"Huuuuuu pengen mochiiiiii~" Chinen yang belum sekalipun memakan kue mochi tahun baru―padahal tanggal 1 Januari sudah hampir terlewat―merengek-rengek kepada Yamada yang sedang bersantai menikmati hari liburnya yang berharga.
"Lah. Lu belom mamam mochi?" Tanya Yamada keheranan. Chinen yang ditanyai menggelengkan kepala sembari mengerucutkan bibirnya.
"Pas kerja tadi ga dikasih?"
"Enggak~" Rengek Chinen yang lalu menguyel-uyel kedua pipi Yamada, sebelum tetiba ia berhenti menistai pipi pacarnya ketika menyadari sesuatu.
"Duh kasian bener. Yaudah tunggu bentar," ujar Yamada―mengabaikan Chinen yang tiba-tiba diam―yang lalu beranjak untuk mengambilkan kue mochi.
"Nih," Yamada kembali duduk di sebelah Chinen dan menyerahkan sepiring kecil mochi kepada si mungil.
"Nggak mau," tetapi tanpa diduga, Chinen menolak.
"Eh, yang bener aja lu, udah gue ambilin..."
"Nggak mau mochi yang ini..." gerutu Chinen.
"Trus mochi apa? Adanya ini, Sayang..."
"Aku mau makan mochi yang di mukamu aja," ucap Chinen manja. Dan belum sempat Yamada bertanya, Chinen sudah meraih wajah Yamada dan melahap kue mochi yang diinginkannya.
Yap. Sebut saja kue mochi itu "Pipi Yamada yang Gembul nan Kenyal."
~das Ende~
🎍HAPPY🐶NEW🌅YEAR✨
KAMU SEDANG MEMBACA
🌻Drabbles of YamaChine🌻
Fiksi Penggemar[Indonesian] Hanya sebuah buku yang ditaburi banyak gula dan recehan. Hati-hati dapat menyebabkan emosi berkepanjangan. ・ YamaChine (MxM) ・ T-R18/PG15-NC17 ©November 2017