Cinta itu rumit ya?
Dia bisa datang dengan tiba-tiba dan jatuh kepada orang yang salah.
Terkadang kita harus sakit karenanya. Karena penghianatan ataupun karena harus memendam Cinta itu dalam-dalam.
Tidak. Itu semua salah besar.
Cinta yang sebena...
"Rayya... " laki-laki itu berlari mendekat ke arahku.
"Nama gue Natasha bukan Rayya bego!!" balasku.
"Iya santai napa. Nama lo kan Natasha Ray Fanny jadi kalo gue panggil Raya ga masalah kan?" ucapnya berusaha menyangkal.
"Terus jadi lo seenaknya manggil gu,-" ucapku terputus karena sebuah sedotan masuk secara paksa ke dalam mulutku.
"Nah gitu enak kan? Mending minum susu coklat daripada ribet masalah nama, oke?? " ucap Ryan padaku.
"Ini susu masih baru kan? Bukan bekas lo kan?" balasku.
"Hmm.. Baru kok." jawab Ryan.
"Oh yaudah thanks."
"Tapi tadi gue minum sedikit. Hahaha" ucap Ryan.
"Cihh najis lo yann!! Awas ya lo!" jawab ku sambil berlari mengejar Ryan yang lebih dulu kabur dari hadapanku.
Sesampainya di kelas...
Senyum bahagiaku tiba-tiba saja pudar.
Semua bayangan Ryan dan senyumnya sirna saat aku melihat dia dan gadis itu.
Lagi? Iya lagi.
Dia tertawa di ambang pintu bersama gadis itu,Natalie. Mereka tampak sangat bahagia dan tertawa lepas. Ryanpun melupakan aku yang dari tadi berlari mengejarnya.
Dia seakan telah melupakan candaan kami pagi ini. Aku menghela nafas berat. Tetapi aku diam saja. Aku berlalu meninggalkan Natalie dan Ryan yang masih berdiri di ambang pintu dan tertawa.
