Proposal

429 41 31
                                    

Di suatu pagi yang tentram dan damai, sejoli itu duduk bersebelahan. Suara dentingan sendok dan garpu yang sedang beradu dengan piring terdengar jelas, sesaat sebelum pria yang berparas mungil nan menggemaskan ikut memecah keheningan.

"Ryosuke," Yuri―si lelaki menggemaskan―sejenak menghentikan kegiatan memakannya.

"Hm," pria bernama Ryosuke itu membalas dengan menggumam dikarenakan masih sibuk mencerna sarapan.

"Nikah yuk?" tanpa basa-basi, kalimat lamaran tiba-tiba terlontar dari mulut Yuri.

"Hah?" otomatis, Ryosuke mengalihkan pandangannya pada lelaki di sebelahnya.

"O-oke. Aku paham ini emang gak romantis dramatis banget apalagi aku gabisa bikin surprise... tapi beneran, aku pengen nikah sama Ryo," tertunduk, sang pria mungil yang mendadak gugup sekali lagi melontarkan lamarannya.

"Yuri."

"Y-ya?"

"Kamu masih aja belum bisa nerima realita?"

"Heh?"

Ryosuke menghela napas panjang, merasa agak gemas dengan tingkah Yuri. Setelahnya, ia langsung menggenggam pergelangan tangan kiri Yuri lalu mengangkat telapaknya tepat di depan wajahnya, disusul dengan telapak tangan kiri milik Ryosuke sendiri. Yuri sedikit terkejut sekaligus terpana ketika ia melihat dengan jelas betapa serasinya cincin ukir yang melingkar pada jari manis masing-masing.

"Sadar dong. Aku ini emang udah nikah sama kamu, bego."

~das Ende~

🌻Drabbles of YamaChine🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang