Bagian 26

1.8K 65 0
                                    

Zed terlihat sedang berjalan bersama mentri mentrinya di sekitar taman Di istana itu bukanya untuk bersenang senang namun untuk membicarakan beberapa hal penting

Namun tiba tiba pandanganya Teralihkan ketika mepihat Diya yang duduk ditengah tengah taman sana bersama burung merpati merpatinya dan seorang pria tampan yang tak lain adalah Marcus

Marcus adalah seorang penasihat kerajaan umurnya sebaya dengan Diya , makanya mereka berdua di sering disebut sebut kakak beradik dan ditambah lagi dengan wajah mereka yang hampir mirip

Mereka terlihat tertawa lepas , Zed pun hanya bisa terdiam melihat itu

    "Aku rasa sudah cukup sampai disini dulu" ucap Zed menyudahi pembicaraan nya kepada mentri mentrinya

     "Baiklah Yang Mulia , Salam" jawab mereka sambil memberikan salam

Pandangan Zed terus memperhatikan Diya dan Marcus yang ada disana

Namun dari sisi lain , Diya teryata memiliki sebuah pembicaraan penting dengan Marcus

    "Apa kau yakin Itu Yang Mulia?" Tanya kembali Marcus sambil menatap Diya yang sedang memberi makan pada burung burung itu

     "Tentu saja , kita harus bisa menempuh perdangangan itu . Ini akan membawa kerajaan kita lebih berjaya " jawab Diya

      "Aku akan meminta konfirmasi lebih lanjut pada Yang Mulia Raja " sahut Marcus

       "Ya ..kau benar sekali , ia raja disini ia harus mengetahui segalanya " jawab Diya sambil menatap kembali Marcus dengan senyum tipisnya

Namun Zed yang memperhatikan mereka dari jauh Merasa cemburu yang teramat parah , ia merasa mereka memiliki hubungan gelap karna keakraban mereka , Sedangkan mereka sedang sibuk membahas ekspor perdangan rempah rempah ..

   "Aku tidak menyangka kau akan melakukan ini Diya " gumam dalam Hati Zed

Zed yang dengan kemarahnya pun langsung menghampiri mereka dan..

   "Hay.. apa yang kau lakukan ha!!!"ucap marah Zed sambil mencekik Marcus

Lantas melihat hal itu Diya pun lanhsung mencoba melerai mereka

    "Yang Mulia ini hanya salah paham " ucap Diya sambil terus melerai mereka

     "A..aaku ..hanya berbincang ten...tang Ekspor Mengekspor Ya...ng Mu..Lia" sahut Gagap Marcus sambil menahan Rasa sakit karna lehernya Di cekek keras Zed

      "Alah .. ini hanya alasanmu .aku tau maksud dari tatapan mu itu Marcus!!" Ucap marah Zed

Sontak ketika melihat hal itu seluruh anggota kerajaan mendekati daerah itu

Dan beberapa di antara mereka mencoba melerai perkelahian itu

Hingga akhirnya Mereka dapat memisahkan Perkelahian itu .. Diya pun di buat semakin madah akan hal itu

   "DIYA" ucap tak percaya Zed ketika melihat Diya langsung memapah Marcus

    "Kenapa ? Apa kau cemburu .. kami hanya berbincang soal Ekspor yang Mulia . Dan kau melakukan ini .Sudah  cukup Yang Mulia aku sudah tidak sanggup lagi akan semua ini ! " ucap Diya marah

Semua orangpun melihat kejadian itu pun diam Seribu bahasa

     "Aku tidak menyangka kau melakukan ini Yang Mulia, Aku sangat membencimu !!" Ucap Diya tegas

     "Diya , jangan katakan itu aku mohon" ucap Zed tak percaya sambil memenggang Diya Erat

     "Jika kau bisa menjalin hubungan dengan banyak wanita , mengapa aku tidak bisa melakukan itu Yang Mulia " jawab Diya tegas

Marcus pun menatap Tajam dan tak percaya kearah Diya yang selama ini ia anggap sebagai adik sekaligus sahabatnya itu

Diya pun melepaskan Cincin pernikahannya kembali begitu pula dengan kalung , anting , Dan mahkota kecil di kepalanya itu

   "Mulai hari ini , kau bisa menjalin hubungan lain dengan wanita manapun yang kau inginkan Yang Mulia . Mulai hari ini Aku bukan Ratu dari kerajaan ini. Dan mulai hari inu Aku bukan lah Istrimu Lagi !" Ucap Diya dengan matanya yang memerah karna ia menahan air matanya itu

    "Diya hentikan ini , katakan ini hanya sandiwara bukan" mohon Zed

     "Tidak Yang Mulia , aku sudah bilang bukan kau bisa membenciku selamanya tapi jangan pernah lampiaskan itu pada Orang terdekatku " jawab Diya kecewa tanpa memandang Zed Sedikitpun

Diya pun menarik tanganya kembali lalu , berjalan menuju kearah Marcus

     "Yang Mulia " ucap Marcus ketika melihat Diya tepat berdiri Dihadapanya

Tanpa mengatakan apapun Diya langsung menarik tangan Marcus menuju keaeah depan minggal kan kerumbunan orang yang ada di sana

Diya terus menarik Marcus hingga akhirnya Marcus menarik tangan nya itu dan otomatis tangan Diya juga ikut Tertarik

   "Hentikan ini Yang Mulia " ucap Marcus

    "Kenapa kau lakukan ini Yang Mulia ? Sedangkan dihatimu itu hanya ada yang Mulia Zed " ucap Marcus

    "Tidak , kau tidak akan pernah mengerti Marc" ucap Diya Sambil menetskan air matanya itu

Diya pun langsung memeluk Marc dan Marc pun hanya bisa terdiam mendengar jawaban singkat dari sahabatnya itu

      "Kau puas Ayah!" Suara dari belakang Zed suara itu tak lain adalah Thoms

       "Thoms" jawab Zed sambil memenggang tubuh kecilnya itu

        "Lepaskan aku Ayah " jawabnya sambil menyingkirkan tangan Zed dari tubuhnya itu

         "Kau tau , kau memang jauh lebih besar dan tinggi dari pada aku Dan Andre , tapi otak dan pemikiranmu itu bagaikan anak kecil dari seorang anak kecil Ayah " ucap Marah Thoms

          "Berapa kali lagi kau akan membuat ibuku menagis ,? berapa kali ?" Ucap marahnya lagi

          "Aku bersyukur ia telah melespaskan penderitaanya itu , karna ia tidak dikekang lagi dalam cintamu itu Ayah " ucap Thoms

          "Dan satu lagi . Mulai hari ini aku bukanlah anakmu lagi , begitu pula dengan kerajaan ini . Kerajaan ini sudah kehilangan pangeran mahkotanya " ucap Thoms sambil melepskan rompi kerajaannya itu

Zed pun hanya bisa meratapi apa yang telah menimpa padanya itu

Namun berbeda dengan Andre yang sedang duduk dan bertapa diatas sebuah batu di dalam ruang rahasia yang hanya diketahui Diya dan Dirinya sendiri

   "Aku sudah duga ini ibu " ucap Andre ketika membuka matanya

Andre juga memiliki ke istimewaan ia dapat mengetahui apa isi didalam hati seseorang dan mengetahui situasi yang terjadi di luar sana

    "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi " ucap Andre sambil berdiri dari Batu itu.

To Be Contunue

Queen NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang