🌃 Late Night Curhat Session

26 7 6
                                    

22.05 AM

"Apa aku harus melakukan itu semua untuk membuktikan kalo aku pantes mama panggil anak?" Bentak Kyla sambil menggebrak meja. Percakapan seperti ini yang paling dia benci. Nilai, nilai, dan nilai.

Padahal

Capek.

Mengutip iklan Milkita, 'baru pulang dimarahin, ngajak berantem?'.

"Berani-beraninya kamu ngebentak mama?! Kamu pikir kamu udah merasa paling hebat?! Hah?! Paling kuat?! Gitu?!" Balas sang mama. Kyla mendengus kesal, memutar bola matanya, "mama pikir cuma mama aja yang boleh ngebentak? AKU JUGA BISA! AKU BUKAN ANAK KECIL LAGI! UMURKU 17! MAMA GA SEHARUSNYA NGATUR-NGATUR AKU TERUS!"

"MEMANGNYA KAMU BISA APA TANPA MAMA?! MAMA UDAH CAPEK-CAPEK NGELAHIRIN KAMU, NGERAWAT KAMU DARI KECIL, NYEKOLAHIN KAMU, DAN INI BALASAN KAMU KE MAMA?! ANAK DURHAKA KAMU YA!"

Rumahnya Kyla udah kaya arena jejeritan. Sebenernya Kyla ga mau tiap malem harus kaya gini, malu sama tetangga. Tapi emang dasar Kyla sama mamanya itu mirip banget—sama-sama keras kepala— jadilah ga ada yang mau ngalah.

"Mama pikir, dengan memaksa aku belajar, mama bisa dapet apa yang mama mau?! Aku capek mah! Mama terlalu banyak berharap sama aku! Kepalaku pusing, dan aku capek gini terus! Apa mama ga bisa ngertiin aku sekali aja? Sekal—"

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi kiri Kyla. Shock? Tentu. Marah? Ga usah ditanya lagi.

"Mulut kamu itu ya! Berani-beraninya ngomong kaya gitu ke orang tua! Mana sopan santunmu?!" Bentak mamanya. Kyla menatap mamanya sinis, "sopan santun? Cih, jangan harap aku punya."

Dan dengan itu, Kyla kabur dari rumah, berbekal hoodie abu-abu, earphone, hape, dan uang seadanya. Pikirannya kalut, entah harus pergi kemana. Dia mau aja nangis, tapi entah kenapa ga ada air mata yang keluar. Rasanya pengen mati aja.

Kenapa mama ga pernah bisa ngertiin aku? Aku capek kalo kaya gini terus caranya, batinnya.

Selama beberapa menit, Kyla luntang-lantung ga jelas di trotoar. Sampai di depan sebuah mini market, dia memutuskan berhenti. Lagipula, dia lapar. Mungkin semangkok ramyeon dan susu pisang bisa jadi moodbooster.

 Mungkin semangkok ramyeon dan susu pisang bisa jadi moodbooster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23.12 AM

"Kyla? Kyla.. Kyla bangun.."

Kyla mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha mengumpulkan nyawanya, lantaran ada yang memanggil namanya. Saat sudah terpenuhnya terbuka, mata Kyla menangkap sosok pria muda berambut pirang, namun berwajah agak unik, seperti bukan orang Asia.

Midnight TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang