0.6

31.1K 1.6K 45
                                    

"Gila! Kalo gue minta iPhone X juga dibeliin kali ya?"

-Calesyia Ariandi-

Author POV

"Apa-apaan sih om!" Caca membuang pandangannya dari Keynan. Menatap suasana restaurant yang semakin ramai dijam makan siang.

Keynan melirik dua paper bag yang dibawa gadis itu, dari tempat duduknya, Keynan dapat melihat lambang 'Chanel' disana.

"Kamu nggak berniat mengembalikan itu pada saya kan?"

Caca kembali menatap Keynan "Nah iya! Saya mau mengembalikan ini sama om, bukannya tidak menghargai, tapi, mungkin om salah ngasih orang."

Keynan mengangkat satu alisnya, memperhatikan nada bicara Caca yang sedikit kesal "Salah bagaimana? Jelas-jelas itu buat kamu."

"Ya kan om itu buk--" belum sempat Caca menyelesaikan ucapannya, Keynan sudah mengangkat tangannya mengintrupsi ia untuk berhenti.

Keynan memanggil seorang pelayanan untuk mencatat pesanan makan siang mereka, dua porsi ayam saus mentega dan lychee tea mungkin mampu mengisi perut disiang ini.

Setelah pesanan datang, mereka menghabiskan makan siang dengan diam. Keynan sesekali melirik Caca yang tampak bersemangat dengan makanannya. Keynan tau, ini salah satu makanan kesukaan Caca.

Keynan mengarahkan tangannya kesudut bibir Caca, mengusap sedikit noda saus disana "Makannya pelan-pelan, tidak ada yang ingin mengambilnya."

Caca hanya diam membeku dengan apa yang dilakukan Keynan kepadanya. Bolehkah ia berteriak sekarang. Tapi ia langsung sadar dan menepis tangan Keynan.

"Makasih Om, saya bisa membersihkannya sendiri." Setelah itu ia mengambil tisu dan membersihkan noda saus yang ada di bibirnya.

"Baiklah saya minta maaf. Silahkan lanjutkan makanmu." Keynan tersenyum kecil. Lalu ia melanjutkan makan siangnya sambil memandangi wajah perempuan di depannya ini, sungguh ia sangat lucu ketika sedang makan.

Selang beberapa menit akhirnya mereka selesai makan siang. Caca ingin segera keluar dari restoran itu tapi tangannya ditahan oleh Keynan.

"Kamu mau kemana? Apa kamu mau pulang sekarang? Akan saya antar." Keynan akan segera beranjak namun ditahan oleh Caca.

"Eh om gak usah, saya bisa pulang sendiri kok, lagi pula rumah saya gak jauh dari sini."

"Tapi saya yang sudah mengajak kamu kesini, dan saya harus tanggung jawab untuk mengantar kamu pulang." Keynan menatap Caca dalam-dalam.

Caca mendecak pelan. Sungguh orang di depannya ini sangat keras kepala sekali "Tapi saya bisa pulang sendiri om, lagipula om kan masih banyak kerjaan."

Keynan menatap Caca kesal. Lalu ia menyeringai "Turuti apa kata saya, atau kamu akan saya beri hukuman."

Caca hanya mendesah pasrah jika sudah seperti ini. Ia tidak mau ada bekas gigitan buaya lagi dilehernya, itu cukup memalukan. Ia memilih berjalan dibelakang Keynan, mengikuti langkah kaki pria itu menuju parkiran.

- - -

Diperjalanan menuju rumah Caca, mereka hanya terdiam menikmati alunan suara dari radio yang ada di dalam mobil itu. Tidak ada seorang pun dari mereka yang ingin memulai pembicaraan.

Keynan sibuk memperhatikan jalan sedangkan Caca terlalu malas untuk memulai obrolan, karena memang tidak ada hal yang dapat dijadikan bahan obrolan. Bibir Caca hanya menggerutu pelan karna kebosanan, sungguh, jika tau begini, ia tak akan menerima ajakan Keynan dan mengabaikan segala ancamannya.

Marrying Mr. OldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang