Part 12. Ketakutan & Kesedihan Ryouta

2.8K 254 36
                                    

Hari-hari berikutnya Aoki menjalankan misinya dengan berakting. Namun, sayang akting Aoki selalu gagal karena Kise yang peka dengan sikap sang anak.

"Ah Daddy gak asik" gerutu Aoki sambil mengerucutkan bibirnya karena sang ayah menyadari aktingnya.

"Ahahahahahahah, kau tidak bisa menipu Daddy ssu, kau harus belajar banyak dari Daddy tentang akting" sahut Kise sambil mengacak Surai sang anak dengan gemas.

Misi gagal lagi.

SMS Kuroko kepada seluruh anggota yang membantu rencana ini.

Karena kesal dengan sikap Daddynya Aoki memikirkan rencana untuk kabur dari rumah.

"Mungkin pergi ke salah satu rumah uncle saja" gumam Aoki.

"Ada apa ssu?" tanya Kise yang mendengar anaknya mengucapkan kata uncle.

"Bukan urusan Daddy, Ao ngambek sama Daddy" ucap bocah 7 tahun itu lalu pergi meninggalkan Daddynya.
Kise hanya terkikik mendengar ucapan sang anak.

Disekolah Aoki tidak memperhatikan penjelasan guru. Aoki terus berpikir bagaimana mendapatkan persetujuan unclenya agar dirinya dapat pulang sendiri.

"Uncle, uncle" panggil Aoki setelah pelajaran usai.

"Ada apa Aoki-kun?"

"Apa aku boleh mampir ke toko buku di seberang sana?" tanya Aoki.

"Tentu, nanti setelah aku selesai dengan pekerjaanku dulu ya"

"Em... Tidak uncle, aku ingin kesana sebentar saja, nanti aku akan menunggu uncle disana kok, janji" ucap Aoki.

"Hem.... Baiklah" sahut Kuroko.

Aoki senang akhirnya dirinya memiliki alasan untuk melepaskan diri dari unclenya.

Kemudian Aoki berjalan, tapi langkahnya tidak menuju ke toko buku. Aoki pergi menaiki bus umum dengan tujuan yang berlawanan dengan arah rumahnya.

Aoki berusaha mencari Aomine. Aoki masih ingat alamat dan satuan dimana Aomine berada. Dengan senang Aoki pergi untuk bertemu dengan uncle police kesayangannya, yang tak lain adalah ayahnya.

Begitu senangnya Aoki bisa bepergian sendiri sampai tak menyadari seseorang terus mengawasi dirinya.

Aoki terus melangkah ketika sudah sampai tujuan, mencari kantor uncle police. Kaki kecilnya terus melangkah dengan riang, senyum bahagia terus terukir di wajah lucunya.

Langkah Aoki terhenti ketika mendengar suara teriakan Aomine ketika melintasi sebuah gang. Aoki tersenyum lebar melihat wajah orang yang dicarinya.

Aoki lantas berlari melewati gang cukup gelap itu.

"Uncle...." teriak Aoki, tapi belum selesai memanggil seseorang telah membungkam mulutnya dan menarik tubuhnya.

Aomine yang merasa mendengar suara yang begitu dikenalnya menoleh ke arah gang, tapi tidak melihat siapapun disana. Lalu beranjak pergi dari tempat itu.

Aoki melihat tou-san nya pergi berusaha memanggilnya, tapi tangan besar yang menutup mulutnya mencegah suaranya keluar.

Air mata Aoki turun saat Aomine meninggalkan tempat itu. Aoki mulai ketakutan ketika orang itu mulai membawanya pergi menjauh.

Aoki tidak sadarkan diri setelahnya, dirinya hanya tahu terbangun di suatu ruangan yang sedikit gelap, dengan tangan dan kaki terikat, serta mulutnya yang di bungkam dengan plaster.

Aoki sendirian diruangan itu, sambil terisak ketakutan.

Sementara itu, Kuroko mencari-cari keberadaan Aoki. Pasalnya Aoki tidak sama sekali memasuki toko itu saat Kuroko bertanya pada petugas toko.

Ao-Ki-Se - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang