Selesai sarapan aku langsung kembali ke kamar bersiap siap mengantar Leon ke sekolah bersama Laurent. 10 menit kemudian kita selesai.
"Yuk Yon berangkat". "Oke ce, biar aku aja yang gendong adek nya". "Thanks".Pukul 07.30 WIB. Sekolah Leon
"Ce hari ini ada bazar dan lomba lomba jadi pulang awal cece mau liat liat dulu". "Boleh, emang kamu ga ngapa ngapain?". "Enggak ce" Laurent yang ada di pangkuan Leon pun tertawa saat leon menggelitiki nya dan leon sangat menyukai nya.
Saat berjalan jalan dan leon menggendong laurent ada teman leon "Hai bro, sama siapa lo kesini?". "Gila cantik banget sexy pula". "Anak siapa nih?". "Lu ngehamilin cewe itu?" leon pun menjawab "Dia ini Tirza, ini anak dia ga mungkin lah gue ngehamilin perawan gila ya lo pada, ga usah di denerin ya Za" gue pun binggung sejak kapan leon panggil aku Tirza aja biasa nya panggil cece, leon pun sadar akan kebingungan ku dia pun membisikan "Ce anggap aja cece lagi nge date sama aku dan aku minta maaf ya kalau gak sopan" aku pun tersenyum "Hai saya Tirza, dan anak ini Laurent, anak saya.". "Oh iya Za, kenalin ini temen aku Sean, Joy, Nino dan Kevin. Ya udah ya geng gue duluan mau jalan jalan dulu.". "Iya deh, see yaa. Oh ya nanti lu ikut lomba basket ya kalau masalah baju udah ada jam 10 nanti." kata Sean dan mereka pergi.Skip.
Pukul 09.45 WIB
"Cece bakal nonton aku main kan?" tanya nya masih menggendong Laurent. "Aku bakal nonton kok, eh iya aku mau ke toilet bentar ya titip" kata ku sambil menyerahkan tas ku dan di kecil. "Nanti kalau aku ga di sini berarti kita udah di lapangan ya" teriak Leon pada ku yang sudah mulai jauh "Mending kamu ikut aku main aja ya gak Laurent?" si kecil pun menghadap ke Leon dan mengeratkan tangan nya yang di leher dan Leon mengelus punggung nya sayang dan si kecil pun tertidur.Pukul 10.00 WIB.
Karena cece belum balik Leon pun membawa si kecil ke lapangan saat dia mulai masuk teriakan pun terdengar sangat keras karena Leon memiliki banyak fana dan dengan sigap Leon menutup telinga si kecil dengan tangan nya dan menepuk punggung si kecil dengan pelan dan sayang. Saat itu banyak yang mulai berbisik bisik dan bertanya tanya tentang bayi yang di gendong nya dengan 1 tangan dan terlihat sangat cool di mata anak perempuan. Aku pun langsung menuju lapangan dan sesampai nya di sana aku melihat Leon yang masih di tengah lapangan sedang mencium kepala Laurent dengan lembut dan penuh kasih sayang. Aku pun langsung menuju ke Leon tanpa merasa malu. "Sini biar aku yang gendong Laurent" dan aku pun mengambil si kecil dari gendongan Leon, dia mencium si kecil lagi "Yon ga usah cari kesempatan mulu. Buruan ke sini" teriak Kevin dari ujung lapangan. "Semangat Leon" dan aku mencium pipi nya seperti biasanya lalu ke ujung lapangan yang teduh.Skip.
Pukul 11.00 WIB.
Leon pun segera menghampiri ku dan Laurent yang sudah bangun "Selamat ya kelas kamu menang". "Makasih ya ce, oh iya aku ganti sebentar ya ce". "Cepet ya" kata ku berteriak karena Leon sudah lari. Tak berapa lama datang beberapa siswa perempuan menghampiri dan menatap ku tajam. "Heh lo siap nya Leon? Berani banget lo cium cium dia lo ga tau siapa gue?!" saat aku SMA termasuk cewe yang berandal jadi ga takut sama yang gini an. "Maksud lo apaan?! Lo berani sama gue? Jangan pernah lo pikir gue bakal takut sama lo lo pada. Kalau emang lo mau ngelawan gue sekarang sori ada anak gue dan gue ga mau dia kenapa kenapa" dan aku melihat Joe di dekat ring "Joe..!! " aku melangkah ke Joe, berhenti dan berbalik "lo tunggu gue di sini!! " dan aku mendekati Joe "aku titip Laurent dulu ya tolong anter ke Leon aku ada urusan bentar" kata ku pada joe, dia pun mengangguk dan pergi. Aku kembali ke gerombolan cewe itu. "Udah selesai sama anak haram lo?". Kata Vinvin pada ku "Heh jaga ya mulut lo! Lo ga tau siapa gue ga usah sok tau". "Mending sekarang kita habisi aja geng." kata Vinvin ketua geng ini untung saja aku pernah karate sampai sabuk hitam mereka pun mulau menyerang ku. Tak butuh waktu lama mereka semua kalah "Cuma segitu aja yang kalian bisa?! Udah nyerah nih? Padahal baru pemanasan lho" kata ku sambil berjalan ke arah mereka Vinvin pun bangkit hendak memukul ku tapi dengan sigap aku menghindar Leon yang dari tadi melihat masih diam bersama teman nya "Cantik gitu garang juga ya untung ga papa di keroyok sama geng itu biasanya pada takut sama mereka" kata joe "Bro, lo ga bakal tolongin Tirza?" tanya Sean "Gue tunggu saat yang tepat bro" kata Leon yang menggendong Laurent dan tas ku. "Kalau lu berani ga main keroyokan" teriak ku saat tangan ku dipegangi Rani dan Rara sedangkan Vinvin memukul ku keras dan mengalir darah segar dari mulut ku "Heh lo cewe murahan mending sekarang lo jauhin Leon kalau lo mau selamat!! ". "Oh cuma segitu kekuatan lo?! Hahaha" aku tertawa dan menatap tajam Vinvin di depan ku "Lo pikir gue takut hah?! " PLAK Vinvin menampar ku keras. Aku pun menendang Rara dan Rani yang memegang tangan ku dan memukul Dara yang ingin memotong baju dan rambut ku sampai mereka semua terjatuh "Kenapa lo mundur?! Temen lo udah pada tepar sekarang giliran lo! " aku menyeringgai dan menatap nya tajam dia hanya diam tak berkutik dan langsung bersujud "Kak gue minta maaf kak please jangan celakain gue kak ampun kak, gue ga bakal gini lagi" dan Leon bersama teman nya datang "Bakal ada berita besar nih bro" kata Kevin "Yoi bro, kekalahan preman cewe" kata Joe sinis "Bukan Joe tapi preman yang pengecut" kata Sean tak kalah sinis sedangkan Leon mengusap darah di bibir ku dan memeluk ku "Maaf ya aku lama, kamu ga papa kan". "Iya ga papa". "Ada ribut ribut apa ini? Astaga kamu lagi udah lulus masuh aja cari masalah ya kamu mau bapak hukum kamu Tirza?" kata Pak Eko pada ku "Hehehe.. Ampun pak saya kan alumni masa iya di hukum juga". "Kamu tu ya kelakuan nya kaya preman lagi. Ini apa? Pake di tindik segala" oceh Pak Eko sedangkan yang lain hanya menatap ku bingung "Bapak kenal dia?" tanya Kevin penasaran "Iya jelas kenal lah cewe preman yang suka nya bikin onar di sekolah gak sama cewe ga cowo sama aja, anak tukang bolos juga untung pinter bisa lulus nilai sempurna pula" jelas Pak Eko yang membuat mereka semakin shock "boleh ya Pak?" di angguk i oleh Pak Eko
PLAK
PLAK
PALK
PLAK
"Aduh" teriak mereka bersamaan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat hari pahlawan semuanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You
De TodoHarus menjadi seorang ibu muda dan mendapat Cinta. Apa ini tadir yang tercipta? Berlibur dengan sahabat, bertemu teman lama, mejadi seorang Ibu Muda dan mendapatkan seorang pacar yang menerima apa adanya. Yuk simak kisah Tirza. Bencana atau Bahagia...