"Mungkin ada yang mata-matain lo baal"
"Iya kaya lambe turah noh, yang hapon jadul"
"Lambe nyiyir kali."
"Gue heran kenapa pas banget gitu, padahal gue sama sekali ga punya nomor handphone sagara asli." iqbaal meminum minuman kaleng.
Bastian dan Aldi saling melempar pandangan. Iqbaal meremas kaleng bekas minumannya.
"Jangan emosi baal." Ucap aldi menatap lekat iqbaal
Iqbaal mengedarkan pandanganya, ia memejamkan matanya. Begitu rumit kisah cintanya. Sudah seminggu lebih ia menjauhi (namakamu), bukan karena ia melupakannya tapi keadaan yang memaksanya.
"Kita tetep bantu lo baal" kata bastian menepuk bahu iqbaal.
Iqbaal bangga memiliki dua sahabat yang berada disaat dia terjatuh. Mereka sahabat yang tak kenal pamrih.
"Ternyata gue emang salah, gue yang memulai semua ini. Gue juga yang bikin (namakamu) kecewa saat dia berusaha percaya lagi sama gue. Segitu ga pantesnya gue jatuh cinta? Bahkan gue lupa cara bahagia yang sebenarnya." iqbaal memaparkan apa yang berada dibenaknya.
"Ya kalo lo salah, belajar untuk berubah menjadi baik. Hidup itu ga ada yang rata, yang mulus itu ga ada. Bahkan didongeng aja ada konflik disetiap ceritanya. Apalagi manusia yang nyata, masalah lo bukan masalah yang perlu lo lawan. Bertemanlah dengan masalah, kali aja mau kompromi." ucap bastian dengan kekehanya.
"Bastian ngomong kaya gitu? Dicekokin apa baal sama lo?" tanya aldi heran
"Minyak jlantah" celetuk iqbaal.
"Lo idup dijaman apa si baal?"
"Kapak corong"
"Yailah tua banget lo. Bentar lagi mati ya lo?"
"Nah lo tau"
Iqbaal bisa melupakan sejenak masalahnya ketika dua sahabatnya ini berada disekitarnya.
***
"Kalo bukan iqbaal siapa si yang punya dendam sama sagara?"
"Ya lo pikir aja"
"Ga mungkin kan temen si iqbaal"
"Untung sagara jujur ya."
"Temen gue"
"Gebetannya salsha atuh" ucap salsha
(Namakamu) menatap salsha dengan gelengan kepalanya. Ia terkekeh dengan apa yang salsha ucapakan.
"Ketemu sagara yuk (namakamu)" ajak salsha dengan menaik turunkan kedua alisnya.
"Sagara lagi pergi liburan sama boby sama temenya juga" kata (namakamu)
"Dia ngabarin lo?"
"Iya"
"Ngiri gue"
"Sha menurut lo gue minta maaf ga ke iqbaal?" tanya (namakamu)
"Ya terserah si. Gue juga ngebentak dia waktu itu?"
"Besok gue minta maaf dah sama dia"
***
Seorang pria berjalan dikoridor sekolah, ia berjalan menunduk karena sedang memakai jam tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Iqbaal
Fanfiction"memenangkan hatimu bukanlah satu hal yang mudah, kau berhasil membuat kutak bisa hidup tanpamu" -Iqbaal "itu lirik lagu Virgoun, bukan lirik lagu lo ya" - (namakamu) "aku mencintai seorang pengecut yang ga berani mengatakan perasaanya" - Zidny "Per...