Kolase 2 - My Girlfriend is Phsyco

1.7K 72 54
                                    

Setelah kejadian tersebut, haripun berjalan seperti biasanya. Aku juga baru tahu kalau hari bisa berjalan. Sebelumnya aku ingin berkenalan dulu dengan kalian.

Namaku adalah Ero, aku adalah seorang psikopat profesional. Pertama kali aku melakukan tindakan psikopat adalah ketika ada seorang sekertaris di sebuah perusahaan. Sekertaris itu bernama Julia. Terdapat seorang bos yang tidak dia sukai dan memang si Julia ini sudah merencanakan pembunuhan kepada bosya. Tentu saja setelah menandatangani surat kuasa yang berisi pemindahtanganan perusahaan tersebut ke tangan Julia. Kebetulan saja aku berada didekat perusahaan itu dan mengamati kelakuan Julia yang janggal. Bos dari perusahaan itu membayarku untuk melakukan pembunuhan sebelum Julia yang melakukan.

Maka aku berpura-pura melamar menjadi seorang Office Boy di perusahaan tersebut. Julia bersekongkol dengan beberapa orang didalam perusahaan. Sedangkan aku hanya bersekongkol dengan bos itu. Sangat sulit bagiku untuk menggagalkan rencana Julia serta bisa membunuhnya dengan mudah. Aku tidak kekurangan akal, aku pun mencari akal. Oh akal dimanakah kau berada? Akhirnya dapatlah ide untuk membuat pingsan mereka satu persatu. Aku membagikan mereka minuman, tapi sudah kucampur dengan sebuah racun tanpa rasa dan bau. Sehingga mereka semua mati.

Lalu nasib Julia disini yang aku buat supaya menikmati manisnya kematian. Aku meletakkan Julia disebuah ruangan bersamaku. Hanya kami berdua saja, sebagai seorang pria dalam keadaan seperti demikian pasti ada hasrat untuk menyetubuhinya. Tapi aku tidak mau melakukan hal keji itu, bukan tipeku sebagai seorang pemerkosa. Aku memberikan Julia racun yang bereaksi tidak terlalu cepat. Aku juga memberikan penawar racunnya kepada Julia. Sontak saja Julia langsung meminum penawar racun tersebut. Dahulu aku sudah pernah merasakannya seperti apa. Ketika aku meminum racun, seluruh organ dalam tubuhku akan merasakan sakit. Aku juga meminum penawar racunnya, hal itu membutuhkan waktu pemulihan beberapa hari. Aku merasakan sakitnya seperti itu, kemudian setelah Julia sudah terbebas dari efek racunnya. Akupun langsung memotong jari-jarinya satu persatu.

Sebelum aku memotong jari-jarinya, aku mencabuti kukunya satu persatu terlebih dahulu. Kemudian karena aku tidak tega, aku langsung memotong lehernya dengan pisau cutter yang cukup tajam. Seluruh mayat yang ada di perusahaan itu dibakar, termasuk mayat Julia. Kemudian sisa-sisa abu disebarkan disetiap ujung kota yang berbeda-beda, membaur bersama udara. Cukup mengesankan bagi awal karirku menjadi psikopat profesional. Imbalan yang aku dapatkan pun sangat besar, yaitu setengah kekayaan dari bos perusahaan tersebut. Yang terpenting adalah aku dapat melanjutkan kehidupanku seperti biasanya dan bisa makan. Jangan lupa untuk bernapas, karena dengan tetap bernapas kita akan tetap hidup.

Seperti yang aku katakan sebelumnya bahwa dulu aku hanyalah seorang pria pengecut. Aku tidak berani untuk menyatakan perasaanku kepada wanita yang aku sukai. Namanya adalah Vanila Obelia Christy. Wajahnya menerpa perasaan, rambutnya cukup panjang dibawah bahu dan diikat kebelakang. Vanila selalu me-style rambutnya seperti itu. Aku hanya bisa mengaguminya dari kejauhan dan hal itu sudah membuat hatiku bahagia. Jangankan bercanda serta tertawa bersama, untuk menyapanya saja aku tidak pernah. Sampai pada suatu saat Vanila meletakkan tangannya diatas meja. Posisiku juga dekat dengannya, orang-orang sekeliling sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Aku memperhatikannya, perlahan aku dekatkan tanganku menggapai tangan Vanila.

Voila! akhirnya aku berhasil menyentuh tangannya yang lembut itu. Vanila juga tidak beranjak dari tempatnya. Ia tetap memposisikan tangannya disana yang telah aku sentuh. Aku yakin sekali Vanila melihatku dan mengetahui hal itu. Vanila pasti merasakan kenyamanan dan getaran yang sama seperti yang aku rasakan. Beberapa menit kemudian sentuhanku terlepas dan kami kembali ke tempat masing-masing. Beberapa hari kemudian aku tak sengaja mendengarkan Vanila bercerita kepada teman-teman wanitanya. Bahwa ternyata Vanila menyukaiku. Sungguh rasanya saat itu aku sangat bahagia sekali, cinta pertamaku juga mencintaiku. Meskipun kami tidak saling mengungkapkan dan tidak pernah berbuat apapun selain memandang dan terus mendoakan yang terbaik. Karena bagiku cinta itu terkadang cukup mengagumi dan tidak harus memiliki.

Psikopat, Romantis (Katanya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang