sontak Ray menajamkan matanya dan merangkul pundak Aruna dengan possesive.
"Jangan berani-berani goda cewek gue" ujar Ray
"Bener ini pacar lo Ray?" tanya Vino meyakinkan
"Ya bener lah" jawab Ray dengan percaya dirinya
"Dia kok mau sama lo" ujar Vino enteng
"Brengsek" umpat Ray. Aruna yang mendengar umpatan Ray menyikut perut Ray pelan.
"Awww... Run sakit" ringis Ray
"Rasain. Katanya guru tapi masih sering ngumpat, didepan pacar sekaligus muridnya lagi. Tobat pak guru" ujar Gilang
"Bacot lo"
"Neng namanya siapa?" tanya Gilang
"Aruna kak" jawab Aruna tersenyum manis
"Kenalin gue Gilang paling ganteng dari dua cowok idiot ini. Dan yang punya muka dingin namanya Vino" ucap Gilang memperkenalkan dirinya dan Vino
"Pantesan Retha merasa tersaingin, pacar lo aja cantiknya ngelebihin dia" ujar Vino
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Teacher [HIATUS]
Romantizm"Lebih baik bapak jauhin saya" Aruna "Gue bisa jauhin lo, tapi otak gue gak bisa jauh buat mikirin lo" Pak Ray • Jangan lupa vote • Slow update • Happy reading