Pagi ini Jennie membuka matanya dan merasa matanya sangat berat. Merasa seperti matanya telah disengat lebah. Ia pun langsung mengambil kaca di meja sebelah tempat tidurnya. Rupanya muka Jennie pagi ini benar-benar semrawut. Mata dan hidungnya bengkak karena terlalu banyak menangis semalam. Ia juga merasa hidungnya tersumbat pagi ini. Jennie merasa tak bertenaga untuk bangun dari tempat tidurnya, badannya lemas. Semalam ia terjaga sampai dini hari karena matanya tak mau juga tertutup, otaknya tak mau berhenti berpikir sampai akhirnya ia bisa terlelap ketika fajar mulai ingin menampakkan diri.
Tok tokk tokkk...
Suara ketukkan terdengar dari pintu kamar Jennie. Tak lama tampak Chanyeol yang tak biasanya sudah terlihat segar di pagi hari seperti ini.
"lo udah bangun?" Chanyeol menghampiri Jennie.
Jennie hanya menjawab dengan anggukkan.
Chanyeol melihat Jennie dengan meneliti. "tuh liat muka lo jadi bengkak gitu." Chanyeol memeriksa suhu bandan Jennie dengan menaruh tangannya di kening Jennie. "badan lo anget juga."
"gue mau berangkat sekolah." ucap Jennie dan sangat terdengar suaranya yang parau karena pilek.
"gak usah lo izin aja hari ini. Ntar gue telpon temen lo suruh izinin. Liat badan aja lemes gini gimana mau sekolah." Ucap Chanyeol tegas.
Jennie sudah siap membantah. "tapi kan kak gue.." belum saja Jennie selesai berbicara Chanyeol sudah menyela.
"udah gak ada tapi tapi. Hari ini lo istirahat aja di rumah. Besok baru sekolah lagi." Ujar Chanyeol tak mau dibantah.
Akhirnya Jennie hanya bisa pasrah menuruti perkataan Chanyeol sambil cemberut.
"lo istirahat. Nanti gue anterin sarapan sama obat lo kesini." Ujar Chanyeol sebelum pergi meninggalkan kamar Jennie.
Karena memang sangat lelah dan mengantuk ia pun melanjutkan tidurnya. Ia belum mau menyentuh Hpnya yang ia matikan sejak semalam. Ia ingin tenang hari ini.
🐣
Bel istirahat baru saja berbunyi. Taeyong langsung saja melesat keluar kelas tanpa menghiraukan panggilan teman-temannya.
Taeyong menyusuri koridor, langkahnya terlihat buru-buru. Iya benar Taeyong sedang menuju kelas Jennie untuk menjelaskan semuanya. Taeyong sudah frustasi. Sejak semalam ia tak bisa menghubungi Jennie, ia harus bertemu Jennie.
Taeyong tiba di depan kelas Jennie mencari keberadaan Jennie yang tak juga tertangkap oleh manik matanya. Sampai akhirnya Joy keluar dari kelas.
"eh Taeyong ngapain?" tanya Joy.
"Jennie mana ya?" Taeyong tak sabar.
"loh lo ga tau? Jennie gak masuk. Dari semalem Hpnya gak aktif ya kita chat ga ada yang dibales soalnya. Tapi tadi pagi kak Chanyeol nelfon Rose bilang kalau Jennie sakit ga bisa berangkat sekolah." Jelas Joy.
Taeyong hanya menunduk kaku setelah mendengar ucapan Joy. Taeyong sibuk merutuki dirinya. Jennie sampai sakit gara-gara dirinya.
"lo mau ikut jenguk ga nanti pulang sekolah bareng kita-kita." tawar Joy.
Taeyong tersenyum kaku. "enggak deh kalian duluan aja. Gue balik ke kelas ya. Thanks." jawab Taeyong sebelum akhirnya pergi kembali ke kelasnya.
Joy merasa ada sesuatu yang aneh. Tak biasanya Jennie tak mengabari Taeyong seperti ini. Tapi Joy tak mau ambil pusing, setelah membuang sampah di tangannya Joy kembali masuk ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT (Taeyong Jennie) ✔️ [COMPLETE]
FanfictionCinta baginya adalah siap disakiti, siap dikecewakan, bahkan di khianati. Bodoh. Memang karena dia mencintainya.