25. Let's Break Up

6K 536 35
                                    

Fast Update dan panjang loh chapter ini comment ya readers.. Author pengen tau pendapat kalian 😄

Don't vorget to vote 🌟





Kini Jennie sedang dalam perjalanan di antar oleh supirnya menuju sebuah cafe di tengah kota. Sejam yang lalu Irene menghubunginya dan meminta bertemu dengan Jennie. Irene bilang ada yang ingin dia bicarakan dengan Jennie, dan Jennie pun setuju untuk bertemu.

Tak lama Jennie pun tiba di cafe. Jennie masuk ke dalam Cafe dan sudah terlihat jelas wanita cantik yang sedang duduk sendirian di tempat duduk sebelah ujung cafe tersebut. Jennie pun menghampirinya. Tak bisa dipungkiri Irene sangat cantik, berkali kali lebih cantik dari pada dia Irene juga jauh lebih menawan dari pada dirinya. Jelas saja Taeyong menyukainya. Irene memang lebih pantas untum bersama Taeyong. Pikir Jennie.

"Kak.." sapa Jennie.

"duduk Jen." ucap Irene.

Setelah tiba di meja tersebut Jennie pun duduk di kursi depan Irene.

"gue langsung to the point aja ya apa yang mau gue omongin." Kata Irene tanpa basa-basi.

"gue minta lo jauhin Taeyong." ucap Irene.

"kemaren Taeyong putusin gue. Tapi lo harus tau gue gak akan pernah mau buat putus dari Taeyong."

Jennie tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya mendengar ucapan Irene.

"Gue udah denger dari Jisoo kalau lo udah lebih dulu pacaran sama Taeyong sebelum gue kenal Taeyong. Tapi gue ga bisa lepasin Taeyong, dia punya gue cuma punya gue."

"tapi kak aku juga sayang banget sama Taeyong." jawab Jennie.

"hari gini sayang doang gak cukup. Lo masih bocah lo gak ngerti apa-apa. Gue bisa kasih semua yang gak bisa Taeyong dapetin dari lo, dan lo pasti ngertilah maksud gue apa. Jadi gue harap lo putus sama Taeyong." Ucapan Irene begitu menohok hati Jennie. Apa maksud dari semua perkataan Irene. Apa itu seperti yang Jennie pikirkan sekarang, Irene sudah memberikan semua miliknya pada Taeyong.

"walaupun lo bocah gue yakin lo gak bego. Jadi mendingan secepatnya lo putus dari Taeyong. Gue gak suka berbagi." Ucap Irene dengan dingin lalu pergi meninggalkan Jennie begitu saja.

Jennie masih terpaku. Ia masih tak berkutik dari cafe tersebut. Pikirannya berkecamuk. Semakin banyak alasan yang memperkuat ia untuk putus dengan Taeyong.



Bel pintu rumah Jennie berbunyi. Chanyeol bergegas membukakan pintu. Dan begitu terkejutnya ia ketika mendapati Taeyong yang berdiri di balik pintu rumahnya. Chanyeol tak habis pikir berani-beraninya Taeyong kemari. Sungguh tak tahu malu.

"NGAPAIN LO KESINI?!" Chanyeol tak bisa biasa.

"gue mau ketemu Jennie kak." jawab Taeyong.

"masih berani ya lo nemuin adik gue. Gue udah bilang sama lo jangan ganggu adik gue lagi. Adik gue terlalu baik buat cowok brengsek kayak lo!" Chanyeol tak bisa menahan amarahnya. Sudah dari kemarin ia tahan untuk memukuli Taeyong.

"tapi kak gue mohon gue harus ngomong sama Jennie." Ucap Taeyong benar-benar putus asa.

"GAK ADA. PERGI GAK LO! UDAH SANA PERGI." Chanyeol mendorong Taeyong menjauh.

"udah kak CUKUP!" Jennie keluar dari dalam rumahnya.

"mamah papah bisa denger kak." lanjut Jennie.

"Jen aku mohon aku harus jelasin semuanya sama kamu." ucap Taeyong memohon.

"iya kita emang harus ngomong, Tapi gak disini. Kamu tunggu disini." ucap Jennie sebelum kembali ke kamarnya.


Jennie dan Taeyong sudah duduk berhadapan di sebuah cafe yang tak jauh dari rumah Jennie. Sedari berangkat tadi tak ada percakapan diantara mereka. Hanya keheningan yang menyelimuti mereka hingga sekarang.

HURT (Taeyong Jennie) ✔️ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang