Teriakan wanita paruh baya yang setiap pagi sudah tak asing lagi di telinga Auva Navis.Perempuan cantik bertubuh mungil dan populer di sekolahnya.
"Uvaaaa! Cepet turun udah siang,nanti kamu telat!.."
"Huaaaa..." mulutnya terbuka lebar membentuk 360°. "Iya ma bentar lagi uva turun."
Mamanya memang sangat disiplin tentang waktu, padahal sekarang baru jam 05.00 WIB sedangkan sekolahnya di mulai jam 07.30 WIB. Ya mengingat juga Auva yg memang agak sedikit lambat karena dia men-totalitaskan penampilannya karena julukannya 'cewek hits SMA PELITA NUSA' .
"Udah ah ma, Auva mau berangkat nanti telat lagi." Pintanya sambil meneguk satu gelas susu putih.
"Eh tunggu dulu, sambil menarik tangan putrinya. Kamu tunggu Arvan dia yg mulai sekarang antar-jemput kamu ke sekolah." Jawab ibunya.
"Arvan? Siapa tuh? Supir baru?" Tanya Auva.
"Bukan, dia calon menantu mama." Jawab ibunya enteng.
Tak lama kemudian terdengar suara dari luar rumah...
*tit tit tit....* suara klakson motor di depan rumah Auva.
"Nah tuh Arvan udah dateng,sambil melangkah keluar bersama Auva. Yaudah mama juga mau berangkat kerja, kalian hati-hati di jalan. Arvan jagain anak tante ya." Ucap wanita paruh baya itu dengan mengedipkan mata kirinya yg terkesan genit.
Dengan berat hati Auva meng-iyakan perkataan mamanya itu, karena dia juga tidak tahu mau naik apalagi mengingat jarak dari rumahnya ke sekolah yg sedikit jauh. Apalagi ini pertama kalinya mereka bertemu.
"Nih pake helm nya, kalo lo gamau pake helm lo bisa peluk gue, karena gue bisa ngelindungin lo lebih dari sebuah helm." Tukas Arvan.
"Ih jijik!" sambil menarik helm dari tangan Arvan dengan paksa.
Arvan hanya terkekeh kecil dengan jawaban Auva.
***
Diperjalanan hanya terdengar suara knalpot dari berbagai macam kendaraan.
Tiba-tiba Arvan menginjak rem dengan sengaja...
"Ih lo apaansi! Aksi lo barusan bisa ngebahayain kita sama oranglain!" Protes Auva sambil memukul punggung bidang milik Arvan.
"Hahahah, lo santai aja kali kan gue udah bilang gue bakal ngelindungin lo lebih dari sebuah helm, lagian lo juga diem aja dari tadi mulut lo bisulan? atau saking kagumnya sama ketampanan gue." Jawab Arvan dengan nada menjengkelkan.
"Haha galucu! Gombalan lu malah bikin gue pengen muntah!" Tegas Auva tapi Kalimat terakhir memang benar nyatanya.
"Udah gausah banyak omong." Sambil menarik kedua tangan Auva dengan lembut agar memeluk dirinya.
Seketika Tubuh mungil Auva menegang dan pipi chubby nya memerah seperti tomat.
Keadaan itu tidak berubah sampai mereka berdua akhirnya sampai di Sekolah. Mata semua orang yg berada di penjuru sekolah menatap tak berkedip kepada mereka berdua.
"Nih makasih!" Tukas Auva dengan melempar helm dengan tiba-tiba.
Tiba-tiba tangan besar Arvan merengkuh Tangan mungil Auva yang lagi-lagi membuat tubuhnya menegang dan memerahkan pipinya.
"Tunggu, gue harus mastiin lo sampai di kelas dengan selamat." Sergap Arvan.
"Ih apaansi lebay amat! Lepasin! Gue gabutuh lo temenin juga bisa sampe sendiri." Paksa Auva .
"Tapi ini amanat dari mama lo dan gue harus lakuin itu, karena apapun juga lo pacar gue." Keukeuh Arvan.
"Wth!gue bukan pacar lo!berhenti bicara omong kosong lo itu!" Tegas Auva sambil melangkah meninggalkan Arvan yg tubuhnya lama-lama menjadi semakin kecil dan tak terlihat.
Gue cuman butuh sabar dan berusaha buat bikin dia jatuh hati sama gue.
Setidaknya itu ucapan dari hati Arvan untuk meyakinkan diri.
***
*ttttttt* suara bel istirahat berbunyi
"Va ke kantin yuk! Laper nih." Ucap Neyra sahabatnya.
"Iya va, gue juga udah laper nih." Lanjut Sephora yg dilanjutkan dengan anggukan Yori dan Nila, dan begitu juga dengan Auva.
Sesampainya dikantin...
"Kayaknya kita dapet traktiran nih hari ini." Ketus Yori
-Sephora : 2^
-Neyra : 3^
-Nila : 4^"Kalian nyindir gue?" Tanya Auva dengan kaget melihat 4 temannya menatapnya penuh harap.
"Bukan nyindir, kita cuman mau kecipratan kebahagiaan lo dengan beliin kita bakso mang Cecep." Lanjut Nila.
"Emang siapa yg lagi bahagia sih?" Tanya Auva yg memang dia tak mengerti.
"Duh udah deh Va gausah ngelak. Baru tadi pagi dianter sama doi sekarang udah dilupain aja." Ketus Neyra.
"Tadi pagi?... Arvan? Astagaaaa!!!Dia tuh bukan pacar gue!" Sentak Auva yg langsung membuat keaadan kantin sementara hening.
"Dia tuh bukan pacar gue! Dia cuman anak temen mama gue yg disuruh buat nganterin gue ke sekolah, lagian dia juga satu sekolah sama ki--" Omongan Auva terputus yg langsung di sergap Yori.
"Jadi dia satu sekolah sama kita? Wah bagus dong jadi kita dapet 2 traktiran sekaligus." Celah Yori yg memang memiliki sifat ceroboh dan asal ceplos.
"Ah tau ah!" Auva pergi dengan sangat kesal.
***
*tttttt...* suara bel pulang sekolah...
"Udah dong Va marahnya, lagian kita tadi cuman bercanda kok." Tukas sephora yang beranjak ke meja Auva bersama ketiga teman lainnya.
"Gue tuh bukannya marah, tapi gue gasuka aja ada orang yg ngomong seenak jidatnya!" Tegas Auva.
"Vaaaa maafin gue yaa pleasee... gue cuman bercanda." Bujuk Yori sambil memegang tangan Auva.
"Hhhh.. yaudah kali ini gue maafin lo tapi lain kali kalo lo asal ceplos lagi gue gak akan segan ceburin lo ke empang belakang sekolah." Jawab Auva sambil meninggalkan 4 temannya.
***
Gimana seru gak part 1? Emang sih ceritanya gak bagus-bagus amat tapi ini pure hasil otak aku.
Jgn lupa klik tanda ☆ dan comment kritikan kalian supaya bikin aku tambah semangat bikin cerita ini! Hope you like it guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Or My Sister?
Teen Fiction"You must to choose one if you not do that and i always stay waiting." ****** Tuhan mengirimkan seseorang untuk mu karena sebuah alasan, alasan itu adalah kamu. Tetapi, bagaimana jika kita menolak takdir yang sudah...