"Aku tak menyangka kamu akan lakukan itu, semoga kamu bisa belajar dari kesalahan yang kamu buat."
---
Setelah kejadian kemarin, Arvan masih penasaran dengan perkataan Auva. Arvan bingung kenapa Auva berkata bahwabia tak kenal pada dirinya, bukan pacarnya, tahu namanya pun tidak.
Pada saat itu Arvan berniat mengejar, tetapi waktu tak memihak padanya. Ia pun kembali pulang dan memikirkan hal itu dengan tenang.
Auca POV
Akibat kejadian kemarin, aku sangat tak ingin menemui sosok lelaki seperti dia. Melihatnya saja sudah muak, apalagi berbincang dengan nya?
Memikirkan nya saja sudah membuat kepala ku ingin pecah, bagaimana kalau memang terjadi suatu hal diantara kami berdua?
Aku berharap itu tak akan mungkin terjadi, aku terus menenang kan diri dan segera masuk ke ruangan Ibu.
Aku pun sampai, dengan larian ku yang terburu-buru dan nafas yang menggebu-gebu bagai dikejar Anjing.
-------
"Uca! Lo kenapa sih?" Tanya Auva kaget.
"Eh, hmmm..." Auca bimbang, ia bilang saja ke Auva atau tidak, tapi lelaki itu menyebut nama Auva, aku takut lelaki itu akan melakukan hal yang jahat kepada Auva.
"Kok, hmm?" Tanya Auva penasaran.
"Nggak kok Va," Jawab Auca.
"Terus mana jus jambu biji buat ibu sama gue? Nggak lo beli? Emang ya lo kal--" terputus.
"Shut! Gua baru aja dapat kejadian yang bikin jus itu tumpah kemana-mana." Ucap Auca histeris.
"Kejadian apa?" Tanya Auva penasaran.
"Gue nggak yakin sih bilang nya,tapi--" Ucap Auca ragu.
"Tapi apa? Jangan bikin orang penasaran Ca!" Jawab Auva kesal.
"Hmmm... jadi gini, tadi saat di perjalanan menuju ruang ibu, gue di tabrak orang tak dikenal, tapi dia langsung meluk gue dan bilang kalau dia itu A..A..A, apa ya? Lupa, tapi dia juga bilang kangen sama lo Va, lo kenal? Jelas Auca.
"A, siapa?hmm... terus dia juga bilang dia kangen sama gue? Misterius." Pekik Auva sambil menggeleng kepala nya.
"Sumpah gue takut banget tadi, mangkan nya gue lari cepet kayak gini biar bebas dari pelukan dia." Jelas Auca ngos-ngosan.
"Iya udah, masalah jus jambu nggak penting, yang lebih penting sekarang kesehatan ibu dan gue harus cari tau siapa 'A' itu." Ujar Auva.
***Waktu sudah menunjuk kan pukul 05.45
Biasanya Auva akan segera sarapan dan berangkat sekolah, tetapi kali ini tidak.Mulai dari dua minggu yang lalu, ia harus tetap berada di Rumah Sakit dua puluh empat jam non-stop.
Sekarang yang dilakukan Auva pun berbeda, biasanya ia sarapan sedangkan sekarang ia sedang sibuk menyuapi ibunya.
Rasa rindu Auva akan sekolah cukup besar terdengar dari hati. Tapi, ada yang lebih di rindukan Auva, Arvan.
Walau pun sejak dulu Auva menolak, ia menyimpan setitik rasa di hati kecil nya. Auva mulai sadar, selama ini yang menjaga nya ialah Arvan, kini Auva merasa berada jauh dari Arvan membuat nya merasa kehilangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Or My Sister?
Teen Fiction"You must to choose one if you not do that and i always stay waiting." ****** Tuhan mengirimkan seseorang untuk mu karena sebuah alasan, alasan itu adalah kamu. Tetapi, bagaimana jika kita menolak takdir yang sudah...