Kala itu Yamada sedang menyiapkan makan malamnya ketika sayup-sayup ia mendengar bunyi ringtone dari handphonenya. Secepat kilat, ia berlari menuju kamarnya dan langsung mengangkat telepon dari Chinen, si gebeta―eh, sahabatnya.
"Halo?"
"DAIKI!!! Tolongin aku!! Besok Ryosuke wisuda tapi aku belum booking meja buat candle light!!!" Suara cempreng-cempreng basah seketika menginvasi telinga Yamada.
"Hah?" Yamada mengerutkan dahi.
"Tolongin pliiiis pesenin di restonya Yuto!! Aku harus nembak Ryosuke besok pas candle light dinner, pokoknya besok!!"
"Chii... yang tenang dong..." ujar Yamada santai.
"Eh? Loh kok? Bukan suaranya Daiki?" Yak. Chinen kebingungan.
"Ini Ryosuke... Kamu salah sambung..."
Hening sejenak.
"EEEEEEEEEEH?!?!?!?!"
"Hayo loh... Ketauan... Mau ngapain tadi? Candle light dinner? Nembak Ryosuke?"
"A-anu... Itu..."
"Iya iya paham. Aku juga suka kamu. Besok ikut ke rumah abis wisuda. Kita candle light berdua disini. Udah sana bobok. Good Night, Yuriku sayang."
Dan dapat dipastikan, sekarang Chinen telah berubah menjadi kepiting rebus.
~das Ende~
Produktifnya saya 😌😌😌
KAMU SEDANG MEMBACA
🌻Drabbles of YamaChine🌻
Fanfiction[Indonesian] Hanya sebuah buku yang ditaburi banyak gula dan recehan. Hati-hati dapat menyebabkan emosi berkepanjangan. ・ YamaChine (MxM) ・ T-R18/PG15-NC17 ©November 2017