Sea of Sorrow adalah lautan yang penuh dengan kesedihan..
"Berhenti sebentar teman-teman," ucapku spontan
"Ada apa Ero?" tanya Shadow
"Aku rindu dengan Mira, panggilan telepatiku tidak sampai, aku jadi khawatir dengannya." jawabku
Kemudian aku mengusulkan kepada Shadow dan Rey untuk jeda dulu perjalanan mencari psikopat tangguh lainnya. Lebih baik kami menuju ke Sea of Sorrow sekarang dengan kekuatan yang Shadow miliki. Kekuatan Shadow dapat digunakan untuk sekali PP alias pulang pergi, setelah itu harus rehat selama dua puluh empat jam. Setelah itu barulah kekuatan Shadow akan kembali, tapi Shadow tidak kuat untuk menggendong dua orang. Apalagi Rey adalah anak baru yang belum mengerti tentang aku dan Mira. Tapi tak disangka, Rey mengetahui tentang Sea of Sorrow.
Rey memiliki tenaga listrik yang sangat besar dirumahnya, ia mengusulkan untuk naik kendaraan saja. Rey memiliki sebuah kendaraan yang canggih layaknya amphibi yang daoat hidup di darat dan air. Rupanya, kendaraan canggih ini dia dapatkan ketika dulu tidak sengaja tersesat ke Sea of Sorrow. Kebetulan sekali pada saat itu para bajak laut sedang sibuk berperang, Rey melihat beberapa wanita yang melawan bajak laut itu. Mungkin Mira salah satunya.
Di area pertempuran itu, banyak sekali benda-benda milik bajak laut, kemudian Rey mendapati kendaraan canggih ini. Rey langsung tancap gas dan cabut, suasana sangat gempar sekali saat itu. Kecepatan kendaraan itu sangat lumayan sehingga Rey berhasil melarikan diri dengan mudah. Setelah tiba di rumah Rey, kami bertiga menaiki kendaraan itu, cukup untuk delapan orang. Berbentuk seperti mobil pada umumnya dengan tenaga listrik dan kecepatan yang tinggi. Akhirnya sampailah kami di Sea of Sorrow. Medan pertempuran bajak laut dan para pirates assassin. Sebuah lautan luas yang penuh pertumpahan darah. Ngomong-ngomong soal darah nih ya, perempuan itu makhluk yang unik. Meskipun tidak tergores atau terkena senjata apapun tetap saja ketika datang bulan mereka berdarah. Wkwk. Langit di Sea of Sorrow terlihat cerah, namun pertempuran membuat suasana menjadi kelam. Aku melihat-lihat kondisi sekeliling, benar-benar mengerikan sekali. Banyak senjata berhamburan dimana-mana. Para bajak laut dan pirates assassin menggunakan perahu yang modern, kemudian aku melihat Mira, aku langsung menuju ke arahnya. Aku hendak memeluknya namun tubuhku didorong dengan satu tangannya, kemudian Mira yang memelukku. Setelah itu Mira melepaskan pelukannya dan mendorong tubuhku lagi.
"Kamu ngapain kesini? Terlalu berbahaya disini karena disini bukan medan tempur psikopat," tanya Mira.
"Aku rindu sama kamu, jadi aku kesini. Aku telepati juga malah sibuk. Aku cuma pengen mastiin kamu nggak kenapa-kenapa." jawabku.
Kemudian Mira menjelaskan bahwa memang dia sedang sibuk saat itu. Mira juga rindu kepadaku, namun memang sudah tugasnya bertempur disini. Layla masih berkutat melawan banyak bajak laut. Aku memperkenalkan teman baruku yang bernama Rey dan bagaimana aku dan Shadow menemukan serta menjadikannya sebagai teman. Mira mengatakan kepadaku bahwa bajak laut tidak semua jahat, ada juga yang baik dan para pirates assassin tidak akan membunuh mereka. Namun, bajak laut yang baik itu tidak ikut bertempur bersama pirates assassin karena mereka netral. Mira berterima kasih kepadaku atas mawar hitam yang aku berikan. Disaat keadaan terdesak, ia menancapkan batang mawar hitam yang penuh duri itu tepat menembus jantung musuh dan mati seketika. Aku ikut senang mendengarnya, tiba-tiba...
"Wuzzzz..."
Dibelakang Mira ada bajak laut yang mengibaskan pedang ke arah lehernya. Seketika aku mengambil shuriken dari tangan Shadow dan melemparkannya tepat di leher bajak laut itu. Hampir saja Mira terbunuh, kemudian Mira berterima kasih kepadaku lagi. Kejadian itu membuatku dinobatkan menjadi pirates assassin. Aku telah membunuh bajak laut meskipun hanya satu. Walaupun satu tetap saja membunuh. Satu-satu aku sayang ibu, dua-dua juga sayang ayah. Lho malah jadi nyanyi.
Kemudian, Mira bercerita ketika ia perjalanan menuju Sea of Sorrow. Mira menjumpai sebuah desa yang horror. Desa itu terletak tidak jauh dari sini. Penghuni desa itu memikiki mata yang buta, hampir semua orang disana buta. Ketika Mira melakukan check up mata dari wajahnya ternyata tidak ada. Semua luka sangat rapi dan mereka yang buta itu kebanyakan adalah seorang pria. Aku sangat yakin bahwa itu adalah ulah psikopat.
Mira juga mendengar dari salah satu penghuni disana. Orang itu berkata bahwa sangat tidak boleh menyebut namanya tapi dia menyebutkannya. "Olivia" kata orang itu, kemudian dia kabur ketakutan. Sebelum kami bertiga pulang dari Sea of Sorrow, Mira memberikanku pedang dan perisai yang terbuat dari logam adamantium (logam yang sejenis dengan cakar Logan di X-Men). Aku menerimanya dengan penuh kebanggaan, kemudian kami bertiga cabut menuju desa itu mencari psikopat bernama Olivia di desa yang buta.
***
Wkwk, setelah sekian lama akhirnya bisa lanjut lagi ceritanya. Maaf kalo kurang lucu dan lebih ke genre fantasi di chapter ini. Karena memang Psikopat, Romantis (Katanya) ini termasuk genre General Fiction jadi ya campur aduk gitu ceritanya, biar asik.
Untuk kelanjutannya ditunggu aja, yang penting vote dibanyakin. Ajak orang-orang buat vote ceritaku ini. Mampir juga di ceritaku yang berjudul "Adinda". Genrenya romance, siapa tau suka, cover agak-agak romantis horror gitu bertuliskan Adinda. Untuk link nya ini --> https://my.w.tt/UiNb/BvCs8DoXbI
Finally, Okdeh sampai jumpa di desa yang buta. Sekali lagi don't vorget to vote. Thanks a lot. 😉
Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat, Romantis (Katanya)
FantasíaHighest Rank #8 on featured Sebuah cerita tentang aku dan kehidupan psikopatku yang anti mainstream. Part demi part sedang dalam tahap pengembangan cerita. Sekecil apapun dukungan kalian akan sangat berarti bagiku. Cinta, pengorbanan, dan rasa sakit...