ASTAGFIRULLAH

9.1K 408 1
                                    

"serius amat." Orang itu tersenyum ke Aisyah.

Aisyah yang tadinya larut akan keheningan, akhirnya mulai tersadar.

"apaan sih, gue serius salah, nggak serius salah juga maunya apa coba." Aisyah ngambek.

"hahahah iya iya.....kenapa emang, ada yang salah yah sama pengantinnya....ampe loe cengengesan kayak gitu." Rey.

"nggak, aku lagi perhatiin mereka berdua, dulunya Azam sama Claura itu temenan waktu kecil. ternyata jodoh itu mudah banget ditebak yah." Aisyah.

Kemudain Rey menetap lagi ke arah pelaminan. Sekarang kedua mempelai sudah duduk di kursi pelaminan. Yang Rey lihat disana hanyalah tawa dan senyuman orang-orang yang seakan menggambarkan rasa bahagia mereka.

"oh iya, gue lupa. Kenapa loe kesini yah??. Loe diundang juga, gue kira loe benci sama Azam?." Aisyah.

"iyalah gue diundang. Claura itu sepupu gue." Rey.

"hah!!!!! Masaaa, nggak mirip sama sekali kok." Aisyah sambil membandingkan keduanya.

"lagipula ngapain marah lama-lama sama orang. Nggak baik tau, cowok gentle itu tuh harus pemaaf. Iya nggak??." Rey.

"ihhhhhh, bener juga sihhh baru kali ini loe sok bijak banget." Aisyah.

Tanggapan Rey hanya tertawa dan dilanjutkan dengan senyuman.

Dan entah kenapa tawa Rey membuat hati Aisyah seakan hangat dan ikut bahagia juga. Seketika detak jantungnya cepat dan mulai memanas.

"hahhhh!!!!!!!! Astagfirullah astagfirullah astagfirullah........." Aisyah sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak.

"eh loe kenapa.....pake istigfar segala." Rey terkejut.

"ah???? Nggak kok, nggak pa pa.....cuman gue sekarang harus banyak-banyak istigfar deh.....haduhhh sesak banget." Aisyah dengan nafas yang turun naik.

Rey bingung melihat tingkah Aisyah yang sangat aneh.

Proses berlangsungnya resepsi pernikahan berlangsung dengan lancar. Semuanya tampak bahagia sampai acara selesai. Direncanakan nanti Azam dan Claura akan berlibur bulan madu di Australia. Bahkan sampai detik ini Aisyah masih belum menyangka sahabat kecilnya ini sudah menikah. Sangat bahagia terasa, semua keluarga tampak ceria senyum dan tawa bermekaran diwajah masing-masing tamu. Kapan lagi hal ini akan terjadi, rasanya acara ini berlangsung dengan cepat.

Kediaman Aisyah, 17.50 WIB.

"Yah.....besok ke kantor juga yah??." Aisyah.

"iya, pastinya. Kamu tuh jangan malas ke kantor. Usaha-in kamu selalu rajin." Ayah Aisyah.

"yah emang Aisyah selalu rajin Yah....." Aisyah.

"haduhhhh.....yang sibuk kerja, udah diskusinya. Siap-siap buat shalat maghrib." Mama Aisyah.

"SIAP BU!!!." Aisyah.

Sepulang dari acara pernikahan Azam di Bandung. Aisyah esoknya langsung masuk kerja, memang melelahkan baginya. Namun, ini adalah sebuah kewajiban dan tanggung jawab atas pekerjaannya.

-

-

Esoknya.

Setelah hari libur, datanglah hari sibuk. Yang menandakan bahwa Aisyah harus bangun pagi, masuk kantor tepat waktu, tumpukan tugas, lembur, dan ujung-ujungnya adalah TEPAR.

Hari ini Aisyah berangkat dengan diantar Ayahnya. Bagaimana tidak, mobilnya sekarang yang sedang sakit harus dirawat inap di bengkel karena suatu penyakit akut yang sangat fatal dan harus segera disembuhkan. Makanya, Aisyah hari ini akan diantar jemput oleh Ayahnya.

Jodoh Aisyah (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang