Again

50 10 0
                                    

Aku mengikuti gadis yang berjalan setengah terhuyun itu dari belakang. Sepertinya pembicaraan mengenai kang joohee membuatnya trauma. Ia meneguk banyak minuman untuk mengalihkan kesadarannya.

begitu pedih kah? Begitu menyedihkan kah?

Aku tidak tau apa yang telah dilakukan wanita ini untuk membunuh harga diriku.

setelah kupikir kembali, ia telah mengubah penampilannya, bahkan mengenakan anting dengan inisialku, mengambil jurusan yang sama dengan joohee. ia memaksakan hidupnya seperti joohee hanya karena joohee adalah satu satunya wanita yang berhasil mendapatkanku.

Ia bersandar pada sebuah dinding. Menghembuskan napas berat dan menutup matanya. Membuatku tersenyum melihat ke lucuannya. aku hendak mengulurkan tanganku namun seseorang menghentikanku dari belakang.

Jeon jungkook menatapku dingin.

"Jangan pernah menggoyahkan hidupnya lagi. Kim Taehyung" peringatnya.

Aku tercengang.

"- dayeon, sudah menderita 10 tahun untuk melupakanmu. Jangan buat ia kembali dalam kegalauan dan kehancuran. aku takkan diam saja kali ini.." Ujarnya.

Dengan ucapannya ia berhasil membuatku terpaku dan hanya mampu memandang jungkook yang menggendong dayeon di lengannya. Ia menatapku sekilas.

Namun aku hanya memperhatikan wanita di lengannya. Ia menatapku samar dengan air mata menetes dari pelupuknya. ia kemudian menutup matanya dan meletakkan kepalanya bersadar pada jungkook.

Aku hanya bisa memandangi kedua orang itu getir.

Terlambatpun aku terlalu terlambat..

Kami tak lagi remaja yang berapi api. Kami perlahan tumbuh untuk mengambil keputusan secara dalam. Apakah kita harus melepas ataukah tetap mempertahankan

...

"Sepertinya kau sering memperhatikan Kim dayeon?" Tanya rekanku, Minho. Aku hanya tersenyum.

"Apa kau tidak pernah dengar gosip tentangnya dan jungkook?" Tanya minho.

Aku bergeleng. Sejak peristiwa MT aku memutuskan untuk membiarkan diriku menjauh dari dayeon. Kupikir jika pernyataan jungkook memang benar, maka dayeon memang merasa hancur jika aku kembali mendekatinya.

Namun gadis itu masih saja sering melintasi ruanganku tanpa sebab. Bagaimana aku bisa mengabaikan perasaan dilemmanya.

"Kudengar dayeon menolak lamaran dari jungkook" pernyataan minho membuatku tersentak.

"Apa?"
"Aku dengar jungkook melamar dayeon setelah MT, dan dayeon menolaknya.. Aku tak tau apa alasannya"

Aku tersenyum simpul. Mungkinkah ini kesempatan untukku?

Terdengar jahat karena ini sebuah kesempatan setelah dayeon menolak jungkook. Namun jika memang ini yang digariskan, aku tidak akan menyia nyiakannya.

..

Namun gadis itu masih saja memberikan tembok diantara kita. Aku sengaja mendekatinya disaat saat kosongku tapi ia hanya diam tak banyak berkata.

Mungkin salahku yang tak bisa membuatnya melemas. Atau mungkin salahnya yang telah menghapus perasaan padaku.

"lipstikmu" celetukku saat kami berpapasan disebuah lorong. Ia berhenti dan dengan cepat mengambil ponsel dan berkaca. Ia menghapus sedikit goresan lipstick yang melewati garis bibirnya.

"Thanks" ujarnya dan tersenyum. Senyum yang sama seperti dahulu kala.

"Ah.. Taehyung ah?" Serunya membuatku berhenti.

"Apa kau mau datang bersama sama ke pernikahan Gayoon?" Tanyanya. Tidak ada keraguan, aku mengangguk.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang