Love In Silent-26

202 16 0
                                    

Author POV

"Bagaimana dokter keadaan adik saya?" Tanya Anita pada dokter Meghan.

"Dia baik-baik saja nyonya. Bahkan sekarang dia sudah sadar. Tuhan mengembalikan semuanya."

"Terima kasih dokter."

Anita, James, Ray dan juga Ryan berjalan cepat masuk ke dalam kamar rexy. Bahkan Ray sudah tak sabar untuk menemui Rexy nya. Dia sangat ingin bertemu dengan Rexy nya.

"Rexy... "

"Kakak... R-ray?"

"Kakak sangat merindukan mu Rexy. Kami semua rindu kamu." Ucap Anita.

Wanita itu menangis sesenggukan di samping nakas tempat adik nya terbaring lemah. Sedangkan Ray. Gadis itu menatap Rexy tanpa ekspresi. Dia bingung harus tersenyum atau menangis saat ini.

Air mata pun mulai berurai kembali dari matanya. Gadis itu membiarkan air mata membanjiri matanya. Dia tak menyangka akan dapat menatap mata elang itu lagi. Beberapa jam yang lalu dia hampir saja kehilangan rexy nya.

"Ray... Apa kau akan terus memandangi ku seperti itu heh? Bukankah semalam kau yang menangis memintaku kembali? Tapi sebenarnya apa yang terjadi kak? Kenapa aku tertidur di sini?" Tanya Rexy.

"Kau kecelakaan Rex. Malam itu, saat kau ingin merayakan hari perayaan persahabatan kita. Dan hari itu juga aku kehilanganmu dan duniaku. Bahkan setelah berbulan-bulan lamanya kini kau membuka mata mu." Ucap Ray disertai anggukan oleh Anita.

Rexy terdiam. Lelaki itu tampak menerawang kejadian yang menimpanya. Bahkan tak jarang dia memijat kepalanya yang sakit saat mengingat kejadian itu.

"Awhh.. sakit." Ringisnya.

"Jangan terlalu dipaksakan untuk mengingat Rex. Kau baru saja sembuh." Ucap James yang kini angkat bicara.

Dering telpon memecahkan suasana haru yang terjadi dalam ruangan tersebut.

"Angkat saja Ray. Mungkin itu penting." Titah James pada Ray.

Ray yang ditatapnya hanya tersenyum tipis lalu keluar mengangkat telepon itu.

"Halo?" Ray membuka suara.

"Oh selamat siang nona. Aku sekertaris perusahaan Zarkasyi corp yang menandatangani kontrak hari itu."

"Hmm.. iya aku ingat. Kau tuan Andreas kan? Bagaimana tuan tentang kelanjutan bisnis kita?"

"Tuan ku ingin kau pergi ke London nona. Untuk melakukan transaksi bisnis. Bagaimana menurut mu?"

"Ya, tentu. Tapi saat ini aku sedang banyak urusan. Aku akan mengirim beberapa tangan kanan ku saja tuan. Bagaimana?"

"Oh, jika kau tidak melakukan kontak langsung dengan pemilik perusahaan, mungkin dia akan sangat kecewa nona."

"Umm.. baiklah. Kalau begitu beri aku waktu 2 hari. Aku akan berangkat ke London."

"Baiklah. Kami mengharapkan kehadiran mu di Perusahaan kami. Segera nona."

"Ya tentu. Terima kasih atas toleransi nya tuan. Sampaikan permohonan maaf ku kepada tuan Zarkasyi karena aku tak dapat berangkat pagi ini."

"Baik nona."

Ray menutup telpon nya dan hendak menelpon seseorang untuk memberi kabar kepada nya tentang rexy dan semuanya.

"Bunda, bunda dan kakak apa kabar di London? Kalian baik-baik saja kan?"

"Tentu sayang. Bagaimana kondisi mu? Maaf bunda dan kakak tak ada di sisimu saat kau rapuh."

"Bunda, doa bunda saja sudah cukup untuk Ray. Hmm... Beberapa hari lagi Ray akan melakukan bisnis di London juga. Soal Rexy... Dia sudah sembuh dan bangun dari koma nya Bun."

"Benarkah? Jika urusan di sini selesai bunda pasti akan kembali ke Indonesia sayang. Sampaikan salam untuk rexy ya. Bunda tutup dulu telpon nya."

Ray kembali menghela nafas berat. Seperti nya saat ini bunda dan kakak nya itu sedang sibuk mempersiapkan berbagai kepentingan kantor. Ray tak menyalahkan itu. Itu semua mereka lakukan juga untuk membuat Ray bahagia bukan?

Ray akan melangkah kan kakinya menuju ke dalam ruangan tempat Rexy di rawat, namun tiba-tiba seseorang menabrak nya.

"Awhh..."

"Umm.. maaf nona. Aku tidak sengaja."

"Ya, tidak apa-apa."

Tanpa basa basi lagi pria itu pergi dari hadapan Ray. Sedangkan Ray merapikan kembali dirinya lalu bergegas masuk.

"Maaf kak aku lama."

"Tidak apa-apa Ray. Oh ya, aku dan James akan menemui dokter Meghan sebentar lagi. Kau tolong jaga rexy karena Ryan juga kan kembali ke kantor nya. Benar bukan?" Balas Anita.

"Y-ya. Aku masih banyak urusan di kantor. Cepat lah sembuh Rexy. Jaga gadis cerewet ini." Ucap Ryan memaksakan seulas senyuman lalu beranjak pergi.

Anita dan James juga meninggalkan tempat itu. Sekarang hanya tersisa mereka berdua. Ray dan rexy. Gadis itu sangat ingin memeluk tubuh kekar rexy saat ini juga. Tapi entah kenapa dia mengurungkan niatnya. Gadis itu takut dia menganggu rexy nya.

"Kenapa?" Ucap rexy yang seolah-olah mengerti tatapan Ray.

"Kau merindukanku kan? Ayo peluk aku." Lanjutnya.

"Dih siapa yang merindukan mu? Kau ini ke-pe-de-an." Balas Ray sinis.

"Yah berarti lebih baik aku tadi pergi saj-"

"Ssstt... Apa yang kau katakan? Nanti aku akan membuat mulut mu tak bisa bergerak. Tuhan telah memberikan mu kesempatan kedua dan kau menyia-nyiakan nya begitu?"

"Maka dari itu. Akui saja jika kau merinduk-,"

Ucapan Rexy terhenti saat Ray dengan tiba-tiba memeluknya erat. Gadis itu kembali menangis dan menumpahkan beban pikirannya kepada rexy nya. Selama 6 bulan rexy terbaring tak berdaya di atas nakas.

Selama itu pula dia kehilangan semangat hidupnya. Kehilangan harta berharga nya. Kehilangan cintanya.

"Sudah jangan menangis lagi. Kau terlihat sangat buruk Ray. Kau semakin kurus. Tidak gendut seperti dulu." Ucap rexy.

"Kau yang membuat ku seperti ini T-rex. Andai saat itu kau tidak mengendarai mobil dengan kebut-kebutan pasti aku tak akan seburuk ini."

"Maaf kan aku Ray. Aku selalu memberimu luka."

"Tidak Rex. Aku yang salah aku yang terlalu egois dengan diriku. Aku yang terlalu labil. Aku yang-,"

"Ssstt... Cukup. Jangan menyalahkan seperti itu. Yang penting saat ini kita sudah kembali bersatu dan akan selamanya begitu. Ray, aku berjanji akan menjaga mu."

"Iya rexy. Aku juga berjanji tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan pada ku ini."

Mereka berdua kembali berpelukan menumpahkan segala rasa satu sama lain. Bahkan sakit yang masih dirasa oleh rexy kini seakan terangkat karena Ray.

Selama ini Ray tetaplah kekuatan rexy. Begitu juga rexy. Dia adalah kekuatan seorang Natasha Ray Fanny.

"I love you Natasha Ray Fanny."

"I love you too Rexy alexandro."

*******

Double update yey... Dapat apa aku nih?😂

Love In Silent(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang