Part 19

1.9K 136 0
                                    

Bisa ku ingat hari itu mungkin adalah hari terakhir aku bisa bersamanya, berangkat sekolah dengannya atau mungkin hanya bercanda ria dijalanan.

Kali ini kesibukan membuat kita jarang untuk bertemu berkomunikasipun hanya seperlunya saja.

3 bulan terakhir ini aku seperti kehilangan sosok kak nazar dari hidupku kini hidupku seperti dulu lagi sepi, sunyi, tapi dibalik semua itu terkadang kita saling berkabar meskipun sebentar.

Disekolahpun aku tak banyak bertemu dengannya, hanya sedikit berpapasan dan mencuri pandang, kak nazar sibuk dengan praktek dan ujian akhirnya, aku tak ingin mengganggunya.

Aku berusaha memahami situasi saat itu tak ingin egois dengan keinginanku sendiri

Semakin dekat dengan ujian yang sesungguhnya, semakin sibuk pula kak nazar dalam kesehariannya.

"Assalamualaikum" terdengar suara dan ketokan pintu, ku turun untuk membukanya karna nenek sedang shalat saat itu.

"Waalaikumsalam" sahutku seraya memegang gagang pintu.

"kaka" ucapnya tanpa sadar aku memelukkan mungkin karna ini ungkapan rasa rindu yang aku pendam akhir-akhir ini

"aku mimpi aku semalem han" ucap kak nazar tersenyum

"emang kaka mimpi apa" tanyaku polos

"gak mimpi apa-apa cuma temben aja kamu meluk segitunya" ledek kak nazar yang membuatku malu

Ku ajak kak nazar untuk duduk disebuah sofa besar diruang tamu aku tak menawarkan minum untuknya karna asyik  memandangnya kala itu.

"han maafin aku ya kalo akhir-akhir ini aku jarang ada buat kamu, aku harap kamu ngerti han" ucap kak nazar seraya memegang tanganku

"tanpa kaka katakan aku sudah memahaminya kak" ucapku seraya membalas pegangan eratnya itu

Disana terasa saling menguatkan satu sama lain, kesibukan bukanlah satu penghalang dari suatu hubungan bisa jadi itu menjadi pelajaran akan kesetiaan cinta yang dijalaninya.

"Eh ada nak nazar dari tadi ya" terdengar suara nenek dari atas
Lalu kak nazar melangkah dan berdiri ditepi loteng rumahku menunggu nenek sampai ke bawah lalu diciumnya tangan nenek

Laki-laki ini yang tak mungkin untuk aku berpaling lagi pada laki-laki lain.

"kemana aja nak gak pernah kesini" ucap nenek yang sudah bergabung diruang tamu
"lagi banyak ujian nek besok ini aku UN nek kemarin-kemarinnya ini sibuk sama praktek" ucap kak nazar menunduk

"semoga semua lancar ya zar dan apa yang kamu mau tercapai dengan hasil memuaskan" ucap nenek seraya mengelus pundak kak nazar yang sontak membuat kak nazar tersenyum lebar.

"hana kok gak dibikinin minum di jagain aja dari tadi" ucap nenek yang menatap padaku
"Emm...." ketika aku ingin beranjak kedapur kak nazar menghentikanku jika dia juga mau pulang.

Lalu nenek meninggalkan kita berdua sepertinya nenek tau dan memberikan waktu untuk kita sedikit mengobrol

"han doain aku ya biar besok dan tiga hari kedepan ujiannya lancar" ucap kak nazar serius
"aku gak bakal lupa untuk doain kaka, bagaimana aku lupa jika disetiap doaku kaka yang selalu aku minta pada Allah" ucapnya yang dibalas dengan senyum oleh kak nazar.

*********

Kini kak nazar sedang dihadapkan dengan ujiannya, empat hari kak nazar hanya mengabariku lewat telpon jika ingin tidur dan pagi hari dengan chatnya jika dia sudah berangkat ke sekolah.

Cuma dengan hal itu aku bisa tau keadaannya untuk bertemu disekolah pun tak bisa karna aku diliburkan.

Ujian sudah berakhir kini aktivitas sudah kembali seperti semula, tapi tetap saja ada yang berbeda sekolah tampak sepi karna kak nazar sudah tak terlalu aktif lagi bersekolah, satu orang yang ku rasa hilang dari sekolah ini tapi mengapa sepertinya aku merasa sedih sekali.

Mengapa tidak yang akhir-akhir aku selalu bersamanya tertawa lepas tanpa beban dengannya, kini sudah hanya kenangan aku tau kita bisa bertemu diluar sekolah tapi rasanya aku lebih senang jika bisa bersamanya disekolah saja.

Namun keadaan sudah tak Lagi seperti yang diharapkan.

#buat yang udah baca tunggu kelanjutannya ya guys👌

Imam HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang