...

239 23 14
                                    

Suasana dikantin sangat ramai karena jam istirahat setelah melaksanakan kegiatan Pra-mos.

Siswa siswi berjalan cepat dan merebut tempat duduk di kursi panjang kantin yang jumlahnya tak sebanyak mereka yang datang. 

Bahkan ada yang sampai dorong-dorongan, ada pula yang duduk berdempetan seperti diangkot.

Kantin yang sangat luas itu seakan menjadi sangat kecil ketika dipenuhi para murid baru dan kakak kelas yg pada kelaparan.

"Aduhhh, kamu geser dong." ujar seorang siswa yang badan kurusnya terjepit dengan dua siswa berbadan gempal yang berada di kiri dan kanan, membuatnya sesak napas.

Pemandangan itu bertolak belakang dengan siswa siswi dari kelasnya Bintang dan Alice mereka telah selesai dengan kegiatan pra mosnya, karena ulah Tsuki.

Sehingga dapat beristirahat lebih awal dari waktu yg ditentukan dan bebas melenggang ke kantin, memilih tempat yg mereka inginkan tanpa perlu berebut dengan siswa siswi lain.

"Untung aja kita selesainya cepat, makasihlah buat kakak-kakak osis itu" kata Vino lega melihat pemandangan dempet dempetan dan rebutan kursi,  namun terselip sindirian untuk kakak osis yang kalau sudah mendapatakan jatah ngomong gak bakal kelar-kelar sampai akhir tahun, bisa jadi mayat hidup mereka.

"Iya nih, kalo kita gak kebagian makanan lebih bahaya lagi tuh" ujar Jo yang tengah kelaparan setengah mati.

Ucapan Vino dan Jo disauti anggukan oleh Miracle, Alice dan Bintang.

Mereka berlima duduk di salah satu meja panjang di sudut kantin.

Alice dan Bintang duduk saling berhadapan sedangkan di samping Alice ada Miracle dan di samping Bintang ada Vino serta Jonathan.

Setelah memesan makanan, beberapa menit kemudian makanannya pun datang.

Ibu kantin membawa nampan besar berisi dua mangkuk mie ayam dan tiga mangkuk bakso beserta minumnya.

Karena Miracle mengeluarkan uang lebih untuk menyuruh ibu kantin mengantarkan makanan.

Mereka menikmati makan masing-masing dan Jo angkat suara ketika melihat seorang gadis cantik yang tak sengaja berjalan melewati tempat mereka.

"Tuh cewe enak banget di liat." ucap Jo.

"Mana-mana." jawab Miracle penasaran.

"Noh yang lagi jalan, rambut coklat, alis hitam, mata biru, bibir merah, lehernya item, macem Rainbow Cake ditoko deket rumah gua" ucap Jo.

"Aduuuuhhh, mata gue sakit nih liatnya" ujar vino pura-pura memegang matanya

"Jail banget sih Jo" kata Miracle yang juga ikut tertawa melihat cewek itu.

Jo hanya cekikikan geli melihat ekspresi teman-temannya.

"Eh ngomong-ngomong, kalian udah berapa lama pacaran" tanya Miracle yang diarahkan pada Alice dan Bintang.

Miracle merasa bahwa Alice dan Bintang memiliki hubungan special.

Asumsi itu dibangunnya karena melihat mereka selalu berdua bahkan sampai di sindir oleh Vino.

Belum Ada JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang