Part 8

2K 151 10
                                    

Hana
" tapi kalau kaka emang suka sama aku saat pertama kali kita ketemu kenapa kaka masih tanya tentang tea sampe-sampe nyusulin ira kerumah cuma buat tanya tentang tea dan seketika kaka mulai deketin aku"

Tiba-tiba kak nazar memegang kedua tanganku dan kak nazar menjelaskan semua dari awal yang dia rasakan padaku
"Aku tau han kamu pasti mikirnya kesitu, aku gatau han mau gimana lagi aku jatuh cinta saat pertama lihat kamu, benar kata pepatah kalo cinta pada pandangan pertama, itu yang aku rasain saat itu dan betapa senangnya aku han saat tau kita 1 ruang ujian aku pura-pura tanya tea ke kamu supaya aku bisa kenal kamu han itu modus han aku gak butuh cewe kayak tea, banyak diluaran sana han tapi kalo yang seperti kamu itu sulit han, aku sampe kerumah ira buat nanya tentang tea tapi asli han aku cuma ingin kenal lebih deket sama kamu dan ketika aku tau kamu cuek sama cowo disitu aku tertantang untuk lebih kenal kamu han, kalo emang aku suka sama tea aku gak bakal minta nomermu  han pasti sekarang aku udah jalan sama tea, han apa yang kamu takuti han aku akan buktiin kalo kamu gak salah milih aku han" ucap kak nazar padaku

Aku melepaskan pegagangan tangan kak nazar jantungku semakin tak karuan sesekali aku mengalihkan pandanganku pada pohon-pohon ditepi bukit sana
Suasana hening seketika aku tak bisa berkata apa-apa lagi
" Han jangan diemin aku kayak gini han" ucap kak nazar seraya berdiri dan sesekali menghirup udara disana, aku tau kak nazar kecewa dengan sikapku
"aku takut kak, aku takut pilihanku ini salah, aku takut kaka seperti papa" ucapanku terhenti tak sadar bulir air mata ini jatuh
" Han.. Kamu kenapa nangis, aku gak maksa kamu han untuk menaruh hati kamu buat aku han, mungkin aku bukan laki-laki yang kamu mau, aku memang tidak akan bisa seperti papa kamu dia pasti laki-laki terhebat dalam hidup kamu dan mungkin sayangku gak akan bisa mengalahkan beliau" ucap kak nazar seperti cemas denganku
"dia..diaa.. Bukan laki-laki terhebat kak tapi dia laki-laki jahat yang pernah aku tau, aku takut kaka nyakitin aku sama seperti papa ninggalin mama begitu saja" ucapku lanjutlah aku ceritakan semua tentang keluargaku, tak sadar aku bersandar dipundaknya air mata itu kini semakin tak bisa ku bendung lagi
"Tumpahin semua yang kamu rasain han aku disini buat kamu, maaf han bukan inginku mengungkit masalah keluargamu han, benar aku tidak tau jika papa mamamu berpisah aku kira mereka diluar kota atau urusan lain, kamu wanita kuat han kamu mampu menutupi semua ini dengan sikap cuekmu, kini aku semakin yakin kalau kamu wanita yang aku cari selama ini" ucap kak naazr seraya mengelus rambutku
Aku tetap bersandar aku merasakan ketenangan disana seperti ada pelindung untukku, benar aku tidak mempunyai kaka atau siapapun karna aku hanya hidup dengan kakek dan nenekku sedangkan mama sibuk dengan memenuhi kebutuhanku agar aku bahagua tapi aku tidak butuh itu, kini telah ku temukan tempat ternyaman dalam hidupku yang redup ini
'Ehh kok jadi mellow sih kak" aku berusaha tersenyum kembali
"udah deh han gausa sok kuat aku tau kamu rapuh, jangan nangis lagi han ini yang terakhir ya, aku gak bisa lihat peri cantikku ini nangis" goda kak nazar padaku
"apaan sih kaka kumat deh gombalnya" ucapku seraya tersenyum
"jadi gimana han kamu mau menjalani hari-hari ini bersamaku" kini kak nazar lanjut nanya serius lagi padaku
"jujur kak cuma kakak laki-laki pertama yang bikin aku nyaman, aku merasa seperti ada pelindung dalam hidupku, karna kaka laki-laki pertama yang nyatain cinta ke aku, aku gatau perasaan apa ini karna ini perasaan pertama kali yang aku rasain saat ini" ucapku menatap dalam manik mata kak nazar
"Hah.." seperti terdengar kaget kak nazar saat itu
"kenapa kak ada yang salah, maaf kaka aku gatau" ucapku menunduk
Tiba-tiba kak nazar tertawa lepas sakali aku hanya memandanginya hingga aku tersenyum kulihat dia adalah kebahagiaanku saat ini
"polos banget sih kamu han, sumpah lucu banget kamu peri cantiknya aku" ucap kak nazar seraya mencubit kedua pipiku dan mengacak lembut rambutku
"kaka apaan sih sakit tau" ucapku malu
Han.. Ini gak salah kan aku laki-laki pertama yang nyatain cinta ke kamu han" tanyanya padaku
"iya kak kenapa" ucapku datar
"Wow.. Kamu emang perempuan langka han aku semakin jatuh hati" ucapnya tersenyum manis padaku yangs sedari tadi terus memandangiku
"langka-langka emang aku binatang" ucapku tertawa geli
"ngak han maksudnya cuma kamu perempuan yang aku deketin dan belum pernah pacaran dan aku orang pertama yang nyatain cinta dan aku bahagia dengan ini semua han, beruntung jika aku bisa dapetin kamu han" ucap kak nazar menggeleng-gelengkan kepalanya
"iya makanya aku takut kak" ucapku
"takut..takutt kamu kira aku suka gigit gitu orang ganteng kayak gini" ucapnya mengedipkan matanya padaku
"wahh PD sekali bapak satu ini ya" ucapku seraya tertawa
"Jadi kita..." kak nazar berbicara seperti ingin ku tebak ucapannya itu
"jadi kita pulang..." aku beranjak dari tempat dudukku itu
Tiba-tiba kak nazar menarik tanganku dari bawah aku tetap berbalik arah kebelakang dari pandangan kak nazar yang sedari tadi membuat jantungku tidak stabil
"han untuk kedua kalinya, aku ingin kamu temani aku dalam hari-hariku dan aku mau kamu tertawa bahagia karna aku han, maukah kau menemaniku han menjadi tempat ternyaman dalam hidupku"


#Tunggu kelanjutannya ya jangan bosen-bosen baca tulisanku, vote dan comment guy👌

Imam HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang