Smooches

250 27 16
                                    

N/N: I really recommend you to read this story while slurping on a cup of cold, sweet, and creamy fresh mango smoothies! 😆

✖✖✖

"Kuliahku baru saja selesai. Aku ke apartemenmu sekarang," sembari menenteng tasnya, Chinen Yuri mengirimkan sebuah pesan singkat kepada kekasihnya. Tak jauh setelah ia berjalan keluar dari ruang kelas, ponsel pintar yang ia genggam bergetar.

"Iya, Sayang. Take care. 😊"

Senyuman kecil tersungging, sebelum pemuda manis itu kembali melanjutkan perjalanannya untuk mengunjungi Yamada Ryosuke, manusia favoritnya.

Lima belas menit berjalan kaki dari kampus, di sanalah apartemen Ryosuke berada. Sesampainya di depan unit milik Ryosuke, Yuri memencet bel, dan disambut dengan Ryosuke yang membukakan pintu tiga puluh detik setelahnya. Keduanya saling tersenyum melihat sosok terkasihnya, sebelum kemudian Ryosuke mempersilahkan Yuri untuk memasuki apartemennya.

"Mau ngapain hari ini?" tanya Ryosuke.

"Numpang wi-fi . Nugas. Hehe," jawab Yuri sembari mengeluarkan laptop dari tasnya.

"Oke. Aku bikinin makan siang, ya?"

"Alright, thanks."

Ryosuke pergi ke dapur, sementara Yuri mulai bekerja. Makan siang telah siap, Yuri pun berhenti sejenak. Makanan telah tandas, Yuri kembali dengan kewajibannya, dan Ryosuke mendampingi di sampingnya. Sesekali, mereka bersenda gurau. Sesekali, Ryosuke mengelus lembut rambut Yuri. Sesekali, Yuri merutuki guyonan absurd Ryosuke. Hingga tak terasa, jam senja telah di depan mata.

"Bentar lagi aku kerja loh," ucap Ryosuke di tengah perbincangan.

"Ah iya. Sudah jam lima sore. Baiklah, aku lanjutin tugasnya di rumah aja," balas Yuri setelah ia mengintip jam tangannya.

"Oke."

Yuri pun mulai mengemasi barangnya, sebelum tetiba ia berhenti.

"By the way, Ryosuke..."

"Hm?"

Smooch!

Tanpa aba-aba, Yuri mencium pipi kanan Ryosuke.

"...aku belum mandi loh," ujar Ryosuke.

"It's okay," balas Yuri yang kemudian,

Smooch!

Pipi kanan.

Smooch!

Pipi kiri.

"Yuri, aku belum mandi," Ryosuke kembali mengingatkan.

"Kan aku udah bilangー"

"Dua hari."

"....."

"Hehe."

Yuri menghela napas panjang sebelum ia memukul Ryosuke dengan bantal sofa.

"SANA MANDI KAMU! JOROK!"

"Iyaa, iyaaaaa!" Ryosuke segera beranjak, menghidari serangan dari Yuri.

"Bentar!"

Yuri menahan lengan Ryosuke. Ryosuke pun berhenti lalu menoleh, sebelum tiba-tiba Yuri menarik Ryosuke agar merunduk mendekatinya, lalu memegang kepalanya. Kali ini, Yuri menarget bibir ranum lelakinya.

Smooch!!

Belum mandi pun, bagi Yuri, Ryosuke tetaplah terasa manis.

~das Ende~

.
.
.
.
.
.
.
.

Haiiii~ akhirnya setelah lewat sekian bulan purnama, aku bisa 'sedikit' memberi kalian asupan, hehe.
Ini sebenernya mau jadi drabble tapi kok jadinya lebih dari 300 kata yak? 🤣
Maafin ya? Mumpung bisa update nih maafin aja yaaaa wkwkwk 🤣

Btw, ini based on true story loh

Baru aja kejadian tadi sore sebelum nulis ini

Ehe

Ehe

Ehe

Jadi maloe aq (/ω\*)

WKWKWKWK apaan sih 😂😂😂

Alright, cukup sampai di sini dulu ya. Terima kasih sudah tetap mau membaca tulisanku yang sudah entahlah kualitasnya ini bagaimana wkwkwkwk. Doakan aku biar bisa segera produktif lagi, ya! See ya next time! 😘

🌻Drabbles of YamaChine🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang