--

123 13 10
                                    

Suasana dilapangan menjadi tidak membosankan karena kelakuan Tsuki dan Bintang.

Pidato Osis yang panjang lebar sudah hal wajib untuk melengkapi acara pra-mos.

Bedal hal nya dengan yang sedang terjadi dilapangan saat ini.

"Oke disini gua mau memperkenalkan diri dulu" ucap ketos tersebut.

Karena teringat kejadian beberapa saat lalu dengan Tsuki.

"Nama gua Rahmat Hidayat, kelas 11 jurusan ipa A" sambung Dayat.

"Inget itu baik-baik, D A Y A T!!" nada ngegas pas menyebutkan nama nya sendiri.

"Oke, sekarang gua mau introgasi mereka berdua yang baru hadir" ucap Dayat yang menatap Vino dan Jo.

"Siapa nama lu?" tanya Dayat menatap Vino.

"Eh siapa yang ngizinin lu ngomong sama gua?" balas Vino dengan wajah nyolot.

"Astaga." ucap Dayat karena kaget dengan kelakuan murid baru.

"Gua udah cukup sabar yah ngadepin dua anak ini" ucap Dayat sambil menunjuk Tsuki dan Bintang.

"Ko lu curhat?" balas Vino.

Seluruh siswa tertawa kecil sambil gosip.

Sedangkan Miracle menepuk jidat, karena sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Sabar, inget Image." batin Dayat.

"Oke, trus apa alesan lu telat dan ga bawa perlengkapan?" tanya dayat.

"Okelah karena lu tetep kekeh pengen ngomong sama gua." jawab Vino.

Ketos memaksa senyum, terlihat jelas itu adalah senyum menahan emosi.

"Gua telat karena macet" jawab Vino.

"Macet bukan alesan, lu harusnya berangkat lebih awal" jawab ketos tersebut ngegas.

"Terus gua salah kalo gua terlambat karena alasan macet?" tanya Vino nyolot.

"Yah jelas lu salah!!" jawab ketos tersebut yang semakin emosi.


"Gua salah? Hahaha lucu lu bos." ucap Vino dengan muka nyolot plus kolot.

"Yang salah tuh sekolah ini, bukan GUA!!" Sambung Vino yang semakin kesal.

"Lu udah salah malah nyalahin sekolahan, blom sarapan lu ya?" jawab Dayat sambil menyindir Vino

"Kalo aja disekolah ini ada Helipad gua ga bakal telat kesekolah" jawab Vino dengan gaya yang sangat sombong.

"Mimpi apa gua semalem, bisa ketemu murid-murid kaya gini" batin Dayat.

"Lu Vino, ga usah belagu karena harta orang tua" balas Dayat yang sudah tidak mau kalah untuk ketiga kali nya.

"Hah harta orang tua, asal lu tau ..." Vino belum selesai bicara.

Jo langsung menutup mulut Vino dengan tangan nya.

Dengan kesal Vino melepaskan tangan Jo lalu menatap nya.

Belum Ada JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang