Fyi : 5 tahun kemudian
Seorang wanita tengah menghirup udara pagi, ia memejamkan kedua matanya sejenak.
Membuka perlahan kedua matanya, ia sangat merindukan seseorang yang 5 tahun lalu meninggalkanya. Ia membalikan tubuhnya memasuki kamarnya.
Pandangan pertama wanita itu adalah. Putri kecilnya. Yang 5 tahun ini menemaninya. Putri kecilnya masih meringkuk dengan selimut yang membungkus tubuh mungilnya.
Seulas senyum menatap gadis kecilnya tertidur seperti ayahnya. Putrinya mulai mengeliat dan membuka perlahan kedua matanya.
"Bunda kita jadi pergi?" tanya putrinya dengan suara serak. Khas suara bangun tidur.
"Jadi."
"Savy mandi sama nenek ya bunda" ucap gadis kecilnya turun dari ranjang menuju kamar neneknya meminta mandi.
Biasanya savy mandi sendiri namun tingkahnya tak menentu, kadang kepada orang asing savy tak akan menyapanya.
Wanita itu berjalan keluar kearah pintu, suara bel berbunyi. Menandakan adanya tamu.
Pintu terbuka menampakan seorang pemuda. Wanita itu tersenyum hangat menatap pemuda tadi.
"Masuk aja" wanita itu mempersilahkan pemuda itu masuk.
"Savy mana?" tanya pemuda itu
"Dia mandi sama ibu" jawab wanita itu.
"Dia gimana?"
"Baik. Kemarin hujan dia keukeh mau nonton kamu main bola, padahal kamu sama boby cuma latihan."
"(Namakamu). Maaf ga bisa nemenin hari ini. Aku ada acara ketemu sama luthfi."
"Gapapa sagara" (namakamu) menatap sagara yang akan pergi lagi.
"Aku duluan"
"Hati-hati" (namakamu) melambaikan tanganya kepada sagara.
"Bundaaa liat savy bunda" ucap gadis kecil berusia 4 tahun ia memperlihatkan baju polkadot yang neneknya berikan.
Wanita itu mendekati gadis kecilnya itu ia mensejajarkan tinggi badanya.
"Anak bunda selalu cantik" ucap wanita ini
"Bunda kita mau kemana? Kata eyang kita mau jemput seseorang siapa bunda?" tanya savy
"Nanti savy juga tau. Savy udah siap nak?" tanyanya
"Udah bunda"
***
Mereka pergi kebandara untuk menjemput seseorang. Sesampainya ia dibandara, wanita ini dan ibunya mencari seseorang.
Selang beberapa menit seseorang yang ia tunggu berada dihadapanya tanpa merek tau.
"Bunda savy panas" ucap savy menarik rok wanita yang ia sebut bunda.
"Panas nak? Sini bunda lap keringat savy" wanita itu lantas mengusap kening putrinya.
"(Namakamu)"
Suara itu? (Namakamu) mengalihkan pandangnya kepada lelaki yang berada dihadapanya dengan koper dan tas yang ia bawa.
"Dia anak aku?" tanyanya
(Namakamu) mengangguk menjawab pertanyaan pemuda itu.
"Bunda dia siapa?" tanya savy
"Ayah sayang. Boleh ayah peluk kamu?" tanya pemuda itu yang telah menekuk lututnya mensejajarkan posisinya dengan tinggi savy.
Savy terdiam sejekap ia mengalihkan pandangangnya kepada bundanya. (Namakamu) menatap lekat putrinya yang menatapnya juga, (namakamu) menganggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Iqbaal
Fanfiction"memenangkan hatimu bukanlah satu hal yang mudah, kau berhasil membuat kutak bisa hidup tanpamu" -Iqbaal "itu lirik lagu Virgoun, bukan lirik lagu lo ya" - (namakamu) "aku mencintai seorang pengecut yang ga berani mengatakan perasaanya" - Zidny "Per...