tentang kita -1

879 96 7
                                    

"kamu kenapa lagi jangan kayak anak kecil dia teman kerja aku klo gak ada sinta kerjaan aku keteteran dan please jangan minta aku buat ganti sinta"
kata-kata itu memecah kesunyian malam itu, aku tetap tak bersuara yang diharapkan pun tidak mengerti dengan keinginanku

sunyi

aku tau dia marah tapi berusaha ditahannya

diraihlah tanganku diletakkan pada dada bidangnya
"inget disini cuma ada kamu, mau secantik sebaik apapun perempuan di luar sana tetap kamu yang ada disini jadi please jangan mikir dan cemburu yang aneh-aneh lagi, sekarang pun kamu minta aku buat nikahin kamu aku siap gak usah nunggu tahun depan"
kata-kata itu berhasil membuatku tersenyum

aku menatap keluar jendala aku tak ingin kak nazar melihat pipi meronaku karna ucapannya tadi

"apaan sih kan udah janji nikahnya pas udah lulus tahun depan" ucapku seraya menarik tanganku dari genggamannya

"ya habisnya sih cemburu terus, tapi aku seneng sih liat wajah kamu kayak tadi tandanya itu kamu cinta banget kan sama aku kan"

"ih pd sapa yang cemburu" ketusku

"oh yauda muter balik ah"

"jangan" refleks aku memukul lengannya

dia tertawa puas melihat wajahku yang cemberut dan merah seperti kepiting rebus

"kamu lucu kalo ngambek gini jadi  pengen cepet-cepet halalin" ucapnya seraya memainkan alisnya

memang ada saja hal-hal yang dia lalukan agar aku bisa tersenyum lagi dan mana mungkin bisa aku  berlama-lama marah padanya laki-laki yang sangat aku cintai itu

ya ! tahun depan aku menikah dengan kak nazar memang sudah kesepakatan kita berdua dan juga orangtua

Imam HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang