Please Wake Up

7 4 0
                                    

Hari ini tepat 1 bulan Tirza koma di rumah sakit dan kami semua berharap dia cepat bangun dari komanya.

Flashback On.

"Maaf Pak, seperti nya Nona Tirza masih harus berjuang dalam komanya dan saya minta maaf tidak tahu sampai kapan dia akan bangun. Kami berjanji akan terus memantau keadaan dan kesehatan nya".   Andre pun langsung diam dan terduduk di lantai., Leon menghampiri dokter "Dok apa ada kemungkinan cece bangun? Dan apa akan baik baik saja?".  "Sebenarnya harapan hidup nya ada 70-80% kita berdoa saja semoga dapat cepat melewati masa kritis nya dan segera terbangun supaya kami bisa memeriksanya dengan detail. Kalau begitu saya pergi dulu ya mas".   "Baik dok terimakasih"

Flashback Off.

"Ko, hari ini biar aku aja yang jaga Cece. Koko istirahat dulu aja di rumah cece ya" kata Leon pada Andre. "Udah Yon koko aja yang jaga kamu tolong jaga di rumah ya titip orang rumah juga sama titip Dodi.".   "Tapi koko beneran ga papa kan? Kalau koko capek biar aku aja ya yang jaga cece.".  "Aku ga papa kok Yon. Udah sana kamu pulang aja besok pagi koko titip baju ganti ya yon".  "Iya ko"

Sepergi nya Leon, Andre memandang Tirza yang terbaring dan bernafas menggunakan alat bantu dengan monitor detak jantung nya yang terlihat stabil.

Andre Prov.

"za, kapan kamu akan bangun sayang? Aku sangat sangat merindukanmu." ucap ku dan memegang tangan kiri nya dan membelai punggung tangan nya lembut "Aku kangen liat mata kamu, liat kamu tersenyum" tangan kiri ku pun beralih membelai pipinya yang putih "Kamu tahu ga apa yang aku suka dari pertama kali kita ketemu sampai sekarang? Aku suka melihat mata indah mu saat berbicara pada ku, cara mu tersenyum dan tertawa, sikap mu yang ke ibuan saat bersama Laurent, sikap manja dan perhatian mu pada ku. Aku ga masalah dengan adanya Laurent di antara kita dan aku pasti menyayanginya seperti aku menyayangi mu karena aku suka semua tentang kamu. Za, cepet bangun ya aku kangen denger suara kamu. I love you and I will waiting you" kata ku dan mencium lembut kening Tirza Yang berbalut perban.

Author Prov.

Leon yang masih berdiri di depan pintu samar samar mendengarkan apa yang di katakan Andre pada Tirza yang tanpa ia sadar air mata lolos dari matanya yang berwarna coklat gelap itu. "Sebegitu besarnya kah Cinta Koko Andre ke Cece? Aku harap kalian tetap bisa bersatu suatu saat nanti dan ini saat yang tepat buat lepasin cece. Maafin aku ce, ko yang tanpa sadar menyukai cece. Semoga kalian bahagia dan doa kan aku mendapatkan ganti dari cece yang sangat perhatian ke koko. Makasih ce buat rasa yang baru ini dan selamat tinggal rasa sayang ini harus berhenti di sini." gumam Leon dalam hati dan beranjak pergi. Andre yang menunggu Tirza sambil memakan bekal nya dari rumah. Dan membersihkan nya lalu kembali duduk di dekat Tirza "Aku ga akan pernah bosen buat mandang in wajah kamu setiap detik, setiap menit, setiap jam dan selamanya. Aku yakin rasa ini tak akan pernah pudar dan menghilang. I Love You So Much my lovely girl"
Ruang Rawat Tirza. Pukul 03.00 WIB.

Tanpa sadar Andre tertidur lagi engan duduk di samping ranjang Tirza dan kepalanya di ranjang Tirza. Tirza pun membuka mata secara perlahan dan menggerakan badan nya dengan perlahan juga.

Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang