EMPAT

294 97 15
                                    

Keesokan harinya, ketika Arvan dan Auva tiba di sekolah, mereka menjadi pusat perhatian semua orang.

Pasalnya Arvan yg bernota-bene sebagai Ketua Osis (Ketos) dan lebihnya lagi ketampanan dan sifat es-nya .

Sedangkan Auva sebagai anggota Club Basket yg memiliki paras tak kalah menawan dari perempuan lainnya dan idaman setiap pria di SMA PELITA NUSA.

Jadi tidak salah jika kabar mereka berdua 'berpacaran' kini sering diperbincangkan sana sini.

'Pasangan Hitz SMA PELITA NUSA' Setidaknya itu tema dari perbincangan siswa/i SMA PELITA NUSA.

"Mereka kenapa sih Van? kok rasanya kayak gue lagi diintimidasi ya." Tanya Auva sambil menundukkan tengkuknya

"Biasalah mereka ngk pernah ngeliat cowok yg tampannya kayak gue." Jawab Arvan dengan sangat PD.

Tiba-tiba bola basket menyambar Arvan, untung saja dia langsung menghadang bola itu. Ia penasaran siapa yg melemparnya apakah seseorang itu sengaja atau memang salah sasaran.

"Siapa yg ngelakuin ini?WOY!NGAKU LO SEMUA!" Teriak Arvan.

"Udah Van cuman masalah kecil doang, malu ih diliatin." Celah Auva.

"Ngk bisa Va gue har--" Terputus...

"Berisik Woy!Mulut lo kayak cocor bebek, lo ngk liat semua orang disini kebauan?" Jawab salah seorang pria yg muncul dari belakang.

"Bangsat!" Sergap Arvan yg langsung meninju bagian rahang kiri pria tersebut.

Pria itu ada disini lagi,ya Kevin ketua club basket. Dia musuh Arvan saat menginjak kelas XI sampai sekarang, dulu mereka bersahabat baik kedua orang tua mereka bekerja sama dalam urusan bisnis, tetapi kedua orang tua Kevin Korupsi dan menimpahkan semua masalah kepada kedua orangtua Arvan dan mereka menghilang dan tak ada kabar kalau mereka berada di Indonesia. Pada saat itu kedua orang tua Arvan tidak tahu apa-apa dan ketika suatu hari  kedua orangtuanya dibawa oleh petugas 'KPK' dan harus tinggal di balik jeruji besi dan Arvan yg pada saat itu menerima caci maki dari teman-temannya bahkan guru-gurunya dan itulah awal permusuhan mereka. Hingga tak sampai 2 bulan terbongkar sudah kejadian yg sebenarnya, orang tua Kevin ditemukan di pulau terpencil bagian selatan Indonesia dan menerima hukuman 2 kali lipat lebih berat dibandingkan Vonisnya, pasalnya mereka sudah Korupsi dan mencemarkan nama baik kedua orang tua Arvan.

***

"Kalian ituloh masih kecil kok udah main tinju-tinjuan!mau jadi apa kalian kalau udah besar nanti?jadi tukang pecer lele?!" Teriak Pak.Nakim guru BK mereka berdua.

"Maaf pak tadi saya kesel aja soalnya dia ngelempar bola basket secara tiba-tiba." Jelas Arvan.

"Bohong pak,saya ngak sengaja ngelempar bolanya dan tahu-tahu terkena Arvan." Celah Kevin.

"Bohong lo bangsat!" -Arvan

"Lo yg bohong bang--" Terputuss

"STOOOPPP!!!Kalian ituloh ngomong Bangsat bangsit bangsat! Biar opo toh le leee!," Kesal Pak.Nakim sambil memijit dahinya. "Yasudah kalian ikut bapak ke lapangan, kalian berdiri di tengah lapangan sambil hormat pada bendera sampai pulang sekolah, setelah itu kalian berdua harus membersihkan toilet, kantin, uks, dan laboratorium selama 3 hari!" Tukas Pak.Nakim.

"Ta..tapi pak--" Terputuss

"Eitsss...tidak ada tapi-tapian, saya tidak terima penolakan. Dan apabila kalian kabur dan menghindar dari hukuman ini saya tidak akan segan-segan menghukum kalian lebih berat dari ini!Mengerti?!" Cerocos Pak.Nakim.

"Ngerti pakkkkkk..." jawab mereka berdua dengan loyo.

Dan mereka pun langsung menuju lapangan dan berdiri tegak menghormat pada bendera.

Mereka mendapat hukuman ini karena mereka melakukan fighting yg bisa membuat mereka luka parah sampai meninggal dan ada salah seorang murid yg melihat kejadian itu dan langsung merekamnya dan membagikannya di Group WA sekolahnya, otomatis semua guru sampai tukang jualan cilok kantin pun tahu akan hal itu.

***

Yeay part 4 selesai juga!dont forget to vote and comment! Kalau ada saran atau apapun itu chat atau comment aja ya!

Me Or My Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang