Taehyung and Jungkook

59 12 0
                                    

BTS, grup dimana jungkook tergabung mendadak menjadi grup boyband nomor 1 di dunia.

Mungkin tidak nomor 1 karena ada beberapa grup yang masih menjulang tinggi dan memiliki prestasi yang lebih banyak di banding grup jungkook.

Namun sudah tidak perlu ditanyakan lagi eksistensi mereka.

Berbagai rekor telah mereka pecahkan. Dan penghargaan mereka menambah panjang daftar prestasi yang telah mereka raih.

Jungkook yang disaksikan banyak mata mungkin tidak sepenuhnya yang mereka tau. Banyak hal yang ia sembunyikan demi kebaikan bersama termasuk tentang dayeon.

Jungkook tak pernah mendeskripsikan nama Dayeon tiap kali ia ditanya tentang tipe idealnya. Ia hanya menjawab penyanyi IU sebagai tipe idealnya.

Well, menurutku Dayeon dan IU tidak jauh berbeda. jungkook dengan pintar menyembunyikannya.

Sementara aku? Aku terus bergulat dengan permintaan permintaan pelamar yang datang padaku. Hingga suatu hari aku melihat wajah yang tidak asing tertumpuk di mejaku.


"dayeon?" ujarku pelan. Aku sempat terhenti sejenak mengamati resume yang tertumpuk diatas mejaku. Maafkan sikap tidak profesionalku karena aku tidak membaca lamaran orang lain dan menggesernya demi informasi dari dayeon.

Gadis itu melampirkan foto identitas terbarunya. Rambutnya kini sedikit kemerahan dan tidak terlalu panjang. Ia tersenyum manis membuatku menarik foto itu dan menyimpannya rapat dalam dompetku.

Sementara itu aku perlahan membaca riwayat hidupnya. Ia bekerja di sebuah perusahaan asing di Amerika. Dan ia juga telah menyelesaikan gelar Masternya dalam waktu yang singkat. dengan prestasi briliiantnya  tak ada alasan bagiku untuk menolaknya.

"Dia adalah kandidat yang terpilih untuk menempati posisi Manager keuangan kita.." Ujarku pada anak buahnya. aku tidak ragu. Tidak akan sama sekali.

Apalagi ini kesempatanku. Disaat jungkook lengah dengan gemerlap cahayanya. Dan bisa kupastikan yoongi sunbae tidak lagi fokus dengan percintaanya. Mungkin ini satu satunya kesempatanku.

Ia begitu terkejut melihatku berdiri sebagai dewan direksi. Beberapa pejabat menjabat tangannya dan mengucapkan selamat bergabung. Hingga ia tiba dihadapanku.

Aku mengulurkan tanganku dan dengan ragu ia menjabatnya. hangat. dulu aku terlalu sibuk untuk merasakannya. dayeon memiliki suhu tubuh yang lebih hangat dibanding orang kebanyakan.

Ia tidak sakit. Memang tubuhnya penuh kehangatan. aku bisa mengerti mengapa jungkook tak rela melepasnya. Ia takut dayeon memberikan kehangatan yang sama kepada lelaki lain.

Berbicara tentang jungkook, apakah lelaki itu tau jika dayeon ada disini?

"Aku sungguh terkejut." Ujar dayeon saat ruangan telah sepi. Hanya aku dan dia yang berada diruangan pertemuan ini.

"Pertama tiba tiba aku lulus seleksi tanpa ada ujicoba atau apapun. Lalu kedua, kaulah direksi bagaian HRD itu. Apa alasanmu?" tanyanya.

Dalam waktu yang cukup singkat namun tetap panjang, ia telah banyak berubah. Ia lebih tegas. Ia bahkan bisa berbicara tanpa sekalipun melepaskan kontak mata denganku. Hal yang sangat jarang ia lakukan.

"Karena kreditasi,pengalaman dan kompetisimu, kau lebih berhak dalam jabatan ini.." Jelasku. Dayeon mengangguk.

Namun bagiku wanita itu tetap saja buku yang terbuka. Seorang manusia tidak akan mudah mengubah kebiasaannya. Ia terlihat sedikit gelisah.

"Taehyung ah.. Gayoon akan segera menikah.." ujarnya. aku terbelalak?

Gayoon? aku memang lama tak mendengar kabar darinya.

"Apa kau ingat namjoon sunbae? Sahabat yoongi sunbae? Gayoon akan menikah dengannya. Gadis itu benar benar beruntung..." Ujar dayeon. Ia terlihat seperti menyesali sesuatu.

"mengapa kau terlihat tidak begitu bahagia?" Tanyaku.

"Apa yang kau maksud? Aku sangat bahagia. Tentu saja sangat bahagia.. Hanya saja..." ia berhenti sejenak dan menatap poster poster idola grup yang tertempel di dinding.

"-aku merasa ditinggalkan.." lanjutnya.

Aku sepertinya mengerti apa yang dayeon maksudkan.

"kau tidak ditinggalkan. ia akan mencarimu kembali nanti.." Ujarku. Dayeon menatapku sendu.

"Apa benar?"

Aku mengangguk.

Aku kini sepertinya mulai memahami perasaannya. Mungkin karena kami telah tumbuh dewasa .

Aku rasa kami telah saling memahami. Dan ia juga, aku yakin, ia telah memahami.

"-dayeon ah, " ujarku. gadis itu mengangkat telapak tangannya dihadapanku.

"Dayeon ah... Apa kau tau satu hal kim taehyung? Ini untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, aku mendengarmu memanggil namaku.. Dayeon ah.. Aku tak mengira, aku bisa tersentuh hanya karena kau memanggilku.." Ujarnya. matanya berair. Ia terdiam sebelum tersenyum.

"Terima kasih Taehyung ah, aku cukup puas sekarang. aku akan melihat ruanganku.." Gadis itu beralih pergi.

Dan aku masih terdiam di tempat terakhir ia meninggalkanku.

Aku sering memanggilmu. Dalam pikiranku. Dalam hatiku. Dan tiap kali kau tak pernah gagal untuk melihatku kala aku memanggilmu dalam pikiranku.

Dan entah mengapa. Airmata turun dari pelupuk mataku. Untuk yang pertama kalinya. Aku bisa membaca keadaan ini.

Perlahan lahan gadis itu telah menyerah. dan aku kembali menggoyahkan gadis itu. Maafkan ke egoisanku.

Rasa cintanya padaku tak lagi seperti dulu. Ia sedikit membenciku. Atau mungkin sangat.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang