Ting.
Pintu terbuka, lalu Hayool dengan mama nya melangkah kedalam butik tersebut.
"SAYAAAAANGGGGGG" teriak Mama Hye Kyo. Kalian bisa kan bayangin gimana kalo ibu ibu udah ngomong kaya gini terus cium pipi kanan kiri ke mama satu lagi. Ngeliatnya aja Hayool pusing.
"Hayool!" pipi gue dicubitin. Iya Tan! Cubitin aja sampe pipi Hayool abis. Tapi apa daya yang gua lakuin cuman senyum manis doang.
"Hayool mau model baju nya gimana?"
"Gatau sih tan, yang bagus yang penting tan."
Hye Kyo ketawa, "Yaudah nanti tante pilihin, terus kamu pake aja. Entar kamu pilih aja , mau yang mana"
Hayool ngangguk ngangguk doang kan ya, terus dia nanya "tan, kamar dimana ya tan?" gini. Hayool tuh pengen baringan sama tidur. karena dianya lagi pengen tidur.
"ada kok diatas, lantai dua. pintu coklat"
"oke tan makasih tan" Hayool berdiri.
"jangan dikunci ya pintunya"
"oh oke tan siap"
"jangan berbuat aneh aneh juga"
"hah? aneh aneh gimana tan?"
"ya gitu deh. hush hush sana naik" apaan dah tante. membingungkan.
ahkirnya hayool masuk kekamar yang disebutin tanye hye kyo. dia baring di kasur, bau green tea menyeruak di kamar ini.
hayool melihat sekeliling, kamar ini bernuansa abu abu dan putih. semua barang tersusun rapi pada tempatnya, lalu mata Hayool melihat satu kotak hitam disana.
dengan langkah pelan Hayool mendekati kotak hitam tersebut, entahlah. ada rasa ingin tahu ketika Hayool melihat nya.
Hayool buka kotak tersebut menemukan beberapa barang, seperti tumpukan foto dan pensil patah, gelang. barang barang sederhana lain nya.
tunggu..
pensil itu..
pensil yang pernah hayool patahkan dulu. jimin marah besar karena hayool mematahkan pensil tersebut, hayool sangat ingat kejadian tersebut. Saat Hayool ingin membalikan selembar foto itu—
"KIM HAYOOL!"
Yes.
Here it is.
Suara Jimin udah beda guys.
Dengan kaget Hayool menoleh kebelakang mendapati Jimin yang hanya sedang memakai handuk sepinggang, namun matanya sangat tajam. Aura yang ia pancarkan sangat berbeda- aura tidak bersahabat.
"tau privasi ga?" ucap jimin pelan, namun itu cukup menusuk. Jimin dengan paksa merampas kotak hitam itu. Meletak kan nya di nakas.
muka nya datar, sangat.
"keluar." ucap jimin pelan.
Namun Hayool hanya bergeming, entahlah. Hatinya sangat tertusuk. Air mata Hayool mulai ingin keluar namun ia tahan. Sebisanya. Sekuatnya.
"KELUAR BANGSAT!" Jimin memukul tembok tepat di samping Hayool membuat kepalan tangan Jimin berdarah.
Hayool berdiri.
"Maaf" Hayool bahkan hanya menatap lantai kamar, tidak berani melihat mata Jimin.Hayool keluar dari kamar
Brak.
Disisi lain Jimin menatap punggung Hayool dengan pandangan campur aduk. Bersalah, Marah, Kesal, Sedih. Jimin lalu mengacak ngacak rambut nya kesal.
"Bego" ucap Jimin pelan, lalu Jimin mengusap wajahnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin;pjm
FanfictionJimin sama Hayool itu udah bagaikan air dan minyak. dan kebayang ga sih mereka berdua di jodohin? warning : this story is contain mystery, thriller, romance, humor. this story contain harsh word ( kata kasar ) non-baku. highestrank : 35th in F...