4. Misi Pertama?

666 52 0
                                    


Rio

Beberapa saat lalu aku mengagumi sikap tulusnya pada orang-orang. Tapi kenapa dia langsung membuatku kesal? Ckck, sepertinya sampai kapanpun kami berdua tidak akan pernah cocok. Ucapan anak kecil tadi benar-benar tidak masuk akal.

"Ify!"

Tiba-tiba muncul sebuah suara amat merdu ketika aku dan Ify sibuk bertengkar. Suara yang begitu mempesona begitupun wajahnya. Aku dan Ify didatangi seorang gadis cantik yang langsung membuat hatiku bergetar. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari wajah cantiknya. Dia benar-benar seperti bidadari! Bahkan kupikir dia jauh lebih cantik! Ah, sepertinya aku jatuh cinta padanya. Apa ya yang mereka bilang...aha! Love at the first sight, mungkin.

"Shilla! Ya Tuhan, kau sudah kembali?! Aaah..aku rindu sekali padamu!"

Dan suara menyebalkan milik Ify berhasil merusak fantasi indah dalam kepalaku. Tapi, setidaknya, berkatnya aku jadi tahu siapa gadis cantik di hadapanku ini. Jadi, namanya Shilla?

***

Ify

Dia gila ya? Seenaknya memintaku menjodohkannya dengan Shilla. Sahabatku yang sangat cantik dan baik itu? Dengannya, yang egois dan sombong setengah mati? Belum lagi bakatnya membuat orang kesal. Yah meskipun kuakui wajahnya tampan dan tidak akan memalukan kalau disandingkan dengan Shilla. Tapi tetap saja. Tidak akan! Aku tidak akan rela.

"Sebagai imbalan, kau boleh bekerja lagi di restoranku. Dan kau boleh melanjutkan kebiasaan tidak disiplinmu itu. Datang telat dan pulang lebih awal." Iming-iming Rio.

Aku mendelik padanya. Lagi-lagi dia menghinaku. Rasanya apapun yang ada di diriku akan selalu menjadi bahan hinaan baginya.

"Tapi, gajimu kukurangi.." katanya dengan tak yakin. Aku sekali lagi mendelik. Benar-benar pria medit!

"Ya..aku tidak bisa membiarkan restoranku merugi, kan?" Masih saja membela diri!

Aku diam tanpa bisa berkata apa-apa. Aku sungguh takjub akan sikapnya itu.

Ia lantas menyerah. "Oke, oke. Aku tidak akan mengurangi gajimu."

Aku ingin sekali menolak. Tapi, ketika kupikir-pikir lagi, aku butuh pekerjaan ini. Dan semua ini tidak ada yang merugikanku. Justru Rio yang akan merugi.

"Baiklah."

CUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang