+

86 10 4
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 08:00 WIB.

Para siswa sudah siap di depan kelas yang ingin mereka ikuti seleksi nya.

"Alice kamu mau ikut kelas mana?" tanya Miracle, panggil Accel ajalah biar gampang.

"Kelas A ajadeh kaya nya" jawab Alice dengan senyum manis yang di paksakan.

Accel menyadari ada maksud tertentu dari senyum Alice.

"Kamu sendiri mau ikut kelas mana?" tanya balik Alice kepada Accel.

"Aku kelas C aja kaya nya" jawab Accel dengan dengan nada biasa aja.

"Ehh ngomong-ngomong kenapa kamu mau masuk kelas A?" tanya Accel yang sudah sangat penasaran.

"Ada deh..., Hehehhe" jawab Alice cengengesan.

"Huft ga asik ahh" jawab Accel.

"Ehh Vino sama Jo masuk kelas mana?" tanya Alice.

"Jo udah pasti kelas B, Vino sih dari hoby nya tuh gada kelas yanh cocok, jadi aku ga tau dia mau masuk kelas apa?" jawab Accel

"Gantian dong, sekarang Bintang" ucap Accel sambil meledek Alice.

"Jangan!!" jawab Alice spontan.

"Why?" tanya Accel makin penasaran dengan masa lalu mereka dan kisah cinta nya.

"Jangan ngomongin dia, dia itu kalo di omongin pas..." Belum habis bicara.

"Weh Accel, lagi gosip yah lu pada berdua" ucap Bintang menyapa Accel.

"..Ti dateng" sambung Alice dengan wajah yang langsung lemas.

"Hahahaha" sahut Accel peka dengan perkataan Alice.

"Ehh lu mau masuk kelas mana?" tanya Accel kepada Bintang.

"Kelas A dong, secara gitu gua orang smart." jawab Bintang dengan sangat percaya diri.

"Ohh.. ohh, gua ngerti sekarang" ucap Accel yang menatap Alice.

"Ternyata si Alice masuk kelas A karena mau sekelas ama Bintang" batin Accel dalem hati

"Gak!! Poko nya gua ga mau lu ada di kelas A, satu kelas sama gua." ucap Alice menegaskan kepada Bintang.

"Ehh, lu kira ini sekolah bapak moyang lu" ucap Bintang yang tidak pernah mau mengalah.

"Terserah gua dong, mau masuk kelas A kek, B kek, kalo perlu ruang kepsek yang gua masukin." jawab Bintang panjang lebar.

Miracle hanya tersenyum melihat kelakuan mereka.

"Astaga, lu tuh yah..." ucap Alice dengan wajah sangat kesal sambil menunjuk Bintang.

"Hufft" Alice menghembuskan napas.

"Sorry-sorry udah emosi sama lu" ucap Alice kepada Bintang.

"Iyah gua maafin" jawab Bintang dengan wajah bingung.

"Maaf udah ngomong hal yang mustahil" sambung Alice dengan nada pelan.

"Hah? Dasar orang kaya, bisanya cuman ngerendahin orang laen."

"Secara gito loh.. orang bego kaya lu mana bisa sekelas sama gua yang udah pasti di kelas A" sambung Alice yang membuat Bintang makin semangat.

Bintang tersenyum dengan mata sayu.

"Gua kasih tau nih yah sama lu!!" ucap Bintang yang mendekatkan wajah nya ke Alice.

Alice tidak mau kalah, dia juga memajukan wajah nya.

Belum Ada JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang