Part 7 - Kecoa Laknat

11K 994 22
                                    

Senin.

Setelah upacara, kita selesai. Sekarang lagi pelajaran nya Pak Lee Jong Suk. Dan Hayool sibuk mantengin mukanya dari tadi, ganteng soalnya. Hehehe.

Maapkan aku Chanyeol, aku tetep sayang kamu kok. Tapi aku butuh yang seger seger juga dong, batin Hayool pada dirinya sendiri.

"Baik anak anak, mari kerjakan soal di halaman 69. Bagian A. Essay dan pilihan berganda nya. Silahkan di kerjakan sekarang. Gunakan pensil" ucap nya sambil menatap buku.

Hayool membuka kotak pensil Hayool sambil mengambil pensilnya, namun tiba tiba detak jantung Hayool terhenti mengingat kejadian kemarin.

Jimin bisa seserem itu karena pensil doang. Guys.
Hayool menghela nafasnya "Eun Ha" panggil Hayool sambil menatap Eun Ha sendu.

"Kenapa?" tanya nya sambil mengerjakan soal.

"gue heran sama jimin gila, tuh anak bisa berubah dalam sekejap. masa ya, cuman gara gara pensil dia bisa jadi seaneh itu?" curhat Hayool.

"seaneh gimana maksud lo? i dont get it" ucap Eun Ha sambil menatap Hayool, sangat tertarik dengan topik pembicaraan ini.

"dia marah sama gue" ucap Hayool sambil mengacak rambutnya "padahal cuman gara gara pensil. Apaan sih ga jelas tuh orang" Hayool menghela nafasnya, dia gamau cerita detail aja. Gatau kenapa.

"gitu ya? mungkin aja di pensil itu ada kenangan yang berarti" ucap Eun Ha lalu mengerjakan soal nya kembali.

"gitu ya?" ucap Hayool sambil menatap Eun Ha. Hayool lalu meneguk ludahnya kasar, memang. Sepertinya Eun Ha memang benar. Karena pensil itu terletak di box hitam yang berisi berbagai macam barang.

"kerjain dih soal lo, gausah bahas dia kalau bikin mood lo memburuk" ucap Eun Ha sambil menepuk kepala Hayool.

dari sini mulai hayool pov

gue mulai mengerjakan soal gue, tapi ditengah tengah tengah perut gue sakit. Ini karena kebelet kencing dan kayanya kantung kemih gue udah penuh.

"PAK!" ucap gue sambil berdiri, ngegas banget kan? bodo amat dari pada ngompol kan? lebih baik gue hadapi guru killer satu ini.

"IJIN KE TOILET PAK!" ucap gue, ngegas.

"5 menit" ucap nya singkat lalu kembali mengawasi anak anak. Gue dengan cepat mengangguk lalu keluar kelas, sialnya. Semua toilet penuh dari lantai 1 sampai lantai 2.
Karena anak SD sampai SMP ngadain acara.

Acaranya kaya main air gitu deh, gatau rinci nya.

Dan terpaksa gue ke lantai 3 yang katanya berangker, bodo amat dengan itu. Lebih baik gue hadepin daripada ngompol. Malu banget kan.

Gue buka pintu toilet nya.










"AKKKKKKKHHHHH"













Sial.

Gua.

Ngompol.

dijodohin;pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang