Love In Silent-17

278 9 0
                                    

******

Lepaskan dan ikhlas kan daripada berjuang sendirian.

-Rexy Alexandro

******

Author POV

Ray berjalan santai ke arah lantai dua mall yang dia kunjungi. Gadis itu sudah membawa beberapa tas berisi barang yang baru saja dibelinya. Dengan menggengam lolipop sebesar 5 inchi,gadis itu melangkah pasti tanpa memeperdulikan tatapan orang disekitarnya.

Memakan lolipop. Hanya itu hoby-nya. Dia sangat suka lolipop. Banyak orang yang menatap aneh padanya yang masih memakan lolipop. Dia cuek saja yang penting tidak menganggu orang lain. -batinnya.

Ray melangkah ke arah food court dan mulai memesan makanan. Dia yang sibuk memilih menu tidak menyadari jika ada orang yang memeperhatikan dia dari jauh.

"Mau pesan apa miss?"

"Hmm.. 1 cavatelli dan Fruity Lemon Squash."

"Dessert nya miss? Mau mencoba kreasi baru dari kami?"

"Tidak. Gelato saja."

Ray menandang sekelilingnya. Menatap orang-orang disekitarnya yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Gadis itu menarik nafas panjang dan memejamkan matanya sesaat.

Terlintas setiap kenangan yang terjadi dalam hidupnya di saat Ray,Rexy dan Adit pergi ke mall ini. Saat Ray memergoki Natalie dan Ryan sedang berciuman. Astaga kenapa ada Ryan lagi?

Gadis itu tersenyum sepat saat mengingat kejadian dimana Ryan mencium keningnya dengan sayang. Saat Ryan membela-nya. Memberinya kasih sayang walau hanya hitungan menit. Sakit. Dan lagi-lagi gadis itu mengusap air matanya yang turun.

"Tidak Ray. Kau harus lupakan dia." gumamnya.

Tak berselang beberapa lama,dua waiters dengan pakaian senada berjalan ke arahnya untuk mengantar pesanan-nya. Ray tersenyum manis menatap kedua nampan makanan yang dibawa waiters itu.

Baru saja Ray ingin mencicipi Gelato nya, dia terhenti dan sendoknya jatuh seketika. Ray melirik ke arah suara itu muncul.

"Dua Gelato dan dua pasta makaroni."

Dan benar saja, suara itu Ray sangat mengenal-nya. Ryan. Di meja samping Ray. Dia bersama dengan Natalie. Ray menghela nafas berat saat melihat Ryan membelai rambut Natalie dengan sayang.

Ray mengalihkan pandangan nya dan mulai memakan Cavatelli yang di pesan nya. Tubuhnya sedikit bergetar menahan tangisnya yang akan pecah. Gadis itu melahap habis semua makanan-nya termasuk Gelatonya.

Percuma saja Yan. Permintaan maaf mu tidak sebanding dengan kepalsuan-mu. -batin Ray.

Saat Ray akan beranjak pergi dari meja-nya, manik mata Ryan menangkap sekilas wajahnya. Lelaki 25 tahun itu berdiri dan berlari ke arah Ray. Ryan memeluk Ray dengan sangat erat. Mencairkan hatinya yang selalu tersayat oleh rasa cinta-nya yang terpendam.

"Hey lepaskan aku. Pergi kau pergi!! "

"Tidak Ray. Kau harus mendengar aku dulu. K-kau selalu salah paham denganku Ray. Ku mohon. Aku akan lakukan apapun untukmu asal kau memaafkan aku Ray."

Love In Silent(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang