Saat Auva berjalan menuju luar sekolah tiba-tiba seseorang merengkuh tangannya, orang yg membuatnya kesal tadi pagi, Arvan.
"Ngapain lo disini?" Ketus Auva.
"Kan gue juga sekolah disini Va." Jawab Arvan.
Oh iya, kok gue jadi buntu gini sih pikirannya!!! Gumam Uva dalam hati.
"Mm..maksud gue ngapain lo pegang-pegang tangan gue?" Lanjut Auva dengan Terbata-bata.
"Emangnya mama lo belum kasih tau lo kalau gua yg mulai sekarang antar-jemput lo." Tanya Arvan.
"Haduhh...gue bisa kok pulang sendiri." Jawab Auva sambil memasang muka jutek.
"Pokoknya lo pulang bareng gue!" Sergah Arvan yg langsung menarik tangan Auva sambil berlari kecil.
Diparkiran sudah tak tampak kendaraan lagi hanya motor ninja hijau milik Arvan yg tersisa.
"Oiya lo laper ga?makan dulu yuk!" Ajak Arvan.
"Sorry ya bukannya sombong,gue banyak urusan hari ini jadi gue gak bakal buang-buang waktu cuman buat makan berdua sama lo." Tukas Auva yg membuat Arvan terkekeh kecil.
"Udahlah gausah sok nolak entar nyesel loh." Goda Arvan sambil mencubit pipi Auva yg seketika memerah.
Dan Auva hanya bisa pasrah,kalau bukan karena ibunya dan ancaman untuk 'memotong uang saku' ia tidak akan menerima ajakan Arvan.
***
Setelah sampai di cafe mereka berdua pun memesan makanan mereka masing-masing.
"Mba--" Ucap mereka berdua secara bersamaan.
"Mas--" Panggil mereka berdua dengan bersamaan kembali,ntah ini kebetulan atau .....
"Kenapa sih lo ngikutin gue mulu?suka lo sama gue?" Sergah Auva.
"Kalo gue suka sama lo emang kenapa?" Jawab Arvan yg membuat tubuh Auva menegang dan Membuat pipinya memerah.
"Ih..apaansi gombal mulu!" Celah Auva yg dia sendiri pun tidak tahu apa yg ia bicarakan.
"Kok gombal sih?kan tadi lo yg nanya, gue suka sama lo?ya gue jujur gue emang suka sama lo." Jelas Arvan yg membuat Auva salting.
"Ah tauah gue mau ke toilet dulu!" Tukas Auva dengan terburu-buru.
"Duh gue ko jadi salting gini sih di depan Arvan!kan gue malu.Terus kalau dia il-feel sama gue gimana?haduhhhhhh!!" Setidaknya itulah kata-kata yg berputar di otaknya.
Setelah Auva selesai membasuh mukanya dengan air dan menenangkan diri ia kembali ke mejanya,ya walau hanya sebentar ia di toilet setidaknya rasa tegang sekaligus pipi merahnya menghilang seketika.
"Nih makan tadi udah gue pesenin." Ucap Arvan sambil menyodorkan pisang coklat di depannya.
Auva hanya terdiam dan menunduk,ia berfikir kalau ia menatap mata dan melihat senyum di wajah Arvan ia bisa kembali salting dan meleleh seketika.
"Nih," Ucap Auva sambil menyodorkan sepotong pisang coklat di hadapan wajahnya. "Buka mulutnya Va biar kita bisa cepet pulang, katanya lo banyak urusan kan?"
Dan terpaksa ia menatap senyum Arvan dan mata mereka saling bertemu.Ia mulai membuka mulutnya dan menerima suapan Arvan.
"Gitu dong, ucap Arvan sambil mencubit kembali pipi Auva. Ternyata lo manja ya makan aja harus disuapin" Sindir Arvan sambil memotong kembali pisang coklat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Or My Sister?
Teen Fiction"You must to choose one if you not do that and i always stay waiting." ****** Tuhan mengirimkan seseorang untuk mu karena sebuah alasan, alasan itu adalah kamu. Tetapi, bagaimana jika kita menolak takdir yang sudah...