Part 15

2K 148 0
                                    

Pagi itu ku lihat laki-laki sedang terduduk santai didepan hotel sambil menikmati kopi hangat yang berada didepannya

Ku pelankan langkuhku ku tutup kedua matanya dengan tanganku
"Uh.. Pacarnya aku sekarang udah berani ya" terdengar suara kak nazar seraya melepaskan tanganku dari depan matanya
Aku tersenyum simpul seraya duduk disampingnya

"Kaka suka ngopi ya" tanyaku padanya, aku memang harus banyak tau tentang semua hal yang dia suka, ya hal kecil seperti ini ku rasa aku harus mengetahuinya.

"Dulu sih kopi yang aku minum masih ada rasa pahitnya tapi sekarang rasa itu hilang karna pemanisnya udah ada di depan aku" ucap kak nazar seraya mencubit lembut pipiku

Aku hanya tertawa kala itu sepagi ini sudah ada saja kelakuannya
"kumat deh kaka" ucapku seraya tertawa kecil

Semua siswa siap-siap dan berkumpul didepan hotel karna sekarang kita akan melanjutkan wisata yang kemarin tertunda

Terdengar suara galak yang semakin dekat dengan tempatku dan kak nazar berada, bergegaslah kita berdua bersiap-siap di kamar masing-masing

*Pantai
Diperjalanan Aku tertidur pulas di pundak kak nazar
"sayang bangun udah sampe" aku tak mendengar suara sedikitpun mungkin saat itu aku tidur seperti orang pingsan
"Ciyeee...ciyyee sayang" terdengar suara gerumunan orang ditelingaku yang membuatku terbangun, aku bingung apa yang telah terjadi ku kira ini mimpiku tapi ku perhatikan ini nyata banyak mata yang memandangiku dan menyoraki

"Kaka kok gak bangunin aku" ucapku mendengus kesal
"han aku udah bangunin kamu sampe-sampe aku panggil kamu sayang tetep aja kamu tidur nyenyak banget lagi, baru deh tuh anak-anak denger langsung dicieciein" balasnya seraya memalingkan wajahnya dariku

Aku yang menyadari jika ini kesalahanku langsung ku menarik lengan kak nazar
"Kak maafin aku karna aku udah marah kak" ucapku memelas
"jangan kayak gitu aku paling gak bisa kalo liat kamu bilang kayak gini" ucapnya seraya mengelur lembut pundakku

"Woyy.. Turun kalii mau pacaran disini aje lu" terdengara zein berteriak dari luar bus.
Kita hanya tertawa kecil dan menyusul anak-anak yang lain yang sedari tadi keluar dari bus

Dipantai anak-anak yang lain sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing
"kak foto yuk" ajakku entah mengapa aku ingin mempunyai moment yang aku abadikan dengannya mengingat kemarin di candi tak bisa ku mengabadikannya

"tumben-tumbenan ngajak foto" ucap kak nazar meledekku
"yauda aku foto sendiri aja" belum saja aku memencet tombol untuk membidik selfiku tiba-tiba kak nazar ikut nimbrung dibelakangku alhasil disana kita berpose dengan gaya kurang siap, tapi ku rasa seperti ini lebih bagus.

Kak nazar pergi tanpa mengatakan apapun padaku aku yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala melihatnya pergi ku nikmati suasana damai didepanku ini, pasir putih dan ombak yang berlarian kesana kemari, mempunyai kesan tersendiri bagi mata yang melihatnya.

"han kamu tulis apa yang kamu rasakan sekarang dan apa yang kamu harapin kedepannya" ucap kak nazar memberikan selember kertas dan botol kecil padaku

Aku langsung melakukan apa yang kak nazar katakan, apa yang aku inginkan saat ini lebih baik hanya aku dan sang pencipta yang mengetahuinya
Lalu aku masukkan kertas itu kedalam botol kecil itu.

"han kita lempar botol itu sejauh-jauhnya ketengah laut sana, biarkan ini menjadi rahasia misteri kita nantinya, aku percaya Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya" ucap kak nazar seraya tersenyum padaku

"satu...dua..tiga..." ucapku seraya melemparkan botol itu bersama-sama
"Aku mencintaimu hana" ucap kak nazar seraya memelukku erat
"aku mencintaimu kak" ucapku seraya mempererat pelukanku

Banyak yang kita lakukan disana, seperti berlari-lari kecil ditepi pantai, duduk-duduk santai melihat siswa yang lain dengan kesibukannya masing-masing

(Hana❤) terlihat kak nazar sedang mengukir nama itu dipasir putih tepi pantai itu di iringin sapuan ombak yang menghapus semua.

Menatap langit yang sama , laut biru yang sama, kita duduk santai ku perhatikan  tangan kak nazar merangkul mesra pundakku
"aku ingin waktu berhenti seperti ini, aku ingin kamu tetap bahagia dengan hadirnya aku dalam hidup kamu" ucapku pelan seraya berdesir suara ombak menghantarkan sang senja kala itu
"tanpa kamu minta aku yang lebih bahagia bisa memiliki kamu, mungkin laki-laki lain iri denganku tapi mereka tidak bisa mendapatkanmu, aku beruntung han" ucap kak nazar seraya tersenyum menghadapku

Pantai, ombak serta senja itu seperti menyaksikan dua anak manusia yang saling melengkapi dan bertahan dengan kekurangan masing-masing.
Seperti juga ikut  bahagia dengan hubungan kita berdua

*Kembali ke hotel
Disana terlihat semua siswa sedang mengemas-ngemas barang masing-masing karna nanti malam akan pulang ke rumah masing-masing.

Tak terasa waktu begitu cepat di kota jogja ini rasanya baru kamarin menginjakkan kaki dikota ini sekarang harus pulang kembali

Kenangan ini tak kan pernah terlupakan, di tempat ini dua insan manusia telah dipersatukan.

Tak lupa sebelum kembali pulang bus berhenti dipusat oleh-oleh "MALIOBORO"
Seperti yang orang bilang jika ke jogja tidak mampir ke tempat ini rasanya kurang afdol

Aku dan kak nazar memisahkan diri dari siswa yang lain, ya semenjak hubungan kita berbeda kita berdua kerap berjalan hanya berdua bukan untuk menghindar tapi rasanya ini moment yang pas untuk kita menghabiskan waktu berdua tanpa oranglain yang nyatanya kita ke kota ini bukan hanya berdua melainkan rombongan

Kita tertuju pada pernak-pernik ditepi jalan sana ku lihat ada sesuatu yang menarik pandanganku ini

"ini bagus kak, ini satu buat kaka satunya buat aku" ucapku seraya memberikan gelang itu pada kak nazar

Aku yang memang tidak suka memakai perhiasan, jam atau gelang entah kenapa saat melihat gelang yang satu ini aku ingin memakainya.

"jadi ini namanya gelang apa nih, kalo gini kayak sinotren yah" ledek kak nazar padaku
"yauda kalo gamau" ucapku dengan nada kesal seraya menyambar gelang yang dipegangnya

"Uh.. Jangan marah dong aku becanda aku pake ya" ucap kak nazar seraya memakai gelang itu dipergelangan tangannya dan juga memasangkan ditanganku.

Satelah puas berbelanja lalu
Kita berjalan melihat-lihat ke toko yang lain, aku berjalan didepan kak nazar ketika sedang ku ajak bicara ternyata kak nazar berdiri seperti patung dibelakang yang kelihatannya dia sedang memperhatikan sesuatu ditoko itu
"kaka lihat apa" ucapku sambil melambai lambaikan tangan
"ngak kamu naik duluan aja ke bus aku mau ke toilet dulu, hati-hati sayang" ucapnya lembut aku menoleh kebelakang, ku lihat kak nazar masih berada ditempat itu seperti memastikan jika aku tidak apa-apa sampai dibus

Ternyata didalam bus masih tidak ada siapa-siapa ku rebahkan diriku ke kursi,  telihat zein ina adam membawa barang-barangnya yang kelihatan mereka kewalahan dengan barang bawaannya.

"kaka beli apa sih kok keliatannya banyak banget" ucapku pada adam yang masih berdiri seraya menghela nafas lega.
Aku memang tak menyapa zein kurasa itu kurang baik karna aku tau ina tak menyukaiku

"biasa buat orang-orang dirumah, eh nazar mana gak liat dari tadi" sahut zein terlihat adam sudah merebahkan diri di kursinya
"kak nazar masih ke toilet tapi dari tadi sih gatau deh lama banget" ucapku seraya melirik kesan kemari

"Cieleh yang takut pacarnya ilang, kalo nazar gada aku juga mau nemenin kamu han" ledek zein padaku dan ku lihat ina mencubit zein karna saat itu zein menjerit kesakitan

"rasain lu makan tuh macan" sahut adam dari depan
Aku hanya tertawa melihat tingkah kekonyolan mereka.

#Makasi buat yang udah sabar nunggu kelanjutannya😊
Jangan bosen-bosen buat baca guys👌

Imam HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang