Pagi hari telah tiba, seperti biasa kegiatan pelajar di pagi hari yaitu sekolah.
Auva tengah berjalan menyosori lorong-lorong yg menghubungkannya ke kelasnya .
Tetapi di setengah perjalanan hentakan kakinya berhenti, ia mendengar sekumpulan siswa dan siswi sedang asik memperbincangkan sesuatu.
Hatinya bergumul dalam tubuh,Ia penasaran apa yg diperbincangkan oleh mereka.
Ketika ia menghampiri sekumpulan murid itu, ia melihat sesuatu didalam handphone salah satu siswa disitu, Sesuatu yg mengiris hatinya hingga menjatuhkan air matanya.
Artikel.terkini.com
"Pembisnis Sukses ber-inisial 'A' diduga Korupsi 5 Milyar atas kasus peminjaman uang berkedok 'bunga 0%'. "
Kata demi kata ia cerna, ia meyakinkan dirinya untuk tidak berfikiran negatif terlebih dahulu. Ia berfikiran bahwa pembisnis itu adalah ayahnya pasalnya nama Ayah Auva berawalan huruf 'A' ketimbang lagi beliau pernah mengatakan kalau beliau beralih untuk berbisnis pinjaman uang.
"Ehh... ini ada nama pelakunya!"
"Mana???"
Sementara itu Auva sudah sedikit menjauh dari sekumpulan orang itu dan berniat untuk menenangkan dirinya di toilet, tetapi langkahnya terhenti ketika seseorang diantara mereka berbicara lantang.
"A L E X N A V I S!!!"
"Alex Navis?? Kayak pernah denger deh namanya, tapi siapa ya?"
Auva menundukan kepalanya dan matanya tak kuat menahan air mata yg sudah berkumpul di kantung matanya itu dan ternyata dugaannya benar, ia sedikit menjauh dari sekumpulan orang itu dan berlari kecil meninggalkan tempat itu dan mencari tempat persembunyian yg tepat.
Ia pun berhenti di rooftop sekolahnya,ia duduk di sudut tembok. Semuanya hening seakan menjadi saksi bisu.
Ia menangis tersendu-sendu sampai membuat pundaknya tak henti naik-turun.
Ia tak bisa berfikir jernih lagi, yg hanya dipikirannya hanyalah 'hidupku akan hancur!masa depanku akan suram!enyahlah kau impian!'.
***
"Lo liat Auva nggak?" Tanya Arvan pada keempat sahabat Auva yg tengah berjalan menyosori lobby sekolah untuk pulang.
"Nggak," Serentak mereka bicara. "Soalnya tadi dia ng--" Ucapan nila terputus karena langsung ditinggal pergi oleh Arvan.
Arvan geger mencari Auva yg pada saat itu juga bel pulang sudah berbunyi.
"Apa Auva absen hari ini?tapi kenapa dia ga ngomong sama gue?" -Benak Arvan.
Arvan merasa sangat menyesal menerima penolakan Auva yg menolak untuk dijemput dan memilih untuk berangkat sendiri, Sebenarnya Auva tidak tahu hal ini terjadi ia hanya ingin beri jarak antara dia dan Arvan karena cepat atau lambat mereka akan berpisah.
"AUVA!!!" Teriak Arvan dengan lantang. Ia melihat sosok perempuan tak berdaya yg tergeletak di sudut tembok rooftop.
Sebenarnya rooftop adalah salah satu tempat Arvan untuk menenangkan diri dan mencari jalan keluar jika dia sedang dilanda masalah, tetapi tindakannya kali ini membuktikkan bahwa tempat ini memberikan jalan keluar, perempuan yg ia cari lebih dari 2 jam ternyata terdampar lesu seakan tak bernyawa.
"Va!bangun va!Gue ada disini!please dear wake up!" Suara Arvan yg terdengar sendu membuat hati siapapun teriris.
***
Tidak sampai 30 menit mereka berdua sampai di RS terdekat, RS.HARAPAN MULIA dan Arvan langsung memanggil suster untuk membawanya ke UGD.
"Lo harus bertahan ya va,gue ada disini jadi lo harus semangat." Ucap Arvan sambil berlari dengan suster lainnya.
Larian mereka lama-kelamaan semakin pelan dan berhenti.
"Mohon maaf ya mas, mas bisa tunggu di sebelah sana sampai kami selesai mengecek keadaannya." Ucap santun salah seorang suster sambil menunjuk ke arah tempat untuk menunggu.
Arvan hanya pasrah menerima semuanya, perlawanannya untuk bisa masuk ke dalam ruang UGD sia-sia, bagaimanapun juga ini demi kebaikan Auva.
Ia duduk dan merasa cemas, pada saat ia hendak membawa Auva menuju rumah sakit hidungnya mengeluarkan cairan berwarna merah kehitam-hitaman yg ia duga adalah darah. Untung saja pada hari itu ia membawa mobil, seakan ada insting yg kuat dalam dirinya.
***
Part 5 jadi jugaaa,ini aku buat malem-malem sama bapake,so hope u like it guys!dont forget to vote,comment(untuk saran ataupun tanggapan) dan share juga ke yg lainnya ya,biar tambah rame!😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Or My Sister?
Teen Fiction"You must to choose one if you not do that and i always stay waiting." ****** Tuhan mengirimkan seseorang untuk mu karena sebuah alasan, alasan itu adalah kamu. Tetapi, bagaimana jika kita menolak takdir yang sudah...