Tentang Kita - 3

1.3K 85 10
                                    

"Selamat bertambah umur han, tetap disisiku dalam keadaan apapun ya, jangan pergi ya, cuma ini yang bisa aku kasi, makasih kamu selalu percaya sama aku meskipun banyak kabar gak enak yang mungkin kamu dengar tentang aku kamu selalu percaya tanpa sekalipun marah, aku gak mau doa supaya kamu tambah dewasa karna sekarang pun kamu jauh lebih dewasa dari pada aku,Aku mencintaimu"

Benar saja air mata itu lolos meskipun berusaha ku tahan mana mungkin bisa kata-kata yang biasa tapi mengandung arti yang dalam untukku, kotak berwarna biru berisi sepucuk surat berwarna pink dan satu kotak yang berisi kalung berinisial N, ya itu kado dari kak nazar aku membukanya setelah dia pulang tadi karna itu permintaannya.
mana mungkin aku tidak menangis, dia laki-laki yang aku perjuangkan selama ini dan sebentar lagi akan menjadi imamku

                       
                       ************
Menjelang akhir tahun hari-hariku masih sibuk dengan skripsi yang tak hampi selesai,sedangkan kak nazar sudah tinggal menunggu sidang saja, rutinitas bertemu dengan kak nazar pun tetap berjalan seminggu sekali.
aku sudah merancang liburan akhir tahun bersama kak nazar sekalian merefresh otak yang sudah lelah ini.

rasanya sudah banyak rencana dalam liburan kali ini dalam benakku, entah itu akan terjadi atau sebatas keinginan saja.
kita akan ke bali dekat saja dengan kota tempat tinggal kita, bukan hanya berdua ira dan pacarnya pun akan ikut.

matahari pagi membangunkanku, rasa kantuk masih melanda mengingat semalam sibuk mengepak barang-barang yang akan dibawa.
"pasti belum bangun" batinku seraya menelfon kak nazar tapi tidak ada jawaban dari sana
beberapa kali aku menelfonnya tetap saja tidak diangkat, pikiranku sudah bermacam-macam, aku takut keinginan ini terpatahkan lagi

"hana bangun nazar udah nunggu dari tadi dibawah" suara itu, mama biasa selalu teriak-teriak jika membangunkanku, tanpa pernah mengetok pintu tapi suaranya sudah mewakili semuanya lebih nyaring dari pada alarm

aku pun terkejut melotot tidak percaya pasalnya ini masih pagi, aku bergegas membuka pintu
"hana belum siap-siap juga kamu" omel mama
"hana baru bangun ma lagian kata kak nazar jam 8 berangkat ini masih jam 6"
"udah mama gak mau tau cepetan mandi kasian mantu mama nunggunya lama, mama mau nyiapain sarapan dulu"
"iya deh iya yang sayang banget sama mantu sama anaknya ngak nih" ucapku seraya cepat berlari takut kena omelannya lagi

setelah bersiap-siap dengan waktu yang sangat singkat ini, aku turun menemui kak nazar dengan setelan baju hitam seraya menenteng koper isi barang-barangku
"cantik" ucapnya dengan suara yang pelan sekali
"iya dong" pd sekali batinku
"kalungnya" kata kak nazar seraya tertawa puas
"ih nyebelin gak jadi ah liburannya" godaku
"lah ngambek, mau aku bilang cantik atau ngak kamu selalu cantik kok" berhasil ucapannya membuat pipiku merah

lain halnya denganku kak nazar hanya membawa ransel berwarna merah tidak terlihat dia membawa koper, memang sesimple itu orangnya
kami berdua berpamitan pada mama dan kakek
"mama hana berangkat ya, jangan nangis ya dirumah hana cuma 3 hari kok" godaku seraya memeluknya
"malah mama seneng gak ada kamu, jadi mama gak capek tiap pagi teriak-teriak" tak kalah menggodaku
"mama kok gitu sih" manjaku seraya melepas pelukan
"udah ah kan kamu mulai duluan, zar kalo hana gak mau di kasi tau jewer aja ya, jagain hana ya" pesan mama
"iya tan eh ma" ucap kak nazar seraya berpamitan pada kakek juga

kita berangkat ke bandara naik taksi, karna dirumah tidak ada yang bisa mengantar, ira dan odi sudah di sana menunggu kita berdua







siap-siap dapet yang manis-manis nih
jangan lupa komen ya 😍

Imam HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang