"Saya hancurin pernikahan kalian."
-Keynan Devantara-
- - -
Caca menghela nafas ketika melihat banyaknya coretan pada kalender yang ia letakan diatas meja belajarnya, ternyata waktu pelaksanaan Ujian Nasional tersisa sepuluh hari dari sekarang.
Ia mengambil salah satu buku pelajarannya, matematika. Mengingat kembali kisi-kisi yang sudah hampir semuanya ia kuasai.
Pikirannya kembali menerewang pada masa-masa pertama ia menempuh pendidikan menengah atas, disindir kakak tingkat karna terkesan jutek, dinyinyirin adik kelas karna dikira sok cantik, dilabrak sana-sini gara-gara dibilang merebut pacar orang.
Well, jadi cecan susah juga ternyata.
Meletakkan kembali buku pelajarannya, ia melangkah ke sudut kamarnya. Mengambil satu album yang ia letakkan bersama album-album foto keluarganya.
Membuka lembar demi lembar, dan tertawa setiap kali membaca note yang ia tulis persis dibelakang fotonya. Tulisan-tulisan yang memang sesuai dengan keadaan saat foto itu diambil.
Seperti disalah satu fotonya, dengan muka masam Naya dan senyuman mengejek Caca. Foto itu diambil saat pulang sekolah ketika Naya selesai mengerjakan hukumannya. Iya hukuman.
Flashback On
"Gutten morgen Caca-qu!" Naya mencium pipi Caca kilat.
"Bahasa lo, geli gue!" ia menoleh sekilas dan kembali melanjutkan kegiatan menulisnya.
Naya mengerutkan dahinya "Lo lagi nulis apa?"
"Ini, tadi gue salah ngasih jawaban."
"Jawaban apaan?"
"PR biologi nay! Jangan bilang lo belum?"
Naya menyilangkan kedua tangannya diatas dada "Hah? Naya? Belum? Bercanda lo!"
"Emang udah?"
"Udahlah! Nyepelein gue banget anjir."
"Yaudah bagus."
"Bentar-bentar, gue kasih liat. Biar lebih afdol," Naya mengobrak-abrik tasnya, mencari sebuah buku yang ia beri sampul kartun kesayangannya, Frozen.
Ia menepuk bahu Caca keras "Gaswat! Buku gue kemana ini?"
"Coba cari lagi, jangan toa dulu."
"Udah anjir, yakali tas gue makan kertas,"
Caca menyerahkan buku biologinya "Yaudah cepetan salin punya gue. Gue denger-denger Bu Betty belum sarapan pagi ini,"
Belum ada dua detik setelah Caca menyelesaikan kalimatnya, bel masuk berbunyi. Poor you, nay.
"Pagi anak-anak, silahkan kumpulkan tugas kalian." Bu Betty, atau yang lebih dikenal dengan nama 'Betet' masuk kekelas dengan wajah angkuhnya, tubuh gemuk dan pendeknya yang menjadi alasan ia dipanggil betet oleh anak-anak kesayangan sekolah.
Anak-anak yang tiada hari tanpa ketemu guru bp, hmm.
"Ada yang tidak mengerjakan?" dengan tatap intimaidasi andalannya, ia melihat seluruh murid kelas XII MIPA-1.
"Help me!" Naya berbisik pelan ketelinga Caca yang sialnya, terlihat oleh tatapan elang bu Betty.
"Kanaya, apa kamu yang tidak mengerjakan tugas dari saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr. Old
Romance-bijak dalam membaca- Keynan membawa Caca kepojok ruangan, menatap dengan intens apa yang dikenakan gadis itu "Ingin memamerkan tubuh indahmu, hmm?" "A-apa?" Caca menelan ludahnya, kini hembusan nafas Keynan sangat terasa dilehernya, ia menggeliat...