🌃 Dombaku?

46 9 14
                                    

00.01 AM

"Gue ga bisa tidur.." kata Moonbin sambil ngeluarin permen lolipop dari sakunya.

"Iya gue juga.." kata Chanwoo di layar laptop Moonbin. SinB yang juga ada di layar laptop ngangguk.

"Lo ga coba ngitung domba aja bin?" Tanya SinB. Moonbin menggeleng, "engga.. udah gue coba. Malah kebayang dombanya lagi di kurban."

"Goblok lo.. makanya kalo disuruh bantuin motong daging pas kurban tuh, bantuin.." ledek Chanwoo, "gue udah coba juga ngitung domba tadi.. tapi malah jadi ngitung utang gue di kantin.."

"Lo juga goblok, ngutang mulu kerjaannya ama bude kantin," balas Moonbin.

"Kenapa kalo kita ga bisa tidur harus ngitung domba?" Tanya Sinbi, "kenapa ga kelinci aja, atau ya kucing? Kan imut.."

"Imutan juga gue kali.." ujar Chanwoo dan disorakin sama dua sahabatnya, "jijik bener gue.. lo imut emang. Tapi kalo diliat dari monas pake sedotan."

"Sendirian aja lo bin?" Tanya Chanwoo.

"Kenapa emangnya? Lo mau tidur bareng gue?"

"Dih, kaga. Maho bener.. ogah.. gue cuma nanya doang, moonbin yang paling ganteng.."

"Yoi, gue ganteng udah dari lahir," Moonbin berpose menajiskan. Chanwoo udah siap-siap mau nampol Moonbin, tapi dia baru inget kalo Moonbin rumahnya di Pejaten, dia di Cililitan. Deket sih, cuman males nyamperinnya.

"Besok minggu kan ye?" Tanya Moonbin.

"Kenapa emangnya? Lo mau sekolah minggu?" Tanya Sinbi.

"Astagfirullah, Eunbi Hananta Mahira! Ga baek! Gue masih Islam ye, meskipun jarang sholat, gue masih Islam!" Seru Moonbin dengan semangat berapi kaya orang mau perang.

"Halah, Islam KTP lo itu namanya.." celetuk Chanwoo, "udah, mending lo besok ke rumah gue aja.."

"Lo nya ada di rumah besok?"

"Engga, gue di puncak. Acara keluarga," kata Chanwoo, terus dia ketawa sendiri.

"Sampah goblok. Ga guna banget gue ngomong sama lo."

"Serius, Chan, lo lagi di puncak? Kok ga bilang-bilang sih?!" Heboh Sinbi. Chanwoo langsung mamerin muka adek-adek sepupunya yang masih kecil-kecil, lagi pada maen, "nih! Lo liat sendiri aja! Banyak cacing kremi di sekeliling gue!"

"Jahat lo, ngatain sepupu sendiri cacing kremi," ujar Moonbin, "itu kenapa bocah-bocah belom pada tidur? Udah lewat tengah malem padahal. Si Jeno aja udah tepar dari jam setengah 9."

"Abin barbeque tadi, makanya pada begadang,"

Moonbin oh aja. Lalu dia melihat jam, dan ternyata udah jam setengah 1, "eh udah setengah satu aja. Cepet banget."

"Masa sih bin?" Sinbi juga ngeliat jam di kamarnya, "eh iya bener. Udah jam setengah satu.."

"Yaudah, gue mau tidur dulu.. bye—"

"EH TUNGGU DULU!" Pekik Chanwoo, "Kita ngitung domba aja barengan.. sampe kita tidur deh.."

Moonbin setuju aja. Terus, dia rebahan di kasur, laptop dia taruh di meja sebelahnya, "mulai dari siapa nih?"

"Mulai dari yang paling cantik, Moonbin," kata Chanwoo, "gue yang paling cantik kali!" Seru Sinbi.

"Yaudah cepetan! Dari Sinbi!"

"Satu!"

"Dua.."

"Tiga dong ye ah.." ujar Chanwoo.

"Yang bener dong!" Sewot Moonbin.

"Empat!"

"Lima."

"Enam.."

Dan seterusnya..

Pas nyampe angka 41 dan itu giliran Moonbin,

"Empat satu.."

Hening.

"Gaes?"

Hening.

"Gaes? Kok diem sih?"

Pas diliat, Sinbi sama Chanwoo sama-sama udah molor di depan monitor mereka.

"Kampang kan, tinggal gue yang belom tidur.." Moonbin menguap, "yaudah, bai teman-temanku terbangsat.. mimpiin gue ya.."

Vote + Comment juseyo~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote + Comment juseyo~

Midnight TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang