The Man Who Kneeled Down For Her

64 9 0
                                    

Semenjak itu aku benar benar menutup kabar tentang mereka. Dayeon tak lagi lewat depan kantorku. Dan Jungkook telah resmi mengumumkan untuk go publik dan menyebarkan berita rencana pernikahan mereka.

Banyak pro kontra dan mengakibatkan saham perusahaan turun drastis.

Tapi tindakan jungkook ini dinilai positif  dalam perusahaan. Rupanya ia telah banyak membicarakan hal ini dengan Direktur kami, dan ia telah memperoleh restu darinya.

Ia memutuskan untuk hiatus. Grup mereka sepakat untuk fokus dalam karir individual masing masing.

Dan rencana pernikahan mereka bukan hanya sebuah wacana publik. Banyak orang mengincar dayeon kemanapun wanita itu pergi. Gayoon yang kini menetap di Seoul harus menjadi satu satunya pelindung dayeon yang dapat dipercaya.

"-Ku dengar kang joohee kembali" tanya gayoon yang sore itu terlihat menunggu dayeon yang sedang meeting di perusahaan. Aku mengangguk.

"Ya ia hanya akan melaksanakan fashion week dan kembali lagi ke paris.."

Gayoon bernapas panjang.

"Jujur. Dayeon masih menggarapkanmu. Bahkan nanti saat ia menikah. Tapi ia berkata, hari pernikahannya akan jadi hari terakhir bagi dia. Setelah itu ia akan memutuskan untuk mengabdikan hatinya pada jungkook." Gayoon berkata.

Sesaat ucapan gayoon terdengar sangat manis. Tapi hal itu juga membuatku terlihat semakin kecil.

"Aku tidak pernah melakukan hal apapun untuk membuatnya bahagia. Yang kulakukan hanya melukai dan menggoyahkannya." Gumamku. Gayoon menepuk pundakku.

"Aku paham. Aku hargai keputusan kalian. Kurasa kalian bisa memilih jalan hidup kalian sendiri. Aku hanya ingin bertanya apa kau tidak menyatakan perasaanmu pada dayeon?"

Aku menatap gayoon lemah.

"Jika aku mengatakannya. Ia bisa goyah. Dan kembali menjadi dayeon yang rapuh. Banyak hal yang terlewatkan diantara kami. Biarkan ini jadi rahasia. Lebih baik ia tidak meninggalkan lelaki yang begitu amat mencintainya demi aku yang hanya bisa menyakitinya"

Aku mengangguk. Gayoon mengangguk. Setelah itu jungkook tiba tiba datang diiringi seruan fans yang membuntutinya.its my cue untuk pergi. Aku tak ingin berlama lama berada dalam satu ruang untuk bersama jungkook.

"Apa kau menunggu dayeon?" Tanya jungkook. Aku bangkit dan melenggang pergi. "-Tunggu." Jungkook tibatiba berkata padaku.

"Aku ingin meminta tolong padamu. " ujar jungkook. Aku mengangkat alisku.
Gayoon berdiri tegang.

"Jungkook.." ujar gayoon. Jungkook tersenyum.

...

Aku tak tau mengapa aku harus dan mau mengikuti lelaki ini.

Berbagai cincin berjajar di hadapan kami.
"Apa maksudmu?" Tanyaku kesal.

Karena lelaki dihadapanku terlihat sangat serius dan tatapan dari penjaga toko yang melihat kami aneh. Ini adalah toko cincin dan dihadapan kami adalah cincin pernikahan.

"Maaf.. " petugas toko menyapa. "-apa kalian sudah menentukan pilihan kalian?"

Wajar, kami telah menghabiskan 10 menit hanya untuk saling menatap dan melihat deretan cincin yang sama.

"Apa sebenarnya maumu?"

Jungkook tersenyum sinis.

"Dayeon tak kunjung mau memilih cincin untuk pernikahan. Mungkin dengan pilihanmu akan lebih mempermudah.." ujar jungkook. Aku mengangkat satu alisku.
Membuatku semakin lelah.

"Ini bukan urusanku.." ujarku dan pergi.

"kau pikir aku melakukan ini karena urusanku?" Ujar jungkook membuatku terhenti.

"Kau pikir mengapa aku rela membuang harga diriku? Cincin? Aku bisa membeli semua, seisi toko jika aku mau.. aku tidak perlu pertimbanganmu..tapi--"
Perkataan jungkook membuatku berhenti dan berbalik.

"Kau pikir aku berdiri disini, dengan banyak mata mengawasi, membuang harga diriku, agar kau mau memilih sebuah cincin untuk dayeon, calon pengantinku.."

Air mata menitik dari pelupuk mata jungkook. Sementara tangan lelaki itu tergenggam sangat erat.

"-aku. Harga diriku. Semua tak ada artinya jika dayeon tidak ada bersamaku." Ujar jungkook.

"Apa yang membuatmu suka dengan dayeon?"

Jungkook tersenyum lembut.

"Ia cantik. Amat sangat cantik."

Jungkook adalah seorang artis internasional. Banyak diluar sana wanita yang jauh lebih cantik dari dayeon. Mereka yang memenangkan status wajah tercantik di dunia. Namun bagi jungkook hanya dayeon.

Hal ini sama denganku.
Ketika seorang lekaki jatuh cinta. Bahkan tangisan wanita yang dicintainya akan terlihat cantik.
Dayeon, senyumnya cantik. Cibirannya cantik. Ekspresi suntuknya cantik. Bahkan tangis di wajahnya terlihat sangat cantik.
Aku benar benar kalah.
Aku mengaku kalah.
Aku. Kalah.

"-Apa yang harus ku lakukan?" Tanyaku.

Jungkook menghembuskan napas.

"anggap saja ini sebuah kado terakhir untuk dayeon." Jungkook mengulurkan sebuah nampan berisi beberapa pilihan cincin terbaru kehadapanku.

Sebuah cincin emas putih tipis dengan sebutir diamond kecil di tengah dan ukiran dedaunan yang bak menopang batu abadi itu membuat desain itu terlihat sangat elegan. Aku membayangkan dayeon mengenakan cincin itu dan bersanding disampingku. Untuk sesaat aku tersenyum.

Namun senyum itu hilang saat jungkook mengambil cincin yang kulihat dari tanganku.

"Kurasa ini yang kau pilih. Terimakasih. Akan kusampaikan pada dayeon.."

Ucap jungkook getir.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang