new problem and new secret

9.6K 409 9
                                    

Sebelumnya.


"oh gue tau, loe kasi ke cowok itu kan??." Rey.

"cowok yang mana?? Ohhhh Azam maksud loe. Dia itu temen gue.........ialah gue kasih ke dia daripada loe ihhhhh." Aisyah cuek.

"ohhhhhhhhhh gitu yahhhhh. Ok fine. Loe kenapa care sama dia??." Rey.

"ya iyalah gue care, dia itu sahabat gue dari kecil....gue tau dia lebih daripada loe.....loe kenapa sihh Rey." Aisyah.

"gue nggak suka!!!!!!!!!!!." Rey.

Dan seisi rumah terguncang, badai datang, angin topan berhembus, petir menyambar, hujan turun, bumi bergetar, langit bergoyang, mendegar jawaban Rey.


Dan, tentu hal itu hanyalah khayalan semata.


"kalian itu yah......bikin aku pusing tau nggak......kalau mau berantem jangan disini, BERISIK!!!." Adila.

"tau, lama-lama kita semua jadi budek....." Jefri.

Jefri dan Adila pergi meninggalkan Aisyah dan Rey.

"hmm iya capek juga berantem, haus gue.....Jef, loe mau gue ambilin minum nggak???." Rey meninggalkan Aisyah sambil berteriak menanyakan sesuatu pada Jefri.

"iya, sekalian ambil buat kita berempat yah!!!." Jefri.

"yahhhh nggak seru, kok semua pada ninggalin aku sih......" Aisyah.


Merekapun kembali bercanda dan berbincang, saling berbagi cerita satu sama lain. Memang mereka berempat, bisa dibilang baru dalam menjalin persahabatan. Namun, rasa kasih sayang yang terpancar sudah sangatlah mencerminkan hubungan yang baik diantara mereka. Walaupun, ada saja yang sering membuat kacau, ribut, dan lainnya. Namun, mereka pasti akan mencairkannya kembali ke suasana yang normal. Kata persahabatan juga mungkin masih sangat dini bagi mereka. Mereka yang masih baru mengenal dengan adanya unsur kebetulan didalamnya. Namun, mereka sudah mulai belajar didalam suatu hubungan yang baik tidak boleh ada yang namanya keegoisan.


Kediaman Aisyah. 09.00 WIB


Sudah tak terhitung berapa kali pagi yang ia lewati hanyalah seorang diri. Menikmati udara pagi, secangkir kopi hangat, semuanya seorang diri. Membosankan memang tapi juga mengasyikkan, menyedihkan tapi juga sebuah keharusan, semua rasa ini terlihat aneh dan seiring berjalannya waktu rasa aneh ini semakin besar dan menjadi rasa takut akan berlangsung lamanya perasaan ini.

Dan sekarang sejak kepulangan Aisyah dari Jerman, rumah tidak sepi lagi. Setiap hari, setiap waktu dan setiap kesempatan Azam selalu berkunjung. Mengajak Aisyah bercanda, membantu ibu, menemani ayah, dia bagaikan malaikat kesiangan yang tiba-tiba datang akhir-akhir ini dengan sejuta kejutan didalamnya.

Baik, kita akan membahas sedikit soal Azam. Nama lengkapnya Azam Syam, dia adalah teman semasa kecil Aisyah. Pada saat umur 10 tahun, Aisyah dan Azam selalu bermain bersama karena waktu itu mereka bertetangga dan kedua orang tua mereka itu bersahabat. Dan dilingkungan tempat mereka tinggal, tidak terdapat anak perempuan seumuran Aisyah yang baru berumur 10 tahun. Jadi, dari sejak kecil Aisyah selalu berteman dengan lelaki, khususnya kepada Azam. Dan karena adanya kepentingan akan pekerjaan keluarga Aisyah memilih pindah dari tempat itu. jadi, dari sejak itulah Azam tidak pernah lagi melihat Aisyah. Sampai sekarang, dipertemukan kembali saat kepulangan Aisyah dari Jerman.

Jodoh Aisyah (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang