Happy Reading Guys!
***
ARA'S POV
Rasa gelisah saat ini sedang menghampiri pikiranku, kemarin malam saat aku membuka pintu gerbang kost untuk Mila, aku melihat Mila diantar oleh pacarnya yang bernama Bimo.
Aku baru pertama kali bertemu olehnya dan aku rasa aku pernah bertemu sebelumnya, tapi dimana? Ntah aku tidak ingat.
Yang jelas wajahnya familiar sekali, saat malam itu pandangan kami bertemu, Bimo hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya seolah-olah dia mengenaliku.
Tapi aku malah tidak ingat.
Aku emang orangnya seperti ini, pelupa.
Tapi jika disuruh menghafal ayat dan pasal-pasal tentang hukum pidana aku jagonya hehe.
Rabu, ya hari ini hari rabu dan aku ada kuliah pak Imran siang ini. Aku sedari tadi duduk di sebuah coffeshop langgananku, aku memang pencinta kopi.
Aku kemari sambil menunggu kelasku yang dimulai pukul 13.30 nanti, dari pada aku di kamar kost tidak tahu mau ngapain alias gambuy, maka dari itu aku kesini menikmati kesendirianku.
Aku duduk di pojok coffeshop ini, aku memandangi sekeliling tempat ini lalu mataku berhenti di pintu masuk coffeshop ini.
Aku menemukan dua orang laki-laki yang salah satunya sangat aku kenali, yap aku baru saja memikirkannya, tiba-tiba dia datang dan aku melihatnya. omaygat.
Laki-laki itu dan temannya mungkin, aku tidak mengenali temannya. Mereka malah duduk di dekat mejaku.
Sampai detik ini dia tidak melihatku dan akupun pura-pura tidak melihatnya.
Aku menutupi wajahku dengan buku agar dia tidak melihatku, bukannya apa hanya saja aku malas untuk menyapa ataupun say hi dengannya.
Aku memainkan handphone ku dengan gusar, sebenarnya tidak penting aku hanya membuka-menutup semua aplikasi yang ada di handphone ku.
Ya karena aku tidak memiliki pacar jadi tidak ada notifikasi line atau chat-chat yang penting gitu. Menyedihkan bukan.
Setelah aku bosan memainkan handphoneku, aku melirik laki-laki yang sejak tadi aku hindari tadi.
Kedua mata kami bertemu, aku kaget karena ternyata dia memandangiku terus, aku melihatnya tersenyum tipis kepadaku dan tidak lama dia berdiri dan berjalan menghampiriku.
"Lo ara kan? temen Mila?" tanyanya setelah dia berdiri tepat di depanku.
Aku yang sedari tadi menghindarinya, sekarang malah kami berhadap-hadapan saling menatap.
"Iya, kenapa?"
"Gapapa gw cuma mau mastiin bner lo bukan, ternyata beneran lo"
Udah? Nyamperin cuma mau bilang gtu doang. batinku
"Iya ini gw, ehmm by the way gw boleh nanya gak ke lo?"
"Boleh, mau nanya apa?"
"Lo sejak kapan pacaran sama Mila?"
"Kenapa emangnya? kok lo nanya gtu?"
"Ya gapapa gw pengen tau aja, soalnya Mila gak cerita klo lagi deket sama cowo, tau-tau udah jadian aja"
"Ya suka-suka dia lah mau cerita apa gak, emang lo emaknya? Yang harus lapor kalo lagi deket sama cowo" omongnya ketus.
nih orang nyebelin juga lama-lama batinku kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Berbeda
Teen FictionKisah tentang Ara yang suatu ketika bertemu dengan Bimo, dipertemuan lain seolah takdir mempertemukan mereka dengan keadaan yang berbeda dimana Bimo merupakan pacar sahabat Ara yaitu Mila. Seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh dengan sendirinya...