"Heh, Chii."
"Paan?"
"Gue suntuk asli. Bosen gue idup gini-gini mulu," keluh Yamada.
"Hmm... ya..."
"Eh lu kaga niat dengerin ya?"
"Niat kok, Yam."
"Kalo gitu kasih saran kek biar idup gue ga gini-gini amat," pinta Yamada.
"Sibuk gua Yam. Curhat sama bocah lain aja sono," balas Chinen acuh.
"Hih bocah kampret. Pantesan jombz terus. Sok sibuk sih lu," ejek Yamada.
"Eh lu ngaca ya, emang situ punya cemewew? Bacot mulu lu bisanya," sahut Chinen yang terpelatuque.
"Dih baper. Serius nih. Kalo lu sibuk terus kayak gini, lu mau kapan pacarannya?" tanya Yamada.
Chinen terdiam mendengar pertanyaan Yamada. Ia tampak berpikir sebelum akhirnya ia membuka mulutnya.
"Ya gue sih terserah lu, Yam. Lu ada waktunya kapan, gue ngikut aja," ujar Chinen santai.
"Hah...?" Yamada sejenak tampak tidak paham, namun beberapa detik kemudian ia membulatkan bola matanya.
"EH BANGSHIT!!!! LU BARUSAN NEMBAK GUE YA?!?!?!"
Chinen pun hanya bisa tertawa renyah.
~das Ende~
Chinen be like,
Smooth af.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌻Drabbles of YamaChine🌻
Fanfiction[Indonesian] Hanya sebuah buku yang ditaburi banyak gula dan recehan. Hati-hati dapat menyebabkan emosi berkepanjangan. ・ YamaChine (MxM) ・ T-R18/PG15-NC17 ©November 2017